Berita Wisata

Pemkab Buleleng akan segera menyelenggarakan wisata selam di atas kapal perang tua

Singaraja, Buleleng (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali akan menggelar wisata selam kapal perang purba yang merupakan program lanjutan dari rencana penenggelaman kapal perang KRI Ki Hajar Dewantara-364 di perairan desa Pacung, Kecamatan Tejakula. , Kabupaten Buleleng.

“Kita akan kelola (wisata selam eks kapal perang) bersama Pemprov Bali dan Badan Pariwisata Bali (BTB)),” kata Ketut Lihadnyana usai memimpin rapat koordinasi membahas rencana penenggelaman kapal perang eks TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara-364 di ruang rapat lobi kantor Bupati Buleleng, Selasa.

Kerjasama ketiga pihak tersebut akan menjadi tumpuan dalam pengelolaan destinasi baru berupa wisata bahari melalui penenggelaman kapal eks TNI AL ini. Sejauh ini, kerjasama tersebut berjalan cukup baik.

“Kami di Buleleng sudah menyiapkan surat permohonan hibah. Setelah itu, harus ditangani dengan kerjasama tiga pihak. Karena perairan itu kewenangan provinsi, sedangkan kapalnya milik pemerintah kabupaten. Karena dikabulkan. arahannya dari BTB,” jelasnya.

Sebelum ditentukan di perairan desa Pacung, ada dua alternatif penenggelaman yaitu perairan desa Bondalem dan desa Pacung. Kedua tempat tersebut sama-sama berada di ujung timur Buleleng, yakni Kecamatan Tejakula.

Setelah mendengarkan kajian dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL), Desa Pacung akhirnya dianggap lebih cocok. Keputusan ini diambil karena perairan dan daratan menjadi satu kesatuan. Tanah di daratan juga harus milik desa adat atau pemerintah.

Baca Juga: Sekda Buleleng Minta Dinas Kearsipan Buat Konten Digital

“Tidak bisa milik pribadi. Karena di darat, BTB akan membangun infrastruktur seperti museum. Akan ditempatkan replika kapal perang eks TNI AL yang tenggelam. Ini penghubungnya,” kata Lihadnyana.

Lihadnyana mengatakan, kesepakatan kerja sama akan segera diselesaikan. Permohonan hibah juga akan diajukan ke Kementerian Keuangan dan/atau Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Kepala Badan Pengembangan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali juga menjelaskan bahwa BTB akan mendanai sepenuhnya proses ini. Mulai dari pemugaran kapal, membawanya ke titik tenggelam, hingga proses penenggelaman.

“Pemeliharaan setelah itu juga menjadi tanggung jawab BTB. Nanti dari ketiga bagian ini BTB yang akan dikelola. Kemudian akan ada kontribusi ke Buleleng dan Pemprov Bali. Jelas dari Pemprov Bali. Kabupaten Buleleng, diharapkan masyarakat Buleleng bisa bekerja,” ujarnya.

Baca juga: DKPP Buleleng Tahan Pasar Rendah Stabilkan Harga

Sementara itu, Asisten Sekretaris BTB Freddy SPS mengungkapkan rencana pengelolaan lokasi wisata selam ke depan. Dia mengatakan proyek ini bukan sekadar kapal yang tenggelam. Akan ada ekosistem akomodasi, restoran dan wisata bahari lainnya di sekitar lokasi.

Ekosistem ini tentunya akan melibatkan masyarakat sekitar. Hal yang paling menarik dari pengelolaan wisata bawah laut kapal perang BI ini adalah akan memberikan nilai sejarah yang dapat dialami oleh wisatawan yang berkunjung.

“Semua proses saat ini ditargetkan untuk rencana restorasi dan penenggelaman kapal pada akhir tahun ini. Proses hibah pasti memakan waktu. Kapal akan ditenggelamkan pada kedalaman 20 hingga 40 meter,” ujarnya.

Source: bali.antaranews.com

Related Articles

Back to top button