Berita Wisata

Perkemahan Terbengkalai di Pantai Panjang

BENGKULU, peoplebengkulu.com – Lokasi Bumi Perkemahan Taman Wisata Alam (TWA) yang didirikan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada tahun 2018, kini dalam keadaan bobrok.

Tempat yang dulunya digunakan sebagai lapangan sepak bola oleh warga sekitar kini sudah ditumbuhi semak belukar.

Bahkan gedung-gedung pendukung teater yang dibangun BKSDA pun tampak dipenuhi coretan dan beberapa tulisan. Ada yang copot karena ulah beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu warga sekitar, Robi, mengaku sangat menyayangkan kurang memperhatikan nasib bumi perkemahan tersebut.

Padahal sebelum ada bumi perkemahan, lokasi tersebut sering dimanfaatkan warga sekitar untuk menyalurkan hobinya bermain sepak bola.

BACA JUGA: Berkas KASN Sudah Ada di Meja Bupati

“Saat saya masih sekolah, sering kali menjadi tempat kami bertemu dengan teman-teman untuk bermain sepak bola. Namun, karena pembangunan, lahan tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi,” katanya.

Robi menambahkan, jika memang seperti ini (ditinggalkan, catatan redaksi), lebih baik tidak ada perkemahan yang sedang dibangun.

“Kalau seperti itu kita tidak bisa main bola dan tidak ada pengguna bumi perkemahan. Malah sekarang seperti hutan, lebih baik seperti dulu (kita bisa main bola, catatan redaksi)”, tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu (Kepala Sub Bagian TU) Suharno mengatakan lokasi tersebut awalnya akan dijadikan sebagai penangkaran wisata alam.

BACA JUGA: Sembilan Pameran Tanpa Pemasok

Yang menyediakan lokasi camping ground sebagai sarana bagi warga untuk menikmati keindahan alam di sekitar Pantai Panjang.

“Namun, ternyata setelah dibangun, lahan yang tadinya dijadikan bumi perkemahan itu sepi.

Meski terlihat kumuh, saya bahkan mendapat laporan bahwa gedung-gedung di sana telah beberapa kali dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Ada juga beberapa fasilitas yang dicuri seperti tangki air besar dan fasilitas lainnya, sehingga wisatawan yang ingin menggunakan bumi perkemahan tidak tertarik, ”katanya.

BACA JUGA: Bupati Bantu Korban Drift

Ia menambahkan, selama menjabat sejak 2018, fasilitas tersebut hanya ada satu kali penggunaan, kata Suharno dengan minimnya pengunjung dan beberapa fasilitas hilang dan rusak.

Tampaknya tidak mungkin dalam waktu dekat BKSDA akan melakukan perbaikan besar-besaran terhadap bumi perkemahan karena akan membutuhkan dana yang besar dan anggaran yang tersedia kecil.

“Kemungkinan anggaran 2023 kita tidak fokus pada perbaikan bumi perkemahan.

Memang ada kebutuhan yang lebih mendesak, seperti pembangunan dan perbaikan gedung peristirahatan dari Bengkulu hingga Lampung yang kondisinya sudah tidak layak lagi dan beberapa di antaranya terkena dampak tsunami.

BACA JUGA: Ada Potensi Pergantian Kursi di Beberapa Dapil

Karenanya bumi perkemahan bukan prioritas utama, tetapi kami akan terus memantaunya nanti,” pungkas Suharno. (cw2)

Seperti itu:

Saya suka memuat…

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button