Berita Wisata

Pariwisata Quo Vadis RI & peran penting Pioneer Airlines

Membaiknya pandemi Covid-19 juga berdampak pada sektor pariwisata. Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2022 mencapai 678,53 ribu kunjungan atau meningkat 364,31% secara tahunan.

Kemudian pada Januari hingga Oktober 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,92 juta kunjungan atau meningkat 215,16% dibanding periode yang sama tahun 2021.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tidak lepas dari keindahan berbagai tempat wisata Tanah Air. Baru-baru ini, situs berbahasa Inggris, Money.co.uk, dalam laporan bertajuk ‘Natural Beauty Report’ menyebut Indonesia dengan pemandangan paling alami dan kondisi alam yang indah.

Ada 11 destinasi wisata di Indonesia yang tentunya memiliki panorama alam terindah saat liburan. Dengan rincian sebagai berikut:

Danau Toba, Sumatera Utara
Batu, Malang, Jawa Timur
Kintamani, Bali
Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
Ruteng, Nusa Tenggara Timur
Bukit Ollon Bonggakaradeng, Tana Toraja
Pulau Cinta, Gorontalo
Bandungan dan Ungaran, Semarang
Desa Sampireun, Garut
Hutan hujan tropis di bukit Bangkirai, Kalimantan Timur
Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur

Secara pribadi, saya sangat bangga dan tidak terlalu kaget dengan predikat Indonesia sebagai negara terindah untuk dikunjungi. Memang Indonesia memiliki beragam destinasi wisata, beragam suku yang mempertahankan tradisi leluhur seperti Baduy, Tengger, Sasak, Asmat dan lain-lain.

Ada juga wisata savana di Ende, hutan Baluran Banyuwangi, Komodo Labuan Bajo… Destinasi kami tersebar di 17.000 pulau. Belum lagi beberapa destinasi surfing yang keunikannya lebih dikenal wisatawan mancanegara seperti pantai surfing Gland Banyuwangi, Kepulauan Nias, Kepulauan Tojo Uno, Sulawesi Tengah.

Ada pengalaman unik saat berada di bandara Monginsidi. Saat itu, saya bertemu dengan 7 anak muda (laki-laki dan perempuan) dari Prancis.

Saya kebetulan tahu sedikit bahasa Prancis. Saya kemudian mengunjungi mereka dan bertanya bagaimana mereka bisa sampai ke Pulau Tojo Uno Uno. Saya mencoba menjelaskan akses tanpa batas dari udara, darat hingga menyewa kano. Pertanyaan saya apakah mereka bisa mendapatkan informasi di bandara Sam Ratulangi.

Itu menunjukkan segalanya pemangku kepentingan pariwisata masih belum menyatu, belum ada jiwa yang mengejar mata uang pariwisata. Pariwisata bagi Indonesia dianggap hanya sebagai pendapatan sampingan.

Sedangkan efek pengganda dunia pariwisata dimana-mana. Layaknya di hotel bintang 5 sekelas Apurva Kempinski Nusa Dua Bali, tukang parkir tukang pijat juga meraup rejeki.

Yang lebih penting, dunia pariwisata dan transportasi udara membutuhkan dukungan besar dari kementerian lain seperti Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur. Karena itu saya berharap cara kerja antar kementerian bisa disederhanakan.

Jumlah wisman yang datang ke Indonesia masih lebih rendah dibandingkan Thailand, Singapura, dan Malaysia. Padahal sudah jelas negara kita adalah negara terindah di dunia menurut Money.co.uk Inggris.

Maskapai perintis
Masih terkait dengan pariwisata, saya ingin berbicara tentang urgensi maskapai perintis. Maskapai-maskapai tersebut berperan dalam membuka isolasi di zona 3T.

Beberapa waktu lalu diketahui maskapai SAM Air (Semuwa Aviasi Mandiri) kembali melanjutkan penerbangan percontohan bersubsidi di sejumlah daerah di Provinsi Maluku pada 2022. Saya menilai ini langkah yang cerdas.

Saya pantau harga tiketnya cukup terjangkau, antara Rp 300 sampai Rp 500 untuk terbang dari satu kota ke kota lain. Misalnya dari Ambon ke kota Wahai dan seterusnya.

Bisa berjalan karena ada skema KSO atau joint operation berupa sistem hard block. Dengan demikian dari 15 kursi yang ada, misalnya 8 kursi diblokir/dibayar selama satu tahun oleh pemerintah daerah.

Pergerakan jajaran pemda dijamin aman karena ada pesawat dan maskapai terjamin karena 50% kapasitas sudah dibeli. Cara ini sebenarnya sudah lama digunakan oleh Merpati Nusantara Airline.

Jadi pemerintah daerah dan maskapai penerbangan tinggal menghidupkan kembali jenis model bisnisnya. Ini sangat sederhana.

Metode KSO terbukti efektif membuka isolasi daerah terpencil, seperti halnya SAM AIR. Ini adalah upaya brilian yang dapat digunakan oleh para pebisnis maskapai penerbangan pesawat kecil.

Peluang masih ada, tinggal semua pengusaha berdiri dekat dengan pemerintah daerah. Jadi isolasi terbuka itu realistis, bukan?

(miq/miq)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button