Berita Wisata

Pedagang pantai Penimbangan mulai merambah tempat kuliner tersebut

SINGARAJA, BALI-EXPRESS – Pedagang yang biasa berjualan di pinggir Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga mulai tertata. Para pedagang yang berjumlah 16 pedagang mulai menempati lapak yang direncanakan di Plaza Kuliner. Mereka secara bertahap mulai menjual secara lokal sejak Desember lalu.

Hingga pekan kedua Januari 2023, sudah ada 9 kios yang ditempati pedagang. Dari 9 lapak tersebut, 6 lapak ditempati oleh pedagang kuliner dan 2 lapak ditempati oleh pedagang cinderamata. Sebanyak 20 kios dibangun di Culinary Plaza. 16 kios digunakan untuk pedagang dan 4 kios untuk oleh-oleh. Sedangkan tiga gedung lainnya digunakan sebagai kantor manajemen, kantor pariwisata dan Balawista. “Sekarang tinggal 7 kuliner, 2 kenangan menyusul. Pedagang di kawasan Baktiseraga 16. Kita kelola dulu kawasan Baktiseraga dari barat candi Segara Penimbangan hingga timur patung kura-kura purba. Untuk Pemaron kita masih tidak punya lahan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Rabu (10/1) siang.

Untuk 2 kios cinderamata yang masih kosong itu, Dinas Pariwisata Buleleng masih melakukan tahap kurasi. Setelah tahap konservasi selesai, kios dapat ditempati. Saat ini, 6 calon UMKM sudah mengajukan surat ke Badan Pariwisata agar bisa menempati stan tersebut. “Nanti akan kami tentukan siapa yang tepat untuk menempati stan tersebut. Dan 2 stan sudah diisi oleh Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (APIK). 2 stan lainnya akan segera menyusul,” imbuhnya.

Kios yang ditempati pedagang berukuran 3×3 meter. Pedagang juga diperbolehkan memanfaatkan lahan di belakang masing-masing kios yang berukuran kurang lebih 2×3 meter untuk menempatkan barang dan membuka area. Untuk saat ini, kios yang mereka tempati digratiskan oleh pemerintah setempat sambil memantau perkembangan penjualan. “Untuk sementara gratis. Dicoba dulu, untuk 6 bulan ke depan sambil review cara merchant jualan. Apakah mereka mampu menjual atau tidak. Jika dalam 6 bulan mereka mendapatkan penjualan yang baik, kami akan mencoba untuk berkoordinasi lagi. Jam buka gratis tergantung mereka dan pengunjung yang datang,” tambahnya.

Dispar menargetkan seluruh pedagang menyambut di minggu ketiga Januari 2023 atau setelah Hari Raya Kuningan. “Tujuannya minggu ketiga Januari semua pindah ke sana, biar jalan bisa lebih luas. Para pedagang kumpul di tempat baru. Mau jajan enak. Habis Kuningan, semua pindah,” kata Dody.

Wartawan: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI-EXPRESS – Pedagang yang biasa berjualan di pinggir Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga mulai tertata. Para pedagang yang berjumlah 16 pedagang mulai menempati lapak yang direncanakan di Plaza Kuliner. Mereka secara bertahap mulai menjual secara lokal sejak Desember lalu.

Hingga pekan kedua Januari 2023, sudah ada 9 kios yang ditempati pedagang. Dari 9 lapak tersebut, 6 lapak ditempati oleh pedagang kuliner dan 2 lapak ditempati oleh pedagang cinderamata. Sebanyak 20 kios dibangun di Culinary Plaza. 16 kios digunakan untuk pedagang dan 4 kios untuk oleh-oleh. Sedangkan tiga gedung lainnya digunakan sebagai kantor manajemen, kantor pariwisata dan Balawista. “Sekarang tinggal 7 kuliner, 2 kenangan menyusul. Pedagang di kawasan Baktiseraga 16. Kita kelola dulu kawasan Baktiseraga dari barat candi Segara Penimbangan hingga timur patung kura-kura purba. Untuk Pemaron kita masih tidak punya lahan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Rabu (10/1) sore.

Untuk 2 kios cinderamata yang masih kosong itu, Dinas Pariwisata Buleleng masih melakukan tahap kurasi. Setelah tahap konservasi selesai, kios dapat ditempati. Saat ini, 6 calon UMKM sudah mengajukan surat ke Badan Pariwisata agar bisa menempati stan tersebut. “Nanti akan kami tentukan siapa yang tepat untuk menempati stan tersebut. Dan 2 stan sudah diisi oleh Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (APIK). 2 stan lainnya akan segera menyusul,” imbuhnya.

Kios yang ditempati pedagang berukuran 3×3 meter. Pedagang juga diperbolehkan memanfaatkan lahan di belakang masing-masing kios yang berukuran kurang lebih 2×3 meter untuk menempatkan barang dan membuka area. Untuk saat ini, kios yang mereka tempati digratiskan oleh pemerintah setempat sambil memantau perkembangan penjualan. “Untuk sementara gratis. Dicoba dulu, untuk 6 bulan ke depan sambil review cara merchant jualan. Apakah mereka mampu menjual atau tidak. Jika dalam 6 bulan mereka mendapatkan penjualan yang baik, kami akan mencoba untuk berkoordinasi kembali. Jam buka gratis tergantung mereka dan pengunjung yang datang,” tambahnya.

Dispar menargetkan seluruh pedagang menyambut di minggu ketiga Januari 2023 atau setelah Hari Raya Kuningan. “Tujuannya minggu ketiga Januari semua pindah ke sana, biar jalan bisa lebih luas. Para pedagang kumpul di tempat baru. Mau jajan enak. Habis Kuningan, semua pindah,” kata Dody.

Wartawan: Dian Suryantini

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button