Berita Wisata

Penggalian Arkeolog Bahtera Nuh, Ini Lokasinya!

Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok arkeolog memulai penggalian di tempat yang diduga menjadi lokasi Bahtera Nuh. Tim dari Universitas Agri Ibrahim Cecen (AICU) dan Universitas Teknik Istanbul (ITU) telah mulai bekerja sama di distrik Agri Turki.

Tim pencari Gunung Agri dan Bahtera Nuh dibentuk karena kawasan tersebut terancam longsor dan terbentuk kawah raksasa di dekatnya.

Sisa-sisa Tabut pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur kartografi, Kapten Ilhan Durupinar, pada tahun 1959. Saat itu, penerbangan pengintaian sedang dilakukan untuk memetakan Anatolia timur. Kini reruntuhan tersebut menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.

IKLAN

GULIR UNTUK MEMBATASI KONTEN

Wakil Rektor AICU Faruk Kaya buka suara untuk penelitian ini. Ia menjelaskan, kawasan Gunung Ararat telah diteliti bersamanya sejak tahun 2003 dan saat ini ia bekerja sama dengan ITU untuk melakukan kajian yang lebih detail.

“ITU adalah salah satu universitas yang paling komprehensif dalam hal ini. Kami membentuk kelompok kerja akademisi dari universitas dan mereka melihat struktur alam antara desa Telceker dan Uzengili, yaitu formasi yang menyerupai siluet bahtera Nuh”, ujarnya. dijelaskan, dikutip. oleh Harian Sabah, Jumat (12/09/2022).

Dia menambahkan, mereka akan menentukan roadmap berdasarkan temuan penelitian. Menurutnya, tim yang dibentuk memiliki sejumlah pakar dan berkompeten di bidang penelitian geofisika, kimia, dan arkeologi.

“Bahtera Nuh disebutkan dalam kitab suci agama. Karena sebagian besar sumber menunjuk ke Gunung Ararat dan sekitarnya, kawasan itu memiliki potensi wisata religi,” kata Kaya.

“Secara khusus, ada minat yang berkembang dari negara-negara Eropa dan Amerika. Orang Eropa memulai studi pertama di bidang ini ketika Johann Jacob Friedrich Wilhelm Parrot mendaki Gunung Ararat untuk mencari sisa-sisa Bahtera Nuh pada tahun 1829”.

Apalagi, penelitian terkait Bahtera Nuh juga pernah dilakukan di sana oleh sekelompok peneliti dari Hong Kong pada 2008. Ia menjelaskan, mereka pernah menemukan kayu yang diduga berasal dari Bahtera Nuh.

Kemudian mereka membangun Museum Bahtera Nuh di Hong Kong. Tempat ini telah dikunjungi oleh lebih dari 7 juta pengunjung.

“Agri, salah satu daerah terbelakang negara kita, memiliki potensi serius dalam hal ini. Tujuan kita sebagai universitas adalah kita dapat mengekspresikan dan mengubah tempat ini menjadi pusat wisata, kami yakin ekonomi Agri et du pays akan serius. menghidupkan kembali,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(RCI/dhf)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button