Berita Wisata

Penjaga Pantai Senkaku akan dilengkapi dengan kapal patroli drone

Jakarta, IDN Times – Melihat ketegangan yang meningkat di dekat Kepulauan Senkaku, pemerintah Jepang memutuskan untuk meningkatkan anggaran keamanan penjaga pantainya.

Hal itu diputuskan pada Jumat (16/12/2022). Jepang akan menghabiskan sekitar 320 miliar yen (36,5 triliun rupee) untuk tahun fiskal 2027. Anggaran ini diperkirakan 1,4 kali lipat dari pengeluaran awal pada tahun 2022, Berita Kyodo laporan.

Nantinya, Jepang akan memperdalam koordinasi antara penjaga pantai, polisi, dan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF), karena kapal penjaga pantai China sering terdeteksi memasuki wilayahnya di dekat Kepulauan Senkaku.

Sekadar informasi, Tokyo dan Beijing terlibat dalam sengketa wilayah yang sudah berlangsung lama di Laut Cina Timur. Jepang dengan tegas mempertahankan posisinya bahwa pulau-pulau kecil tak berpenghuni ini merupakan bagian integral dari wilayahnya.

Di sisi lain, China mengklaim pulau itu dan menyebutnya Pulau Diaoyu.

1. Memperkuat sistem keamanan maritim Jepang

Dalam pertemuan dengan kabinetnya, Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida mengatakan penjaga pantai akan dilengkapi dengan empat kapal patroli besar. Kapal-kapal ini akan berpartisipasi dalam upaya penguatan sistem keamanan maritim.

“Untuk melindungi keamanan perairan Jepang, pemerintah akan menyatukan semua kekuatan yang dimiliki kementerian dan lembaga terkait,” kata Kishida.

Coast Guard juga diharapkan proaktif menggunakan drone yang akan beroperasi mulai awal 2023. Mereka juga akan berkoordinasi dengan otoritas keamanan maritim untuk meningkatkan pengawasan perairan sekitar.

Selain itu, latihan bersama antara Penjaga Pantai dan SDF akan dilakukan sebagai bagian dari penempatan Penjaga Pantai di bawah komando Menteri Pertahanan dalam keadaan darurat, di bawah koordinasi yang lebih erat. .

Jepang terakhir merombak sistem keamanan maritimnya pada Desember 2016.

Lanjutkan membaca artikel di bawah ini

Pilihan Editor

Baca Juga: Jepang rencanakan anggaran Rp 4,998 triliun untuk tingkatkan kekuatan militer

2. China adalah tantangan strategis terbesar Jepang

Penjaga Pantai Senkaku akan dilengkapi dengan kapal patroli dan dronebendera Cina. (Agensi foto Unsplash.com/Makau)

Perkembangan pertahanan dan keamanan Jepang saat ini sejalan dengan Tinjauan Strategi Keamanan Nasional dan dua dokumen terkait pertahanan lainnya. Dalam tinjauan tersebut, China, Korea Utara, dan Rusia dianggap sebagai potensi ancaman Berita NHK.

Kajian strategi keamanan nasional Negara Bagian Sakura dan ledakan anggaran pertahanan dipicu oleh gejolak dinamika keamanan regional. Faktanya, dalam dokumen kebijakan terbarunya, Jepang menggambarkan Beijing sebagai tantangan strategis terbesarnya.

Kishida akan meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi sekitar 2% dari produk domestik bruto pada tahun fiskal 2027, dengan total 43 triliun yen (sekitar 4907 triliun rupee). Pengeluaran pertahanan untuk lima tahun ke depan akan berasal dari kenaikan pajak yang akan berlaku pada tahun 2024 atau setelahnya.

3. Kapal China sering memasuki perairan Jepang

Penjaga Pantai Senkaku akan dilengkapi dengan kapal patroli dan dronePerdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) dan Presiden China Xi Jinping bertemu di sela-sela KTT APEC di Bangkok, Thailand, Kamis (17/11/2022). (twitter.com/kantei)

Akhir bulan lalu, Penjaga Pantai Jepang melaporkan bahwa empat kapal China terdeteksi memasuki perairan teritorialnya di dekat Kepulauan Senkaku.

Disebutkan bahwa salah satu kapal dilengkapi dengan meriam terbesar yang pernah ada di kapal sejenis, yang membawa meriam 76mm.

Insiden kapal Penjaga Pantai China memasuki wilayah Jepang November lalu terjadi beberapa hari setelah pertemuan pertama antara Perdana Menteri Kishida dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT ke-29 APEC di Bangkok, Thailand.

Baca juga: Usai Pukul Pengunjuk Rasa Hong Kong, China Tarik 6 Diplomat dari Inggris

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform menulis. Semua karya tulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button