Berita Wisata

Pesona Desa Wisata Gombang Boyolali, Menawarkan Panorama Pantai di Tengah Kota – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Objek Wisata Bale Rantjah di Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Rabu (11/9/2022). (Solopos.com/NovaMalinda).

Solopos.com, BOYOLALI Desa Wisata Rintisan Gombang terletak di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Baru saja dideklarasikan sebagai desa wisata pionir pada tahun 2022, Desa Gombang mengemban misi untuk menampilkan potensi seni budaya lokal sebagai destinasi wisata.

Selain itu, Desa Gombang juga memiliki potensi wisata kuliner dan wisata alam buatan. Bernama Bale Rantjah, wisata buatan ini menawarkan kelezatan kuliner serta panorama pantai, dengan pulau-pulau kecil, gazebo dan pohon kelapa.

Promosi Daihatsu Rocky, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Kepala Desa Gombang Ahmadi Wahyu Wibowo mengatakan pengembangan wisata budaya akan memaksimalkan potensi seni dan program rutin di desa. Kemudian, untuk pengembangan wisata alam, seperti Balai Rantjah, seluruhnya akan dikelola BUMDes, pada 2023.

Ahmadi menjelaskan, pengembangan pariwisata Bale Rantjah yang berdiri di atas kas desa seluas tiga hektar ini memiliki sejarah yang menarik. Sebelum dikenal sebagai Bale Rantjah, Ahmadi mengatakan cikal bakal pariwisata sudah ada sejak 2007.

“Didirikan tahun 2007, tapi baru dikemas tahun 2014 sebagai Pujasera. Dan sejak 2018, nama Bale Rantjah diganti,” jelasnya Solopos.com di Balaikota, Rabu (11/9/2022).

Baca Juga: Boyolali Dapat Inovasi Germas, Semua RT di Kabupaten Sawit Akan Bangun Poskes

Berganti nama menjadi Bale Rantjah pada tahun 2018, lokasi wisata ini dikelola oleh pihak ketiga.

Sumber air pantai di Bale Rantjah berasal dari pengeboran air tanah, yang langsung dari sumbernya. Kemudian, setelah dikelola oleh pihak ketiga, pariwisata Bale Rantjah mengalami perluasan wilayah.

Setiap tahun, Bale Rantjah berkontribusi pada PAD Desa Gombang. Ahmadi mengatakan selama pandemi, Balai Rantjah sendiri masih bisa menyumbangkan sekitar empat juta PAD.

Ahmadi mengatakan Bale Rantjah tidak akan lagi dikelola oleh pihak ketiga pada tahun 2023. Dan wisata pantai secara resmi akan dikelola oleh perusahaan milik desa. Ahmadi mengatakan akan mengalokasikan dana desa untuk pengembangan pariwisata sekitar Rp 300 juta per tahun.

“Rencananya kami akan membuat peraturan desa untuk pengembangan pariwisata agar konsisten dan berkelanjutan sejalan dengan visi dan misi,” ujarnya singkat.

Baca Juga: Mengenal Desa Tirtosuworo Giriwoyo, Gudang Seniman Tradisional Wonogiri

Selain menyelenggarakan wisata Bale Rantjah, Desa Gombang akan mengembangkan wisata kuliner. Ahmadi menjelaskan bahwa Jenang Jadi akan menjadi makanan khas yang disukai oleh desa Gombang. Jenang terbuat dari tepung beras dan kelapa parut.

Selain jenang, ada juga jenang krasikan yang bahan utamanya adalah ketan dan gula merah.

“Itu akan menjadi brand kami, meski nantinya kami akan menyajikan hidangan tradisional lainnya,” jelasnya.

Keberhasilan pembangunan pariwisata memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, pembangunan pariwisata tidak dapat berjalan.

Camat Sawit Yanuar Susetyo Tri Wicaksono mengatakan ada lima desa yang ditetapkan sebagai kawasan wisata di Kabupaten Sawit, salah satunya adalah desa Gombang.

Baca Juga: Tak Harus Alami, Desa Wonogiri Bisa Gunakan Sumber Lain Untuk Desa Wisata

Dengan wilayah geografis yang berbasis pertanian, Yanuar berharap ada optimalisasi potensi wisata di desa-desa ekowisata kabupaten Sawit.

“Mudah-mudahan lima desa akan mulai bergerak ke arah itu [ekowisata], saya mengharapkan inovasi desa. Ekowisata, tapi ada konsep artistiknya juga, UMKM juga termotivasi,” jelasnya.

Yanuar mendukung dan mendorong desa-desa di Kecamatan Sawit untuk berinovasi dan memberdayakan daerahnya melalui sektor pariwisata sesuai potensi bentang alamnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button