Berita Wisata

Pemkab Trenggalek menargetkan DPA pariwisata sebesar Rp 7,7 miliar pada 2023

Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata sebesar Rp7,7 miliar pada 2023, meningkat Rp700 juta dari target tahun 2022.

“Proyeksi ini masih realistis meski target tahun lalu belum 100 persen terpenuhi,” kata Sunyoto, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek di Trenggalek, Turki Timur, Jawa, Senin.

Menurutnya, kondisi perekonomian di segala sektor kini berangsur membaik seiring meredanya situasi pascapandemi akibat COVID-19.

“Situasi ekonomi yang mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19 menjadi salah satu pertimbangan untuk menaikkan target PAD,” ujarnya.

Diakuinya, dunia pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul selama pandemi COVID-19.

Penetapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengakibatkan banyak objek wisata dan tempat hiburan ditutup.

Akibatnya, siklus bisnis terhenti. Investasi di sektor pariwisata juga tersendat sehingga berdampak pada PAD Kabupaten Tulungagung pada masa pandemi tahun 2020 hingga 2022.

“Awal pandemi, tahun 2021 target dirampingkan menjadi Rp3 miliar saja, itu pun tidak tercapai. Kemudian tahun 2022, target dinaikkan lagi menjadi Rp7 miliar, capaiannya sekitar Rp6 miliar, 85,87 Namun melihat kondisi saat ini, kami berani menargetkan PAD meningkat,” jelasnya.

Selama periode tahun 2022, meskipun dampak pandemi COVID-19 tidak separah dua tahun sebelumnya terhadap sektor pariwisata, namun pencapaian PAD masih jauh dari target yang diharapkan akibat bencana alam dan pengumuman bencana tsunami di pantai selatan Jawa.

Bahkan di triwulan terakhir tahun ini, antara Oktober hingga Desember 2022, Trenggalek dilanda bencana besar.

Selain sejumlah infrastruktur jalan, fasilitas umum, dan rumah warga, dampak bencana hidrometeorologi juga menyebabkan rusaknya sejumlah sarana dan prasarana wisata di pantai selatan.

Padahal, destinasi wisata Pantai Selatan merupakan penyumbang pendapatan terbesar. Bencana alam yang sering melanda ternyata mempengaruhi minat kunjungan wisatawan.

“Kami berharap libur natal dan tahun baru bisa mendongkrak pendapatan daerah. Namun kondisi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ambil contoh beberapa tahun lalu yang biasanya sekitar 6.000 pengunjung bisa memadati kawasan Pantai Prigi. Kemarin ada hanya sekitar 2.000 orang, belum satu putaran lagi,” katanya.

Untuk itu, Sunyoto berharap tahun ini menjadi pendorong pemulihan ekonomi sektor pariwisata. “Ketika pariwisata berkembang, otomatis berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Karena banyak pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button