Berita Wisata

Pergi ke desa wisata Tingkir Lor di Salatiga, jangan lupa Gowes di kaki Merbabu – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Wisatawan saat Gowes ditemani pemandu wisata dari Pokdarwis Svarna Gatra. (Desa Wisata Istimewa/Tingkir Lor)

Solopos.com, SALATIGA — Potensi alam berupa perbukitan dan latar belakang Gunung Merbabu yang gagah mendorong para pemuda Desa Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah untuk mendirikan desa wisata.

Mereka melewati kontainer Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Svarna Gatra Tingkir Lor. Svarna Gatra yang artinya bejana emas.

Promosi Event B20 di Jawa Timur Fokus pada Supply Chain UMKM

Nama tersebut diambil dengan filosofi bahwa masyarakat Tingkir Lor yang memiliki budaya dan latar belakang berbeda dapat ditampung dalam satu wadah. Wadah yang dimaksud dalam hal ini adalah pokdarwis.

Ketua Pokdarwis Svarna Gatra Tingkir Lor, Tri Mashudi mengatakan, Tingkir Lor ditetapkan sebagai desa wisata sejak 2015. Tugas Pokdarwis adalah menyadarkan masyarakat bahwa Tingkir Lor adalah tempat wisata.

Juga, terapkan pesona wisata Sapta. “Kami menyampaikan informasi kepada masyarakat. Itu tugas kami,” katanya saat ditemui Solopos.com, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Boemisora, Wisata di Lereng Penyembuhan Merbabu

Pokdarwis sudah berjalan dua generasi sejak Maret 2020. Awalnya mereka memanfaatkan potensi alam. Kemudian beralih ke digital. Alasan mereka saat ini adalah pandemi Covid-19.

Mereka memetakan potensi desa marketable secara virtual. Pertama-tama, potensi alamnya sangat indah. Kedua, ada banyak UKM. Ketiga, budaya dan agama. Salah satu potensi wisata religi adalah makam leluhur Mbah Abdul Wahid atau buyut KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Berkunjung ke Gowes

“Kami pertama mencari potensi dan akhirnya kami menemukannya. Selain itu, kami juga mencari kendala,” jelasnya.

Hudi, sapaan akrab Tri Mashudi mengatakan, potensi Tingkir Lor masih tersebar dan akses jalan masih sempit. Muncul ide untuk menyatukan potensi wisata, salah satunya dengan mengikuti wisata Tingkir Lor.

Baca juga: Pergi! Main Air Sambil Sembuh di Kali Wedok Salatiga, Gratis…

Tur sepeda ini bekerjasama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Rute dimulai dari persawahan yang asri, masuk ke pusat UMKM dan wisata religi di makam Mbah Abdul Wahid.

“Di era pandemi, hypenya benar-benar mengharukan. Teman-teman yang menyewakan sepeda ke warga,” ujarnya.

Desa wisata Tingkir lor salatigaWisatawan sambil belajar gamelan di Desa Wisata Tingkir Lor. (Desa Wisata Istimewa/Tingkir Lor)

Dia menyebut kendala lain, yakni kedatangan turis asing. Menurutnya, sangat sedikit pemandu wisata yang bisa berbahasa Inggris. Oleh karena itu, UKSW terbantu dengan pembuatan QR barcode. Wisatawan dapat memilih bahasa dan kemudian mendengarkan melalui headphone.

Selain itu, tur online juga ditawarkan melalui platform Zoom berbayar. “Saat ini [2020] orangnya juga banyak, baik itu Zoom atau secara langsung,” katanya.

Tahun 2021, lanjut Mashudi, saat kasus pandemi mulai menurun, muncul paket wisata Gowes ning Tingkir Lor. Kunjungan tersebut menghubungkan tiga potensi yang ada di desa tersebut. Wisatawan Gowes didominasi oleh anak muda.

Baca juga: Salatiga Kota Terindah di Jawa Tengah Sejak Era Perusahaan

Paket wisata

Di sisi lain, wisatawan tua atau lanjut usia disediakan di sekitar Tingkir Lor menggunakan kereta odong-odong. Mashudi menjelaskan, ada dua kategori wisatawan di desa Tingkir, yaitu datang langsung ke lokasi tanpa mendaftar paket dan wisatawan yang memesan melalui website.

Dia mengatakan banyak turis yang datang dari luar Jawa. “Wisatawan berasal dari Papua, Sulawesi, Kalimantan. Berdasarkan database kami,” katanya.

Sedangkan untuk paket wisata, Desa Tingkir Lor menetapkan harga berdasarkan jumlah orang dalam satu rombongan. Jika rombongan lima orang, Anda harus membayar Rp 135.000 per orang. Jika satu grup berisi 10 orang, Anda harus membayar Rp 90.000 per orang.

Dengan tarif ini, wisatawan sudah mendapatkan keuntungan dari sewa sepeda untuk berkeliling Tingkir Lor ditemani oleh pemandu. Kemudian, pergi ke pusat UMKM untuk menanyakan langsung dengan pemiliknya. Wisatawan bisa membuat tempe coklat, belajar gamelan dan lain-lain. Plus, makan siang sudah termasuk.

Baca Juga: Umbul Senjoyo Salatiga, Tempat Favorit Padusan di Jawa Tengah

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Tingkir Lor Asroi mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan potensi desa wisata Tingkir Lor. Dari potensi alam dan UMKM yang sudah terkenal.

Tujuannya agar Desa Wisata Tingkir Lor semakin layak menjadi referensi wisata. “Ada rencana wisata bahari. Sungai tersebut nantinya akan menjadi tempat budidaya ikan. Ini masih dalam proses perencanaan,” katanya.

Ia mengaku kerjasama antara pemerintah kelurahan dan pemuda cukup baik. Namun, kata dia, diperlukan keseriusan agar potensi wisata bisa dimaksimalkan. Keseriusan ini harus diemban oleh pemerintah dan para anggota muda Pokdarwis.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Back to top button