Berita Wisata

Pantai Barat yang Terpinggirkan @ CSR Jangan masuk ke kantong resmi

MADINA (Waspada): Melihat pantai barat Madinah dengan mata hati, tentu potret pantai barat saat ini sangat tidak wajar. Betapa khawatirnya…!

“Desa di pesisir barat Madinah, kaya akan sumber daya alam dan masyarakat berpenghasilan lumayan, tapi desanya terisolir dan masyarakatnya terpinggirkan,” kata Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apkasindo) Madina H. Aflan Qadafi Nasution, Selasa (20/12).

Menanggapi alert.id dan beritasore.co.id melalui sambungan telepon seluler dari Medan, Wakil Presiden DPRD Madina 2004-2009 itu mengungkapkan,
pada zaman kolonial, lahirnya Kota Natal, lahirnya tokoh-tokoh pejuang seperti M. Nasir, St. Charil, dll.

“Di masa Orla, munculnya Pak Nasir di kabinet dan St. Sahril dan Gubernur Sumut, Humala Pontas, dan sampai awal orde baru, Sekwildasu Pak Bardansyah,” kata pejabat itu. Presiden Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapeksindo) Madina (2001-2004).

Padahal, kata Aflan Gaddafi Nasution, warga Pasar Baru Batahan, mengungkapkan pantai barat Madinah menjadi primadona sejak zaman kolonial. “Tapi saya analisa 10 tahun terakhir, pantai barat Madinah masuk kategori terlantar, malah hasilnya dikuras tapi tidak didukung.”

“Alhamdulillah, sejak tahun 1990 saya masih di Tapsel pada usia 25 tahun, saya menjadi pengusaha di bawah bendera CV Perkasa Bates. Pemkab Tapsel selalu menangani proyek-proyek di pantai barat Madinah sekarang kata manajer CV Batahan Perkasa sejak tahun 1990.

Jadi kalau saya hitung dari ingatan, katanya, kalau saya bandingkan dengan 10 tahun terakhir, proyek pembangunan Madinah jauh lebih banyak ketika Tapsel masuk pantai barat Madinah sekarang.

“Saya sempat bekerja di daerah Sulangaling, Rantopanjang dan pada tahun yang sama mitra kontraktor lain mengerjakan proyek serupa di Lubukkapundung, Hutaimbaru dan Aekgodang. Padahal, Tapsel saat itu mencakup Madina, Tapsel, Kota P. Sidimpuan, Palas dan Paluta ,” dia berkata.

Aflan Gaddafi Nasution juga menjelaskan masuk ke Desa Singkuang tepatnya Kec. Tunggu sekarang. Juga pada masa madinah baru pada akhir tahun 1999-2010.

“Seperti yang dikatakan Yashir Ridho Loebis, mantan Wakil Presiden DPRD Sumut, mengembangkan pesisir barat mungkin tidak begitu sulit jika memang ada niat yang tulus. Selain APBD, ada lagi CSR bisnis Pesisir Barat,” ujar Aflan.

Namun, mantan politikus ini mengungkapkan ingin Pemkab Madina aktif menantang dan mengkoordinir CSR.

“CSR adalah kewajiban perusahaan, yang mewakili 2,5% dari keuntungan perusahaan. Lebih lanjut, bantuan pihak ketiga didapat dari perusahaan yang berdomisili di wilayah ini. Tapi, jangan masuk ke kantong pejabat,” ujarnya.

Padahal, lanjut Aflan, penundaan ini tidak hanya di kawasan pantai barat Madinah. Namun juga termasuk dalam wilayah Mandailing. Tentu saja, itu semua tergantung pada kebijakan.

“Tergantung program, kepintaran dan niat.
Tapi kalau yang punya kebijakan hanya mengutamakan retorika dan seremonial, ya… itu akan terjadi,” ujar H. Alfan Gaddafi Nasution. (irh)

IMG 20221221 WA0231

Teks gambar:
Waspada / dok
Sungai Batangnatal di Natal. Anda bisa melihat perahu nelayan berjejer di tepi sungai.

IMG 20221221 WA0233

Teks gambar:
Waspada / dok
H. Aflan Qadafi Nasution, Ketua DPD Apkasindo Madina, Mantan Wakil Ketua DPRD Madina

IMG 20221221 WA0232

Teks gambar:
Waspada / dok
Jembatan tersebut menuju jalan raya, dengan posisi jalan nasional di kawasan pesisir barat Madinah.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button