Berita Wisata

Pantai Pondokdadap, dari nelayan Sinjai hingga hambatan akses peti kemas

tanpa judul

Krjogja.com – MALANG – Pada November 2022, produksi perikanan khususnya jenis tuna di Pantai Pondokdadap, Dusun Sendangbiru, Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.

Unit Pelayanan Teknis Pelabuhan Perikanan Pesisir (UPT) Pondokdadap di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang mencatat, sejauh ini produksi mencapai 10.559.772 kg, sedangkan pada 2021 sebanyak 11.251.430 kg.

Namun, menurut Kepala UPT PPP Pondokdadap, Mufid Supryyanto, penurunan tersebut tidak berarti berdampak negatif karena justru meningkatkan nilai produksi. Jika nilai produksi tahun lalu tercatat Rp 180,945 miliar, sebelum akhir 2022 mencapai Rp 226,801 miliar.

“Tahun lalu produksinya tinggi, tapi nilai produksi tahun ini lebih besar lagi,” kata Mufid kepada hampir 30 wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se-Indonesia yang berkunjung ke pantai Pondokdadap, Selasa (22/11/22).

Slamet, seorang nelayan di Pantai Pondokdadap, Kabupaten Malang, menghabiskan waktunya dengan menambal jala saat tidak melaut.
© 2022 krjogja.com/ Effy Widjono Putro

Peningkatan nilai produksi dibandingkan dengan penurunan kuantitas produksi disebabkan oleh keadaan pikiran

berubah, tidak lagi menangkap ikan sebanyak-banyaknya tetapi menerapkan sistem penangkapan ikan yang terukur. Nelayan percaya bahwa sumber daya kelautan dan perikanan tidak serta merta harus dieksploitasi secara besar-besaran namun tetap menghasilkan nilai yang tinggi.

Produksi Pantai Pondokdadap yang merupakan satu-satunya UPT di Jawa Timur yang menyelenggarakan pelelangan ikan terutama diekspor ke Uni Eropa melalui Bali. Kendala yang dihadapi, kata Mufid, adalah akses jalan menuju pelabuhan yang tidak memadai untuk dilalui peti kemas. Selama ini angkutan untuk membawa hasil produksi ke titik ekspor menggunakan kendaraan kecil yang membutuhkan biaya besar.

Wartawan yang mengikuti rombongan mengalaminya sendiri, saat menuju pantai Pondokdadap menggunakan tiga buah bus kecil berkapasitas masing-masing 16 penumpang, harus naik turun dan jalan yang berkelok-kelok, selalu harus berhati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lain.

Belum lagi ada beberapa bagian yang rusak akibat longsor akibat kondisi cuaca ekstrim yang melanda beberapa daerah belakangan ini. Setidaknya ada lima titik yang hampir separuh lebar jalan sedang diperbaiki sementara dan harus bergantian dengan kendaraan yang melaju untuk melintas. “Akses jalan menuju titik ekspor yang dapat dilintasi peti kemas ini sangat penting untuk meningkatkan potensi Malang Selatan,” tambah Mufid.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button