Berita Wisata

Pemkab Bantul Latih SDM Desa Budaya dalam Pengelolaan Desa Wisata – ANTARA News Yogyakarta

Bantul (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menawarkan pendidikan dan pelatihan pengelolaan desa wisata kepada perwakilan sumber daya manusia (SDM) dari desa budaya dan desa percontohan budaya di wilayah tersebut.

“Jadi sebelum melangkah lebih jauh, yang perlu kita persiapkan adalah SDM agar pembangunan infrastruktur pariwisata siap dikelola dengan SDM yang baik,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai pertemuan. pengelolaan desa di Bantul pada hari Jumat.

Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata dan Sosialisasi Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul selama sepekan ke depan ini diikuti sekitar 40 peserta dari 10 desa budaya dan desa percontohan budaya Bantul.

Menurutnya, dengan kegiatan tersebut diharapkan infrastruktur wisata tidak mandek karena sumber daya manusia yang belum siap, tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengelola objek wisata di daerahnya.

“Pelatihan atau diklat pengelolaan desa wisata yang merupakan kelanjutan dari pengembangan desa budaya ini harus terus diselenggarakan untuk membuka ‘state of mind’ baru kepada pengelola desa wisata dan pokdarwis (kelompok sadar wisata). ,” dia menambahkan. dikatakan.

Bupati mengatakan, sektor pariwisata yang dikembangkan Pemkab Bantul harus pariwisata berbasis budaya, sehingga terkait dengan pengembangan budaya yang tidak dapat dipisahkan dari pengembangan pariwisata.

“Atau sebaliknya, pengembangan pariwisata tidak lepas dari pengembangan budaya yang telah kita lakukan, karena tujuannya adalah menjadi desa budaya, karena DIY merupakan kawasan budaya atau taman budaya yang besar di Indonesia,” ungkapnya.

Namun, kata Bupati, penyiapan SDM pengelola wisata budaya itu yang terpenting, karena apa yang dimaksud keindahan alam, apa artinya kawasan atau desa yang menarik, segar dan asri di Bantul jika tidak dikelola dengan baik. sumber daya manusia senior.

“Jadi SDM perlu paham betul bagaimana pariwisata itu harus dikembangkan, lalu ada gerakan sadar pariwisata, gerakan Sapta Pesona,” ujarnya.

Bupati Bantul juga menyampaikan bahwa keindahan alam memang merupakan modal dasar bagi pengembangan sektor pariwisata, namun bukan satu-satunya, tanpa basis pariwisata dan Sapta Pesona yang dilakukan oleh masyarakat pengelola sumber daya manusia.

“Betapa tidak menariknya keindahan alam hanya karena pesonanya tidak terpenuhi, indah tapi wisatawan tidak aman, indah tapi kotor, indah tapi tidak nyaman, sehingga pengelola desa wisata ini harus dilengkapi dengan gerakan penyadaran wisata dan mantra-mantra sakti seperti ini, ” dia berkata. .

Source: jogja.antaranews.com

Related Articles

Back to top button