Berita Wisata

Panen bawang merah di Pantai Trisik Kulon Progo seluas 20 hektar menghasilkan 18 ton/ha

Laporan reporter Jogja Tribune, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan panen bawang merah besar-besaran di lahan Pantai Trisik milik Kelompok Tani (KT) Sido Dadi, Desa Banaran, Kapanewon Galur.

Hasil panen ubinan bawang merah mampu menghasilkan 18 ton per hektar (ha).

“Hari ini sebagai rasa syukur telah memberikan makanan kepada kelompok tani Sido Dadi untuk memanen bawang merah,” kata Ketua KT Sido Dadi Ngatimin dalam pertemuan pascapanennya, Kamis (2/2/2023).

Lanjutnya, panen bawang merah dilakukan di areal pantai Trisik seluas 20 hektar bersama Plt Bupati (Pj) Kulon Progo, Tri Saktiyana beserta jajarannya.

Baca juga: Musim hujan, kualitas tanaman cabai di Sleman menurun

Sedangkan hasil genteng bisa menghasilkan 18 ton per hektar.

Kalaupun selama perawatan ada yang terserang parasit, mereka bisa dikalahkan.

“Kalau di daerah lain seperti Brebes dan Nganjuk saat musim hujan tidak bisa menanam, tapi di sini (tanah Pantai Trisik) bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Selain hama, mahalnya harga pupuk, kata dia, menjadi kendala bagi petani.

Namun, tingginya harga pupuk sebanding dengan harga bawang merah yang sangat bagus.

Semula dihargai Rp 15.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 35.000 per kg.

Keuntungan yang diperoleh petani sekitar Rp 18 juta per hektar dengan belanja modal Rp 7 juta.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho melanjutkan, panen bawang merah di kawasan Pantai Trisik merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus mengendalikan inflasi di daerah tersebut.

Awalnya, DPP Kulon Progo memberikan bantuan berupa benih melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) seluas 3 ha.

Baca juga: Panen padi besar 2023 di DIY diperkirakan surplus 100%.

Kemudian, KT Sido Dadi menanam dan mengembangkannya secara mandiri hingga mencapai 20 hektar.

“Grup (KT Sido dadi) juga inovatif dalam penggunaan teknologi irigasi modern berupa sprinkler dan irigasi.
irigasi kabut yang dapat mengurangi biaya. Jadi pendapatan akan meningkat,” kata Aris.

Dari panen bawang merah seluas 20 hektar, lanjut Aris, peredaran uang di kawasan Pantai Trisik sekitar Rp 5 miliar.

Aris berharap kawasan Pantai Trisik menjadi sentra produksi bawang merah selain persawahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo. (Tribunejogja.com)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button