Berita Wisata

Penanganan Abrasi Pantai Tanjung Benoa Segera Dimulai

Pantai Tanjung Benoa (ist) Pelaksanaan Sosialisasi Rencana Adaptasi

KUTSEL – Abrasi Pantai Tanjung Benoa segera ditangani oleh program Bali Beach Conservation Project (BBCP) Tahap II. Proses sosialisasi terakhir dilakukan di Balai Wantilan Desa Adat Tanjung Benoa pada Selasa (6/12/2022).

PPK Sungai dan Pantai II Pelaksana Jaringan Sumber Daya Air (PJSA) Kantor Wilayah Sungai (BWS) Penida Bali, jelas Gede Lanang Sunu Perbawa, penanganan abrasi sebenarnya satu paket dengan pantai Nusa Dua dan dari Sanur. Yang selanjutnya disebut Paket 3A Adaptasi Pantai Nusa Dua – Tanjung Benoa di Kabupaten Badung dan Pantai Sanur di Kota Denpasar.

“Kontrak sebenarnya sudah di bulan September. Tapi karena koneksi G20, kita fokus ke Nusa Dua dulu. Setelah selesai, kita akan mulai di Tanjung Benoa,” katanya menjelaskan paket pekerjaan yang diharapkan selesai pada akhir 2023.

Usai sosialisasi terakhir di Tanjung Benoa, tahap persiapan, kata dia, akan segera dilakukan. Diantaranya seperti membawa alat, bahan dan tenaga kerja.

“Saya berharap semuanya akan berjalan dengan baik,” katanya.

Dia tidak memungkiri proses pembangunan tersebut nantinya dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat atau pariwisata di Pantai Tanjung Benoa. Namun yang pasti dia akan terus berusaha meminimalisir

“Keselamatan tempat kerja tetap menjadi perhatian kami, guna meminimalisir kecelakaan kerja,” lanjutnya.

Di bawah program ini, pantai Tanjung Benoa akan terpengaruh oleh sejumlah pekerjaan. Utamanya berupa pengamanan pantai melalui tahapan penimbunan dan pembuangan pasir. Sumbernya berasal dari stockpile Pantai Mertasari, Sanur dan titik penimbunan pasir Pantai Tanjung Benoa itu sendiri.

Selain itu, pekerjaan konstruksi untuk fasilitas umum dan pertamanan juga telah dilakukan. Ini juga termasuk membuat liner dan menyesuaikan konstruksi liner yang ada.

Seperti pelapisan di Conrad dan Beluga, tambahnya saat menjelaskan fasilitas umum yang dimaksud yakni pembangunan jalan setapak, toilet, pancuran, sapu, pusat informasi turis, beberapa patung, serta fasilitas akses ke pantai dengan candi bentar dan paving.

Terlihat dari sosialisasi, pengerjaan proyek tersebut disambut dengan antusias oleh masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya di Tanjung Benoa. Sebab, kata Kepala Kampung Adat Tanjung Benoa, I Made ‘Yonda’ Wijaya, pekerjaan ini sebenarnya sudah lama tertunda.

“Kita di Tanjung Benoa tidak banyak yang berpetualang. Yang penting abrasi di pantai timur bisa cepat diatasi. Kita dukung pelaksanaannya, lebih cepat lebih baik. Apalagi, abrasi banyak terjadi. tahun lalu,” katanya. (memiliki Dijon)

Seperti itu:

Saya suka memuat…

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button