Berita Wisata

Pantai Bobby: Belajar menjaga lingkungan di Pantai Pak Bobby

Pantai Bobby namanya. Sekilas nama pantai ini memang agak asing dan asing di telinga orang awam. Karena biasanya nama pantai dikaitkan dengan sesuatu yang menjadi ciri khas pantai. Sebut saja Pantai Cemara di Yogyakarta yang memiliki banyak pohon peneduh udang Cemara yang membentuk seperti gua. Nama pantai biasanya juga dinamai menurut lokasinya, misalnya Pantai Talang Siring di Madura yang terletak di kawasan Talang Madura.

Sedangkan Boby? Sejujurnya, di kepala saya, nama ini lebih terdengar seperti nama orang tua.

Rupanya tebakan saya benar. Asal usul nama Bobby Beach mengacu pada nama Pak Bobby. Pemandu wisata mengkonfirmasi tebakan saya. tertawa terbahak-bahak! asik kan, ada orang yang punya pantai. Apakah Pak Bobby orang kaya yang memiliki pantai pribadi? Atau nama pahlawan yang diabadikan sebagai nama pantai? Rasa penasaran terus berputar di kepalaku. Rasa penasaran mendorong saya untuk mengeksplor seperti apa pantai yang akan dikunjungi tidak hanya oleh penduduk lokal, tetapi juga pengunjung dari luar kota bahkan dari manca negara.

Pantai Bobby terletak di sebelah timur Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Untuk sampai ke pantai ini, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan sepeda motor dari pusat kota atau alun-alun di kabupaten Karimunjawa. Menurut informasi dari warga sekitar, pantai ini biasanya ramai dikunjungi pengunjung pada hari Minggu pagi, Sabtu pagi dan Jumat sore, atau di waktu senggang, orang-orang menikmatinya. Matahari terbit dan matahari terbenam.

Tidak butuh waktu lama, sekitar 20 menit dari hotel tempat saya menginap, saya sampai di Pantai Bobby sekitar pukul 04:50 WIB karena matahari baru saja bangun dari tidurnya.

Pintu masuk ke pantai ini diukir dengan tulisan “Selamat Datang di Pantai Bobby” yang tertulis di papan kayu dangkal, dan pintu masuknya terbuat dari bahan kayu persegi panjang yang sederhana namun elegan, khas tangan seorang spesialis mebel Jepara. Tepat dari pintu masuk, Anda bisa melihat keindahan pantai biru yang terbentang luas. Beberapa saat kemudian saya masuk dan itu luar biasa, dari sekian banyak pantai yang saya kunjungi, itu salah satu pantai yang eksotis, bersih dan ‘instagrammable’, kata anak itu sekarang.

Tak lain, karena ada beberapa spot foto yang didesain oleh tangan-tangan kreatif Pak Bobby. Tepat di pinggir pantai, terdapat pohon kelapa yang menjorok ke pantai dan berfungsi sebagai ayunan. Merupakan salah satu spot foto paling menarik bagi pengunjung, bermain ayunan di pantai yang bersih, asri dan asri.

Di satu titik di tepi pantai terdapat rumah pohon kayu yang jika dilihat dari pintu masuk menawarkan pemandangan yang indah, rumah pohon sederhana dengan latar belakang pantai yang luas dikelilingi perbukitan menyambut matahari terbit dari ufuk timur. Di rumah pohon ini, bendera sangsaka merah putih berdiri kokoh, menandakan nasionalisme sang “pemilik” pantai ini. Sungguh pemandangan yang menakjubkan di pagi yang cerah.

Di tengah kami sedang menikmati pemandangan pantai dan berfoto selfie bersama teman-teman, tiba-tiba ada kerumunan orang yang berfoto selfie dengan sosok yang mereka panggil.

“Tuan Bobby! Tuan Bobby!”

Itu nama yang saya cari. Saya juga tidak melewatkan kesempatan untuk mendekati karakter yang membuat saya penasaran sejak awal.

Wajahnya sudah terlihat tua dengan wajah tersenyum yang membuat kita merasa nyaman dengannya. Pada gilirannya, ia menerima permintaan dari pengunjung untuk mengambil foto narsis.

“Ayo, kalau ada yang mau kopi atau gorengan, silahkan mampir ke stand kami.” katanya ramah.

Sesaat kemudian saya dan rombongan menghampiri tokonya dan menikmati kopi dan pisang goreng yang masih panas karena baru dikeluarkan dari wajan.

Asal usul nama Bobby dan Bobby Beach

Pak Bobby berasal dari Karimun Jawa yang menjadi pelopor Pantai Bobby yang terkenal. Pria kelahiran 1964 ini memiliki nama asli Sumadi namun lebih populer dengan nama panggilan Bobby. Panggilan Bobby berasal dari kesayangan Pak Sumadi saat karaoke menyanyikan lagu berjudul ‘Mat Bobby’, sebuah lagu ciptaan Muchtar B. yang dipopulerkan oleh Ayu Soraya pada tahun 1990-an sehingga masyarakat setempat memanggilnya Bobby.

Menurut pengakuan Pak Syukur, warga sekitar pantai, dulu kalau ada tamu dari luar daerah biasanya diajak ke pantai ini.

Mari kita pergi ke pantai, Pak Bobby…kata Pak Syukur, mengingat awal mula nama Bobby terkenal dengan pantai ini, hingga akhirnya masyarakat sekitar pantai menyebut pantai ini pantai Bobby.

Sosok Pak Bobby, atas kepeduliannya terhadap lingkungan sehingga namanya menjadi nama pantai.

Di sela-sela kesibukan Pak Bobby, saya menghampirinya dan mengobrol santai. Dari percakapan informal dengannya, saya mengetahui bahwa pengelolaan pantai ini dimulai sejak 2017, sekitar lima tahun lalu. Sebelumnya, kawasan pantai tanpa nama ini dipenuhi semak belukar dan tumpukan sampah yang membuatnya tampak terabaikan.

Mungkin Anda semua membayangkan Pak Bobby terdorong untuk membersihkan pantai ini karena cita-citanya yang tinggi. Ketika saya bertanya, “Dulu, apa yang mendorong Anda untuk membersihkan dan memelihara pantai ini, Pak?jawabannya cukup menarik dan tidak terduga.

Wah iseng-iseng aja mas, biar ada kegiatan… Daripada nganggur…katanya sambil tersenyum malu. Itu jawaban yang tidak kuharapkan darinya. Jawaban yang mungkin sangat polos dan rendah hati, tetapi tidak dapat disembunyikan, bahwa “daripada bermalas-malasan” adalah bentuk kepedulian yang sangat tinggi dari seorang Tuan Bobby.

Pak Bobby tidak sendirian. Ia juga tak henti-hentinya mengajak tetangga dan warga sekitar untuk membantu membersihkan pantai yang terbengkalai itu. Berkat kegigihan Pak Bobby beserta keluarga dan warga sekitar, pantai yang dulunya sepi dan terbengkalai ini kini menjadi bersih dan asri serta menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi warga lokal bahkan mancanegara.

Pantai Bobby menjadi ikon kampanye laut bersih

Tidak hanya dikunjungi turis asing, Pantai Bobby juga terkenal dan menjadi ikon kampanye kebersihan pantai dan laut. Pada Mei 2022, tiga perenang Eropa mengorganisir kampanye bersih laut dengan berenang secara estafet, menyeberangi Laut Karimunjawa ke daratan Jepara. Kampanye bertajuk “90 Kilometers Java Sea Swim” ini melibatkan perenang dari Denmark, Belgia, dan Swedia. Pantai Bobby menjadi titik awal kampanye lingkungan mereka dan berenang sejauh 90 km melintasi selat menuju Pantai Telukawur di Jepara.

Dilansir Suara Merdeka (22/5/08), Khalid Mahalatti salah satu perenang asal Denmark mengatakan, aksi renang 90km sengaja dipilih di sekitar Pantai Bobby karena suka berenang di sana. Namun terkadang sampah masih ditemukan. “Setiap hari selalu ada plastik, sepatu, dan sampah lainnya untuk berenang di sini. Jadi itu tidak baik.” kata Khalid yang sering mengunjungi Pulau Karimunjawa sebagai arena latihan renangnya.

Berkat kepedulian Pak Bobby terhadap kelestarian lingkungan, keberadaan Pantai Bobby menjadi berkah bagi warga sekitar. Sebab, khusus bagi para penghuni pantai, tidak dipungut biaya atau gratis untuk menikmati pesona pantai pasir putih yang bersih ini. Sedangkan untuk warga dari luar daerah, biayanya hanya Rp 10.000 per orang dan tidak ada biaya parkir.

Di pinggir pantai terdapat beberapa warung milik Pak Bobby dan keluarganya. Sedangkan pekerja dan petugas kebersihan yang bertugas berasal dari warga sekitar. Selain itu, beberapa perahu yang sebelumnya hanya digunakan untuk memancing, kini mulai berkembang untuk disewakan kepada pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai di tengah lautan luas.

Selain memberikan pemandangan yang indah dan lingkungan yang asri, keberadaan Bobby’s Beach juga mengangkat perekonomian warga sekitar. Pantai Bobby merupakan salah satu tujuan wisata utama di Karimun Jawa yang memiliki menilai dan pelajaran unik untuk menyadarkan kita agar mencintai lingkungan. Bagaimana kerja lingkungan tidak akan sia-sia, dan bisa berdampak besar seperti yang dilakukan Pak Bobby.

Dari Pak Bobby kami banyak belajar tentang kesederhanaan, cinta lingkungan dan manfaat bagi banyak orang. Pak Bobby mungkin tidak tahu banyak tentang teori ilmu pengetahuan dan perubahan sosial. Ia juga tidak mengaku sebagai aktivis lingkungan. Tapi dia segera persediaan tanpa banyak bicara. Pak Bobby mempraktekkan filosofi Jawa, Solitaire Ing Pamrih Rame Ing Gawe, tidak banyak bicara tapi banyak bekerja;Tumandang Gawe Sans Duwe Melikbekerja keras tanpa banyak citra.

Sehat selalu dan panjang umur Pak Bobby! Bagi saya, Anda adalah pejuang lingkungan sejati. [rf]

Source: islami.co

Related Articles

Back to top button