Berita Wisata

Pemilik kapal yang tenggelam di Labuan Bajo memanggil tamu yang tidak mengeluh

mangarai barat

Sepekan berlalu, Bram pemilik KLM Tiana akhirnya buka-bukaan soal kejadian tenggelamnya kapal wisata di perairan Batu Tiga, Kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), 21 Januari 2023. .

Bram mengaku melayani turis hari itu dengan KLM Tiana, bukan KLM Diana, seperti yang dipesan turis lewat Biro perjalanan. Namun, Bram mengaku tidak ada keluhan dari turis atau turis Biro perjalanan saat menggunakan kapal.

Dia juga berkata Biro perjalanan tentang penggantian kapal. Wisatawan juga setuju untuk menggunakan KLM Tiana. Klaim Bram bertentangan dengan pengakuannya Biro perjalanan dan wisatawan korban tenggelamnya kapal.

“Itu diteruskan ke Biro perjalanan hari itu, para tamu menerima kamar yang lebih besar dan kapal yang lebih besar dari yang dipesan sebelumnya. Para tamu juga setuju untuk melakukan perjalanan, karena jika mereka tidak setuju, para tamu pasti tidak akan melakukan perjalanan tersebut,” kata Bram, Sabtu (28/1/2023).

Menurutnya, tamu tersebut tidak mengeluh karena pihaknya memberikan penjelasan yang baik. Perjalanan wisata menggunakan KLM Tiana juga harus mendapat persetujuan tamu, karena keputusan untuk melanjutkan perjalanan dengan kapal pengganti atau tidak, terserah tamu.

“Tidak ada komplain karena sudah kami jelaskan dengan baik. Semua tergantung tamu setuju melanjutkan trip dengan boat pengganti atau tidak,” lanjutnya sambil menunjukkan bahwa tidak ada komplain dari Biro perjalanan.

Bram mengaku belum menerima komplain dari wisatawan perahu sebelum berangkat. Namun, tamu dari Biro perjalanan CV Wisata Alam Mandiri (empat orang dari Pekalongan) terancam turun dari kapal karena berebut kamar dengan tamu lain, masalah selesai sehingga semua wisatawan berangkat ke KLM Tiana.

Sebelumnya, Khow Cyinthia Josephine, turis korban tenggelamnya kapal wisata, mengaku dibohongi CV Wisata Alam Mandiri. Biro perjalanan yang mengatur perjalanan ke Labuan Bajo, bersama orang tua dan adik laki-lakinya.

Dia memesan KLM Diana di Biro perjalanan tetapi disajikan dengan KLM Tiana. Ia juga memprotes awak KLM Tiana sebelum berangkat, namun tidak melanjutkan protes lebih lanjut setelah memastikan kapal aman, apalagi ia sudah berada di atas kapal. Cynthia kemudian mengetahui bahwa KLM Tiana tenggelam tahun lalu, menewaskan dua wisatawan.

Sementara itu, CV Wisata Alam Mandiri menegaskan tidak melakukan penipuan terhadap korban kapal wisata KLM Tiana. Pemilik yang meminta namanya ditulis dengan inisial J, menyalahkan pemilik kapal KLM Tiana.

Ia mengatakan, penggunaan kapal wisata yang tidak sesuai pesanan wisatawan merupakan keputusan sepihak pemilik KLM Tiana, tanpa sepengetahuannya. Sebaliknya, dia tahu ada pergantian kapal dari Cynthia. Dia mengaku mengadu ke Bram sebelum kapal berangkat dan bertanya pengembalian uang perbedaan tarif kamar kapal.

Simak video “3 pilar sekolah sehat yang digalakkan Kemendikbud”
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hsa)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button