Tempat Wisata

Pantai Parangkusumo: harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan spot

Pantai Parangkusumo merupakan salah satu pantai yang ada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jika pantai pada umumnya menawarkan keindahan pasir putih dan panorama yang mempesona, lain halnya dengan pantai yang satu ini. Tempat wisata ini terasa istimewa karena tidak hanya memiliki pantai yang indah namun juga suasana sakral dan mistis di sekitar pantai.

Ketika wisatawan sampai di pantai, mereka akan disambut dengan aroma bunga setaman dan aroma dupa yang dibakar yang merupakan bagian dari sesaji. Faktanya, Pantai Parangkusumo dianggap keramat oleh masyarakat setempat, khususnya Keraton Yogyakarta. Ritual dan upacara yang kerap digelar justru semakin menggugah rasa penasaran wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pantai Parangkusumo

Secara geografis Pantai Parangkusumo terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dari pusat kota Jogja, pantai ini berjarak sekitar 30 kilometer, sehingga wisatawan harus berkendara selama 50 menit. Lokasi pantai ini juga sangat dekat dengan Pantai Parangtritis yang hanya berjarak sekitar 500 meter saja.

Keindahan Pantai Parangkusumo tidak kalah dengan Pantai Parangtritis. Karena letaknya yang berdekatan, kedua pantai ini memiliki ciri khas yang identik. Pasir berwarna hitam kecokelatan membentang di sepanjang pantai dan dianugerahi ombak khas laut selatan yang terkenal dengan keliarannya. Salah satu mitos setempat menyebutkan bahwa pantai ini merupakan pintu gerbang menuju Istana Laut Selatan.

Mitos dan Legenda Pantai Parangkusumo

Legenda dan mitos seputar pantai ini memang menarik dan penuh rahasia. Kepercayaan masyarakat Jawa terhadap legenda penguasa Laut Selatan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke pantai ini. Konon pantai ini merupakan tempat pertemuan Ratu Laut Selatan dengan Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram.

Ceritanya bermula saat Panembahan Senopati melakukan meditasi untuk menyempurnakan kesaktiannya. Hingga suatu saat terjadi fenomena alam yang luar biasa. Pohon-pohon tumbang, akar-akarnya tercabut, terjadilah badai yang dahsyat, air laut mendidih dan ikan-ikan beterbangan dan terlempar ke darat.

Melihat keadaan tersebut, Ratu Kidul muncul ke permukaan. Bertemu Panembahan Senopati dan Ratu Laut Kidul untuk pertama kalinya. Saat itu Panembahan Senopati sedang duduk di atas batu yang lebih kecil di sebelah utara, sedangkan Ratu Kidul sedang duduk di atas batu yang lebih kecil di sebelah selatan.

Batu ini masih terlihat oleh pengunjung dan disebut juga dengan “Batu Cinta”. Kedua batu ini terletak di Puri Cepuri, tak jauh dari Pantai Parangkusumo. Hingga saat ini, batu cinta dianggap keramat sehingga sering dijumpai bunga setaman bertebaran di atasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Panembahan Senopati meminta bantuan Ratu Laut Selatan dalam memerintah Kesultanan Mataram. Ratu Kidul rupanya jatuh cinta pada Panembahan Senopati pada pandangan pertama. Akhirnya permintaan Panembahan Senopati dikabulkan dengan satu syarat, yakni Panembahan Senopati dan seluruh keturunannya bersedia menjadi suami Ratu Kidul.

Panembahan Senopati pun menyetujui permintaan Ratu Laut Selatan, dengan syarat tidak ada anak dari pernikahan tersebut. Peristiwa ini juga sering dikaitkan dengan eratnya hubungan Keraton Yogyakarta dengan Keraton Bale Sokodhomas, istana Ratu Laut Selatan.

Upacara sakral di Pantai Parangkusumo

Pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Kidul merupakan awal dari eratnya hubungan yang terjalin antara Keraton Yogyakarta dengan Ratu Laut Selatan. Hubungan ini telah terjalin selama ratusan tahun untuk menghormati leluhur dan warisan budaya.

Upacara sakral kerap berlangsung di Pantai Parangkusumo setiap tahunnya. Seperti upacara Melasti, Tirakatan, Meditasi dan Labuhan Alit. Upacara Labuhan Alit merupakan upacara yang dilaksanakan setahun sekali pada awal bulan Ruwah. Upacara tersebut merupakan bentuk rasa terima kasih kepada penguasa laut selatan atas perlindungan Keraton Yogyakarta.

Pantai Parangkusumo

Selain di Pantai Parangkusumo, upacara ini juga berlangsung di Gunung Merapi. Upacara berlangsung di Puri Cepuri, tempat pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Laut Selatan. Berbagai sesaji pun disiapkan, antara lain jari, kuku, dan rambut yang merupakan barang pribadi Sultan.

Upacaranya berlangsung sakral, sesaji dibawa ke tepi pantai bersama para abdi dalem lalu diapungkan ke laut. Persembahan tersebut juga menjadi kontroversi di masyarakat setempat karena diyakini siapa pun yang menerimanya akan mendapat berkah.

Berbeda dengan Labuhan Alit, Upacara Melasti merupakan upacara keagamaan Hindu yang dilakukan sebelum hari Nyepi. Selain itu, Puri Cepuri juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tempat keberadaan Batu Cinta ini juga dianggap keramat dan banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.

Puri Cepuri ramai pada hari-hari tertentu yang dianggap suci, seperti Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Kebanyakan peziarah yang datang akan bermeditasi atau berdoa, serta menaburkan bunga dan membakar dupa sebagai sesaji.

Upacara dan aktivitas sakral di Pantai Parangkusumo rupanya mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Saat upacara berlangsung, tidak jarang pantai ini banyak dikunjungi wisatawan yang penasaran dengan budaya Jawa.

Pesona Pantai Parangkusumo

Suasana mistis dan sakral yang menyelimuti Pantai Parangkusumo seolah melengkapi keindahan alam tempat wisata ini. Pantai ini tidak pernah sepi dan banyak hal yang terjadi di sini bahkan di akhir pekan.

Pantai Parangkusumo mempunyai keindahan alam yang mempesona seperti halnya Pantai Parangtritis. Pasir berwarna hitam kecokelatan membentang di sepanjang pantai. Wisatawan bisa bebas bermain pasir atau bersantai menikmati luasnya lautan dengan ganasnya ombak khas laut selatan.

Ombak di pantai ini cukup besar sehingga wisatawan tidak disarankan untuk berenang. Wisatawan juga bisa menyewa ATV untuk menjelajahi seluruh panjang pantai yang berbatasan dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok ini.

Tak puas hanya bermain pasir, wisatawan juga bisa menyewa kereta kuda untuk berkeliling pantai dan menikmati setiap sudut indahnya panorama alam pantai ini. Saat senja menjelang, wisatawan disuguhi pemandangan matahari terbenam yang indah.

Anda juga bisa mampir ke Pantai Parangtritis, Gumuk Parangkusumo, dan Pantai Depok yang terkenal dengan wisata kuliner seafoodnya. Di Gumuk Parangkusumo Anda akan disambut oleh gurun pasir kecil yang langka. Di sini Anda bisa bermain sandboarding dan berfoto selfie dengan latar belakang gurun pasir yang luas.

Fasilitas pantai Parangkusumo

Fasilitas yang tersedia di pantai ini sangat lengkap. Terdapat toilet umum, tempat parkir yang luas, mushola dan toko dengan berbagai pernak pernik dan souvenir. Terdapat juga warung dan restoran di sekitar pantai.

Baca juga: Pantai Sundak, pantai indah dengan pasir putihnya

Usai menikmati keindahan pantai, wisatawan bisa berwisata kuliner dan menikmati hidangan yang sebagian besar merupakan olahan makanan laut. Bagi yang ingin bermalam, wisatawan juga tidak kesulitan mencari hotel dan penginapan. Ada banyak hotel dan akomodasi dengan harga berbeda.

Menikmati keindahan pantai

Pantai Parangkusumo merupakan salah satu tempat wisata di Jogja yang sangat populer. Jika Anda berencana berlibur, pantai ini bisa menjadi alternatif tujuan wisata. Pantai luas dengan pasir berwarna coklat menanti Anda di sepanjang pantai.

Anda bisa dengan leluasa bermain pasir dan bermain air di pinggir pantai. Namun jangan mencoba berenang di pantai ini karena ombaknya cukup besar. Anda bisa bersantai bersama keluarga sambil menikmati keindahan laut dengan semilir angin sepoi-sepoi dan deburan ombak. Pantai ini sangat cocok bagi anda yang menyukai wisata pantai.

Mainkan ATV dan naik kereta kuda

Di pantai ini Anda tidak hanya bisa menikmati keindahan alam tetapi juga bermain kendaraan off-road. Dengan harga yang relatif murah, Anda bisa menyusuri setiap jengkal pasir pantai yang memiliki nuansa mistis. Bermain ATV sangat cocok bagi Anda yang menyukai aktivitas yang memacu adrenalin.

Tidak ingin lelah berjalan menyusuri pantai yang luas? Anda bisa menyewa kereta kuda yang disediakan di sekitar pantai. Kereta kuda membawa Anda ke spot pantai dengan keindahan yang mempesona. Naik kereta kuda di pinggir pantai ditemani deburan ombak dan angin laut yang sepoi-sepoi akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Menyaksikan upacara sakral

Daya tarik lain yang ada di Pantai Parangkusumo adalah upacara sakral yang sering diadakan di pantai ini. Sebelum Anda berkunjung, pastikan Anda mengetahui kapan upacara tersebut berlangsung.

Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara berbondong-bondong datang ke pantai ini hanya untuk menyaksikan upacara tersebut. Upacara-upacara ini selain menarik, juga mempunyai nilai budaya yang tinggi karena berfungsi melestarikan tradisi Keraton Yogyakarta.

Berburu foto dan panorama matahari terbenam

Jika Anda suka fotografi, tempat wisata ini juga bisa Anda jadikan destinasi berburu foto. Pantai Parangkusumo menawarkan berbagai objek indah yang bisa Anda abadikan dengan kamera. Seperti pasir coklat yang eksotis dan deburan ombak yang terkenal.

Selain itu, Anda juga dapat mengambil foto upacara sakral Labuhan Alit dan upacara Melasti pada waktu-waktu tertentu. Selain bernuansa sakral dan mistis, upacara yang diadakan di pantai ini juga mengandung nilai budaya. Banyak fotografer yang datang ke pantai ini untuk mengabadikan momen sakral tersebut.

Pantai Parangkusumo seolah menawarkan keindahan alam yang tiada batasnya. Anda juga bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat indah dari tempat ini. Sunset di pantai ini terasa istimewa dan berbeda karena luas pantai dan pemandangan yang tidak terhalang oleh apapun. Panorama matahari terbenam seolah menciptakan lukisan alam di langit yang sangat cocok untuk disaksikan.

Jam buka dan biaya masuk Pantai Parangkusumo

Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini kapan saja karena buka 24 jam setiap harinya. Wisatawan yang ingin memasuki kawasan wisata ini dikenakan biaya sebesar Rp 3.000 per orang untuk wisatawan asing dan lokal. Biaya ini sudah termasuk biaya Pantai Parangtritis. Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp untuk sewa kereta kuda. 20.000, sedangkan wisatawan harus merogoh kocek sebesar Rp untuk menyewa quad bike. 50.000 per 15 menit.

Baca juga: 58 Tempat Wisata di Jogja Paling Menarik yang Wajib Dikunjungi

Peta lokasi Pantai Parangkusumo

Tips berwisata ke Pantai Parangkusumo

  • Berenang di pantai ini tidak disarankan bagi wisatawan karena ombaknya cukup tinggi.
  • Jika Anda ingin menyaksikan upacara Labuhan Alit dan Melasti, pastikan Anda mengetahui jadwal upacara sakral tersebut.
  • Jaga sopan santun dan tetap santun dalam menjalankan upacara sakral di pantai.
  • Datanglah pada sore hari jika ingin melihat indahnya matahari terbenam di pantai ini.

Galeri Foto Pantai Parangkusumo

Selamat datang di Pantai Parangkusumo
Penyewaan jip
Potret air terjun kecil di sudut pantai
Mengendarai Delman di pantai

Acara di Pantai Parangkusumo
Sunset di pantai Parangkusumo

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button