Berita Wisata

Pengembangan Wisata Lebah Tanpa Sengatan – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Guru Besar Fakultas Pertanian UNS, Prof. Dr Ir Supriyadi, MP (Khusus)

Kasus Covid-19 menurun dari hari ke hari yang mengarah pada kembali normalnya berbagai sektor aktivitas secara bertahap. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang ramai pengunjung. Sektor pariwisata merupakan sektor inti di Indonesia karena dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi daerah dan pendapatan devisa nasional.

Pada 2019, sebelum pandemi Covid-19, sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar keempat setelah migas, batu bara, dan kelapa sawit. Salah satu perkembangan di bidang pariwisata yang sedikit dibicarakan adalah rural tourism.

Promosi Daihatsu Rocky, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Pengembangan desa wisata bermanfaat untuk meningkatkan manfaat bersih masyarakat pedesaan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pengelolaan produk wisata. Jika pariwisata dapat dikembangkan di daerah pedesaan, terutama dengan cara yang melibatkan partisipasi lokal yang kuat dalam pengambilan keputusan, dampak kemiskinan dapat dikurangi.

Salah satu desa di Kabupaten Karanganyar yang sedang mengembangkan pariwisata adalah desa Gempolan di kecamatan Kerjo. Desa Gempolan memiliki potensi kekayaan alam dan panorama alam yang harus dikembangkan berbasis ekowisata. Masyarakat Gempolan khususnya Dusun Semang selama ini memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada untuk pengembangan industri pariwisata berbasis ekowisata. Pembangunan ini terletak di wilayah Gunung Tirah.

Desa Gempolan merupakan desa yang terletak di atas Waduk Gondang dan memiliki pesona alam yang luar biasa. Salah satunya adalah objek wisata alam Gunung Tirah. Gunung Tirah adalah mutiara yang tersembunyi di hutan tikar karet atau biasa disebut Alaska, Desa Gempolan Kerjo, Karanganyar. Pemandangan dari Gunung Tirah dengan latar belakang Waduk Gondang merupakan pemandangan yang sangat menawan.

Baca Juga: 9 Kandidat Rektor UNS Solo Punya Segudang Prestasi, Bungsu 38

Selain pemandangan Waduk Gondang, banyak terdapat pohon karet di kawasan Gunung Tirah. Meski disebut gunung, nyatanya kawasan ini hanya sedikit berbukit dan lebih menyuguhkan pemandangan Bendungan Gondang.

Masyarakat Dusun Semang mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya sebagai daya tarik wisata yang kemudian dikenal sebagai objek wisata Gunung Tirah.

Upaya masyarakat untuk mengembangkan pariwisata di Gunung Tirah selama ini yaitu masyarakat telah menyediakan fasilitas yang dapat menarik pengunjung, seperti penyediaan gazebo, ban berwarna, taman bermain untuk anak-anak, penyediaan pos pengamatan untuk melihat panorama alam yang ada. membentang di atas gunung, dan juga membangun kios-kios pedagang untuk memenuhi kebutuhan perut para wisatawan. Dari sini terlihat adanya upaya dan inovasi masyarakat yang bertujuan untuk menarik perhatian wisatawan.

Pengembangan sektor pariwisata dengan konsep ekowisata merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Pengembangan pariwisata berbasis ekowisata bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan/fungsi ekologi, sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Dukung Good and Clean Government, UNS Gandeng BPKP

Ekowisata berbasis kreativitas

Pengembangan pariwisata berbasis ekowisata memerlukan kreativitas, inovasi, kerjasama, koordinasi, promosi dan pemasaran yang baik. Oleh karena itu, pengembangan ekowisata di kawasan ini memerlukan keterlibatan elemen daerah serta partisipasi dan intervensi aktif masyarakat.

Salah satu upaya untuk mengembangkan pariwisata di Gunung Tirah adalah dengan membudidayakan lebah clanceng. Budaya lebah madu Klanceng dianggap sebagai daya tarik wisata. Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemanenan madu clanceng.

Lebah klanceng yang selama ini dipelihara oleh peternak antara lain Heterotrigona itama, Geniotrigona thoracica, Lepidotrigona terminata, Tetragonula biroi, dan T. laeviceps.

Pengembangan demplot budidaya lebah madu dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pengunjung objek wisata alam Gunung Tirah khususnya untuk merangsang minat berwirausaha. Selain itu, budidaya lebah clanceng juga bermanfaat untuk pelestarian lingkungan dan sebagai daya tarik ekowisata sebagai kawasan wisata alam.

Hal pertama yang perlu disiapkan dalam budidaya lebah clanceng adalah penyangga sarang. Media sarang adalah tempat untuk meletakkan koloni lebah. Honeycomb, juga dikenal sebagai bee stup, adalah wadah yang digunakan untuk pemeliharaan, kehidupan, dan pengembangbiakan koloni lebah. Dalam stup ini, lebah akan membangun sarang, bertelur, merawat lebah muda, dan menyimpan persediaan makanan.

Baca Juga: 107 Peserta Tuan Rumah Arabic Fair 2022 Yang Diselenggarakan Sastra Arab UNS Solo

Kelangsungan hidup sebuah koloni tergantung pada stup lebah ini. Oleh karena itu, lokasi penempatan sengat lebah harus memperhatikan ketersediaan sumber makanan bagi lebah clanceng itu sendiri. Salah satu tempat yang menjadi sumber makanan lebah clanceng di Dusun Semang adalah perkebunan karet.

Selain itu, untuk memudahkan suplai makanan bagi lebah, sebaiknya menanam bunga yang disukai lebah di dekat tunggul lebah. Tanaman berbunga ini antara lain bunga matahari, bunga kertas, calendula, lantana, mawar, bunga kembang sepatu, markisa, dan masih banyak lagi. Selain itu, bunga tanaman herba seperti mint dan rosemary juga populer di kalangan lebah.

Pengembangan budidaya lebah clanceng memiliki prospek pengembangan yang kuat karena lokasi dusun Semang dekat dengan perkebunan karet Perhutani yang dapat memenuhi kebutuhan pakan lebah. Ini memastikan bahwa lebah memiliki akses mudah ke sumber makanan. Meskipun pengembangan budidaya lebah clanceng dapat dilakukan secara mandiri, namun perlu adanya pengawasan dan pembinaan dari pemerintah daerah bersama dengan kelompok tani hutan.

Wisata pedesaan harus terus dikembangkan. Masyarakat sekitar tentu saja tidak bisa bergerak dengan sendirinya. Masyarakat membutuhkan bantuan dan bimbingan dari pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkannya. Harapannya, desa wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi daya tarik wisata khususnya wisata di Gunung Tirah desa Gempolan.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Back to top button