Berita Wisata

Peserta KMAN VI dari Kalteng Berkunjung ke Gua Jepang

INFORMASI NASIONAL – Peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara Palangka Raya Kalimantan Tengah yang mengikuti workshop di Desa Dondai, berkeliling Goa Jepang di Teluk Yope Desa Dondai.

Mereka didampingi oleh kepala desa Dondai Yosis Daimoi, yang mengunjungi gua tempat tentara Jepang bersembunyi selama Perang Dunia II. Lokasi goa berada pada ketinggian 30 meter dengan lebar 15-20 meter. Menurut warga sekitar, goa tersebut pernah dikunjungi oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno untuk melihat sisa-sisa Perang Dunia II.

Yosis Daimoi mengatakan goa ini awalnya didesain menyerupai terowongan panjang sebagai tempat pelarian, sekaligus tempat persembunyian tentara Jepang dari pasukan Sekutu. Posisi masuknya dari atas bukit, kemudian terowongan mengarah ke tanah dan bermuara di Danau Sentani. Di ujung terowongan, ada dinding batu yang menyerupai gerbang di tepi danau.

Keadaan gua ini telah banyak berubah. Dirusak oleh pasukan Sekutu pada tahun 1942 sehingga lantai yang menutupi terowongan atas telah terkena bom. Bekas ledakan masih terlihat sampai sekarang. Mulut gua dan dindingnya telah dihancurkan sehingga tampak seperti sumur.

Saat ini, bagian belakang gua Jepang tertutup pepohonan, sementara bagian dalamnya dipenuhi bebatuan besar akibat bom Sekutu.

Kepala Adat Kalteng Jhono RB mengatakan, goa tersebut sebenarnya berpotensi menjadi objek wisata bersejarah sehingga perlu dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat adat.

Sebagai umat Hindu, Jhono RB yang baru pertama kali berkunjung ke goa ini langsung mengambil air dari terowongan dan mengisinya dengan botol. “Sebagai umat Hindu, saya harus bersyukur dan memanjatkan doa, dan menaburkan nasi kuning dan minyak wangi, sebagai penghormatan kepada tempat yang baru saja dia kunjungi,” katanya.

Jhono menganggap gua ini masih keramat. “Saya tidak bisa mengatakannya dengan kata-kata, rambut saya berdiri,” katanya.

Ia juga berharap goa ini dapat dikelola sebagai tempat wisata religi dan sejarah, karena memiliki keunikan tersendiri. “Saya juga berharap pemerintah desa membuat program pengembangan yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura, untuk membuka tempat-tempat wisata yang menarik pengunjung.”

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button