Berita Wisata

Pengaruh hujan di hulu, air laut di pantai keruh Pariwisata Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Intensitas hujan yang tinggi di daerah hulu menyebabkan peningkatan debit air di sungai. Derasnya arus air bercampur tanah mengalir ke laut, akibatnya air laut di sejumlah destinasi wisata pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, berubah menjadi keruh berwarna cokelat.

Destinasi wisata pantai yang terdampak antara lain pantai Blibis di Dusun Blibis Desa Patoman. Dan pantai Blimbingsari, di Desa Blimbingsari. Kedua tempat wisata tersebut berada di kecamatan Blimbingsari.

Pengamatan di lapangan, air laut di pantai Blibis terlihat berwarna coklat merata. Mulai dari pantai menuju tengah. Menurut Nurhidayat, nelayan asal Pantai Blibis, air laut berwarna kecoklatan biasa terjadi saat hujan deras di daerah hulu.

“Kalau daerah hulu mengalami hujan yang lebih deras lagi, warna air laut di sini biasanya malah lebih keruh. Coklat kemerahan seperti lumpur,” ujarnya, Kamis (22/12/2022).

Dibandingkan Pantai Blibis, warna air laut di Pantai Blimbingsari terlihat lebih jernih. Meski ada yang berwarna kecoklatan, hanya di bagian pinggirnya saja.

Air laut berwarna coklat juga terdapat di sepanjang pantai di lingkungan Sukowidi, Desa Klatak, Kecamatan Kalipuro. Informasi dari Doni, seorang nelayan setempat, akhir-akhir ini air laut sering berwarna kecoklatan. Memang saat hujan dengan intensitas tinggi di kawasan hulu, air laut terlihat seperti lautan lumpur.

“Kadang warnanya malah coklat kemerahan. Seperti lautan lumpur,” ujarnya.

Akibat air laut yang keruh, keindahan sejumlah destinasi wisata pantai di Banyuwangi sedikit berkurang. Meski begitu, tetap tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk berwisata. Karena sudah bukan rahasia lagi jika fenomena air laut yang keruh ini memang akibat dari hujan deras yang terjadi di daerah hulu.

“Kalau di daerah hulu banyak hujan, tentu aliran sungai juga akan deras. Kemudian air akan bercampur dengan tanah dan terbawa ke laut,” tambah Doni.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, diperkirakan musim hujan masih akan mengguyur Tanah Blambangan hingga Januari 2023. Kondisi ini disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut di bagian utara. perairan Jawa Timur dan Selat Madura yang cenderung lebih tinggi. Hal ini berdampak langsung pada curah hujan di wilayah utara Jawa Timur. termasuk peningkatan intensitas hujan di Banyuwangi.

“Anomali suhu permukaan laut di perairan utara Jawa Timur dan Selat Madura cenderung lebih tinggi. Sehingga nilainya menunjukkan positif 0,5 hingga 2,5 derajat Celcius di perairan tersebut,” kata Prakiraan Prakiraan Cuaca BMKG Banyuwangi Benny Gumintar.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di berita Google

Klik link ini dan jangan lupa follow.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button