Berita Wisata

Peringati Youth Engagement Day, Inilah 7 Gunung yang Cocok Untuk Didaki di Sulawesi

makasar

Hari Sumpah Pemuda dapat dirayakan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mendaki gunung.

Di Pulau Sulawesi terdapat berbagai gunung yang menarik dan menantang untuk didaki. Keindahan dan pesona pegunungan di bagian tengah Indonesia ini menarik banyak pendaki.

Belum lagi berbagai jalur pendakian yang tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta hiking dan trekking.

Nah, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober tahun ini, berpetualang sambil membawa ransel dan memakai sepatu hiking bisa jadi pilihan untuk memperingatinya. Pengalaman mendaki gunung di Sulawesi akan menjadi pengalaman yang seru dan menantang.

7 Gunung Pulau Sulawesi yang Menyenangkan untuk Didaki

Berikut 7 rekomendasi gunung di pulau Sulawesi yang asyik didaki saat merayakan Hari Sumpah Pemuda:

1. Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan

Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Dengan ketinggian 3.478 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Latimojong masuk dalam daftar Tujuh Puncak Indonesia (7 puncak tertinggi di Indonesia). Oleh karena itu, gunung ini menjadi daftar utama para pendaki dari seluruh tanah air untuk ditaklukkan.

Pegunungan yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan ini memiliki beberapa puncak. Puncak tertinggi disebut Buntu Rante Mario, diikuti oleh Buntu Nenemori, dan puncak lainnya adalah Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja dan Buntu Latimojong.

Daya tarik utama Gunung Latimojong adalah berbagai jenis hewan endemik yang ada. Jika beruntung pendaki bisa menjumpai hewan seperti babi, rusa dan anoa selama pendakian.

Selain itu, ciri khas hutan Montana dari Gunung Latimojong juga menarik. Jenis hutan di Montana ini diketahui hanya tumbuh pada ketinggian 2000 hingga 3000 meter di atas permukaan laut.

Ada beberapa jalur pendakian yang biasa dilalui para pendaki di gunung ini. Yaitu jalur pendakian melalui Kecamatan Baraka di Kabupaten Enrekang, jalur pendakian melalui Kecamatan Mingkendek di Kabupaten Tana Toraja dan jalur pendakian melalui Latimojong di Luwu.

2. Gunung Bawakaraeng di Sulawesi Selatan

Gunung Bawakaraeng merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan pendakian favorit di Sulawesi. Gunung ini tepatnya berada di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ketinggian Gunung Bawakarang mencapai 2.845 meter di atas permukaan laut. Jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrim menjadikannya pilihan populer untuk panjat tebing.

Secara ekologis, Gunung Bawakaraeng menempati posisi penting sebagai sumber kehidupan. Memang, mata air pegunungan memenuhi kebutuhan air penduduk Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bantaeng, Takalar, Sinjai dan Bulukumba. Di lereng Gunung Bawakaraeng juga terdapat tempat wisata yang sangat populer di dataran tinggi Sulawesi Selatan yaitu Malino.

Selain jalur pendakian, berbagai mitos dan kisah mistis mengiringi Gunung Bawakaraeng.

Nama Bawakaraeng sendiri berasal dari kata “Bawa” yang berarti mulut dan “Karaeng” yang berarti Tuhan. Dengan demikian, Bawakaraeng diartikan sebagai “mulut Tuhan” atau “firman Tuhan”.

Karena pada zaman dahulu, gunung ini menjadi tempat berkumpulnya para wali penyebaran agama Islam. Sebagian masyarakat bahkan hingga saat ini masih sering melaksanakan sholat Idul Adha pada tanggal 10 Zulhijja bahkan ada yang menunaikan ibadah haji ke gunung ini.

Kisah mistis lain yang juga diyakini di gunung ini adalah adanya pasar jin bernama Pasar Anjaya. Tempat ini merupakan tempat paling angker di Gunung Bawakaraeng.

Apalagi ada juga mitos tentang Hantu Mengkudu di Pos 3 yang konon merupakan makhluk cantik asal Belanda yang gantung diri di sana.

3. Gunung Kambuno, Sulawesi Selatan

Gunung Kambuno merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan setelah Gunung Latimojong. Gunung ini terletak di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Gunung Kambuno memiliki ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut dan disebut sebagai gunung tertinggi kelima di Sulawesi Selatan. Puncak tertingginya disebut Buntu Lantangunta yang menjadi tujuan utama para pendaki.

Mendaki Gunung Kambuno bisa menjadi pilihan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda atau hari-hari nasional lainnya. Namun, selalu disarankan untuk selalu berhati-hati dan melakukan persiapan yang matang.

Pasalnya, Gunung Kambuno dikenal memiliki jalur pendakian yang cukup ekstrim dan berbahaya. Adanya aktivitas illegal logging, menyebabkan beberapa tempat di gunung ini sering mengalami longsor.

Jalur pendakian yang sering ditempuh para pendaki adalah melalui kilometer 45 yang berada di Kecamatan Sabbang, sebelah utara Luwu. Kemudian, pendaki akan melewati berbagai pos dengan medan yang cukup sulit untuk sampai ke puncak Gunung Kambuno.

4. Gunung Lokon di Sulawesi Utara

Gunung yang direkomendasikan berikutnya untuk didaki di pulau Sulawesi adalah Gunung Lokon. Gunung ini terletak di provinsi Sulawesi Utara, dekat kota Tomohon.

Berpuncak pada ketinggian 1.580 mdpl, gunung ini menawarkan pesona utama berupa panorama alam yang begitu mempesona. Tak heran, gunung yang juga menjadi lokasi wisata alam ini tak pernah sepi pengunjung.

Dari puncak Gunung Lokon, pengunjung bisa melihat hijaunya pepohonan dan lukisan alam yang indah. Daya tarik utama adalah pemandangan kawah belerang aktif yang disebut kawah Tompaluan.

Kawah ini merupakan hasil dari letusan Gunung Lokon yang pernah terjadi di masa lalu. Memang Gunung Lokon masih merupakan gunung berapi aktif yang tercatat pernah meletus berkali-kali.

5. Gunung Sojol di Sulawesi Tengah

Di bagian tengah Sulawesi juga ada rekomendasi gunung yang menarik untuk didaki. Gunung tersebut adalah Gunung Sojol yang terletak di perbatasan Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah.

Dengan ketinggian 3.226 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tengah.

Kawasan pegunungan ini juga banyak dikunjungi pendaki dari berbagai daerah. Bahkan ada yang datang dari luar pulau Sulawesi.

Salah satu hal yang menarik dari Gunung Sojol adalah kawasan cagar alam yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Bahkan tidak jarang pendaki melihat satwa liar seperti anoa, babi hutan, rusa, burung kum-kum, elang, dll.

Dari pusat kota Palu, kawasan Gunung Sojol dapat diakses dengan kendaraan dengan jarak tempuh kurang lebih 200 km. Selain itu, jalur pendakian bisa memakan waktu hingga 3 jam.

6. Gunung Gandang Dewata di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Sulawesi setelah Gunung Latimojong di Enrekang. Puncak gunung ini berada pada ketinggian 3.037 mdpl.

Terletak di kabupaten Mamasa, gunung ini merupakan bagian dari Pegunungan Tinggi Quarlesi di Sulawesi Barat. Pada tahun 2017, Gandang Dewata resmi ditetapkan sebagai taman nasional ke-53 di Indonesia.

Konon, nama Gandang Dewata berasal dari cerita lokal, kata ‘Gandang’ berarti bunyi gendang dan ‘Dewata’ berarti Dewa atau Dewa. Masyarakat setempat percaya bahwa tempat ini merupakan tempat turunnya dewa yang membunyikan genderang untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui hutan.

Sebagai salah satu gunung tertinggi, gunung ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna seperti Anoa. Meski begitu, gunung ini masih tergolong jarang dijamah oleh para pendaki.

Di Hari Sumpah Pemuda kali ini, mendaki Gunung Gandang Dewata bisa menjadi pilihan. Sekaligus mempromosikan pendakian Gunung Gandang Dewata kepada masyarakat.

7. Gunung Mekonnga di Sulawesi Tenggara

Di Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat salah satu gunung tertinggi yang cukup menarik untuk didaki. Gunung tersebut adalah Gunung Mekongga di Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Puncak tertinggi Gunung Mekongga adalah puncak Masero-sero yang berpuncak pada ketinggian 2.620 mdpl. Puncak lain di wilayah pegunungan ini adalah pegunungan Verbeck yang terdiri dari batuan karst dataran tinggi.

Jalur pendakian di Gunung Mekongga pertama kali dibuka oleh sekelompok pecinta alam dari Universitas Halu Oleo Kendari pada tahun 1995. Jalur pendakian masih menjadi jalur utama para pendaki.

Jalur pendakian ini cukup curam. Untuk sampai ke puncak, dibutuhkan 5-6 hari pendakian. Jalur pendakian ini melintasi 5 posko mulai dari Desa Tinukari, Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Nama Mekongga diambil dari nama suku tertua di Sulawesi Tenggara yaitu suku Mekongga yang merupakan penduduk asli wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Pegunungan Mekongga merupakan hulu dari ribuan mata air sungai yang mengalir melalui beberapa kabupaten dan kecamatan. Sumber air ini menjadi basis sektor pertanian di wilayah daratan Sulawesi Tenggara.

Tonton video “Bus mogok di jalur alternatif Palopo, macet hingga 5 km”
[Gambas:Video 20detik]
(edr/alk)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button