Berita Wisata

Pengelolaan homestay di Kepulauan Seribu menjanjikan

Homestay cukup penting dalam pengelolaan pariwisata di Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia dikaruniai sumber daya alam (RH) yang sangat kaya, termasuk pantai dan pulau-pulau kecil yang menjadi daya tarik wisata. istilah 3S (matahari, laut, pasir) yaitu matahari, laut dan pasir pantai tersedia secara merata di kepulauan di seluruh Indonesia.

Pariwisata telah lama menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, termasuk sumber devisa. Bahkan, dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah semakin mengakselerasi pengembangan pariwisata.

Menanggapi hal tersebut, Ervan Ismail dalam sesi promosi doktor (S3) program studi Communication for Development IPB mengatakan, salah satu perusahaan atau jasa yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata di pulau-pulau kecil adalah tersedianya homestay untuk turis.

Ervan mencontohkan, di Kabupaten Kepulauan Seribu misalnya, masyarakat lokal berperan besar dalam pengelolaan homestay. Sedangkan di era saat ini, lanjutnya, komunikasi digital sangat penting, termasuk dalam bisnis di bidang pariwisata, seperti promosi, pemesanan kamar, dan lain-lain.

“Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam pengembangan pariwisata. Apalagi jika dikaitkan dengan sejauh mana pariwisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunannya,” kata Ervan dengan tesis berjudul ‘Komunikasi Digital dalam Pengembangan Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil’ di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Agar tidak hanya menjadi penonton, menurut Ervan, ketika pariwisata berkembang di daerah tempat tinggal warga, potensi sumber daya manusia dan aset masyarakat bisa menjadi salah satu solusi menghadapi tantangan tersebut. Dia menjelaskan manajemen homestay didominasi oleh ibu rumah tangga sebesar 38,9 persen. Hal ini menunjukkan relevansi sektor bisnis homestay cocok dengan karakter perempuan yang rutin melakukan pekerjaan rumah tangga di pulau-pulau kecil.

“Sementara 23,5 persen adalah nelayan. Menurut keterangan ini, pengelolaannya homestay bisa menjadi pekerjaan tambahan yang relatif mudah yang bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk di sektor pariwisata di pulau-pulau kecil,” kata Ervan.

Pengelolaan homestay, kata Ervan, potensi yang menjanjikan bagi para pelaku pariwisata. Sedangkan pelaku pariwisata di Kepulauan Seribu rata-rata berusia 41 tahun atau masuk kategori dewasa. dia menyebutkan, homestay juga tidak membutuhkan keahlian khusus dan biaya operasional bulanan yang besar, selain harus menjaga kebersihan secara rutin.

“Hal ini menunjukkan sebagian besar kader sudah menikah, usia ini termasuk dalam kategori usia produktif. Data tersebut menunjukkan dominasi kelompok ibu rumah tangga sebagai kader. homestay menunjukkan partisipasi yang kuat dalam kegiatan pariwisata di pulau-pulau kecil,” kata Ervan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button