Pembangunan bandara mengancam suaka burung di Albania

Laguna Vjose-Narte yang indah, dekat pantai Adriatik Albania, merupakan persinggahan penting bagi kawanan burung dalam migrasi tahunan mereka antara Eropa dan Afrika.

Pemerintah negara itu sedang membangun bandara hanya lima kilometer dari pantai dengan harapan menarik lebih banyak turis asing ke negara Balkan yang miskin itu.

Daerah Vjosa-Narte di Vlora, Albania, yang diusulkan untuk pembangunan bandara baru, meskipun mendapat kritik dari para pecinta lingkungan, pada 28 Januari 2023. (REUTERS/Florion Goga)

Proyek bandara yang diluncurkan pada Desember 2021 dan akan selesai pada akhir 2024 ini menuai kontroversi. Banyak ahli ekologi, ahli burung, dan pemandu wisata menentangnya, termasuk Alben Kola. “Bagi yang menganggap bandara ini akan membawa kemajuan, ternyata bandara ini hanya akan membawa kehancuran,” jelasnya.

Uni Eropa, di mana Albania ingin bergabung suatu hari nanti, menentang proyek pemerintah karena bertentangan dengan undang-undang nasional dan internasional tentang perlindungan keanekaragaman hayati.

Ahli burung Joni Vorpsi, seorang Albania, menyambut baik posisi UE. “Ini menunjukkan bahwa kekayaan alam ini bukan hanya milik kita tetapi milik seluruh Eropa. Pemerintah asing berbuat lebih banyak untuk melindunginya daripada yang dilakukan orang Albania. Kita harus bertindak tegas untuk melindungi lebih dari 200 spesies burung yang tercatat di kawasan ini,” jelasnya.

Anggota Uni Eropa terikat oleh Konvensi Bern, sebuah perjanjian yang diadopsi di kota Bern pada tanggal 19 September 1979, yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama antara negara-negara penandatangan untuk melestarikan flora dan fauna liar dan habitat alaminya serta melindungi spesies yang bermigrasi yang terancam punah.

Flamingo yang lebih besar di zona perlindungan hewan, Vjosa-Narte di Vlora, Albania, 28 Januari 2023. (REUTERS/Florion Goga)

Pada bulan November, pengadilan Albania menolak gugatan yang diajukan oleh LSM lokal terhadap pembangunan bandara, tetapi mereka berencana untuk mengajukan banding.

Perusahaan Swiss yang memimpin proyek tersebut, Mabetex, mengatakan jalur lepas landas dan pendaratan pesawat tidak akan mempengaruhi rute burung. Perusahaan mengatakan jalur tersebut akan berjarak 3,5 kilometer dari suaka burung dan 5 km dari jalur terbang burung utama. [ab/uh]

Source: news.google.com