DEPOK-POS – Warga Desa Marinsow, Likupang Timur, Sulawesi Utara, banyak yang berpenghasilan dengan menjalankan homestay. Sebagai salah satu kawasan wisata prioritas di Indonesia yang kaya akan wisata alam dan budaya, beberapa di antaranya menjadikan homestay sebagai sumber pendapatan utama mereka. Namun ada juga yang menjadikan keluarga angkat sebagai sumber penghasilan tambahan, karena pekerjaan utama mereka adalah nelayan, petani, penambang, dll.
Dalam pengembangan pariwisata harus diimbangi dengan kapasitas sumber daya manusia yang mengelola objek wisata tersebut, salah satunya dalam hal literasi keuangan. Saat ini masih banyak warga desa Marinsow yang memahami bahwa tabungan diperoleh dari sisa pendapatan mereka.
Melihat kondisi tersebut, program pendidikan vokasi Universitas Indonesia (UI), melalui program pengabdian masyarakat (pengmas) yang diketuai oleh Karin Amelia Safitri, S.Pd., M.Si. memberikan literasi keuangan kepada warga desa Marinsow agar mereka memperoleh pengetahuan keuangan. Asuransi Pengangguran Kerja berupaya mengubah pola pikir warga Desa Marinsow bahwa menabung harus dilakukan di awal setelah menerima penghasilan, dan bukan sisa dari semua pengeluaran. Berkat pelatihan yang diberikan, warga desa Marinsow diminta untuk mencatat semua pendapatan, baik pendapatan utama maupun pendapatan tambahan.
“Produk jasa keuangan yang sudah tidak asing lagi bagi warga sekitar adalah bank. Sementara itu, asuransi dan dana pensiun, hanya sedikit yang sudah memilikinya, dan mengetahui konsep proteksi atau manfaat asuransi jiwa yang mereka manfaatkan. Apalagi mereka juga tidak tahu konsep dasar pasar modal,” kata Karin.
Pencatatan pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat desa Marimsow setiap bulannya berkaitan dengan makanan, kebutuhan rumah tangga, pajak, asuransi kesehatan dan pengeluaran yang berkaitan dengan pelayanan akomodasi bagi wisatawan, seperti sarapan dan kamar tamu. Selain itu, mereka juga harus menghitung proporsi ideal untuk setiap pos pengeluaran.
Direktur Program Pendidikan Vokasi IU Padang Wicaksono, SE, Ph.D, mengatakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi harus merata dan menjangkau pelosok, seperti Desa Marinsow. “Memberikan manfaat kepada warga Marinsow tidak hanya literasi keuangan, tetapi juga memperkenalkan desa Marinsow yang memiliki sejuta sumber daya alam yang terpelihara dan layak untuk dikunjungi,” kata Padang. []
Source: www.depokpos.com
