Berita Wisata

PeSoNa Taram 2022, Perhutanan Sosial yang Kuat

Lima Puluh Kota — “Festival Perhutanan Sosial dan Pelestarian Alam Kabupaten Lima Puluh Kota 2022 – PeSoNa Taram” digelar.

PeSoNa Taram merupakan rangkaian kegiatan Proyek Penguatan Perhutanan Sosial di Indonesia (Strengthening Social Forestry/SSF) khususnya di Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Proyek SSF memiliki berbagai kegiatan, antara lain terkait dengan percepatan akses perhutanan sosial, dengan adanya proyek SSF ini, pendampingan secara intensif menjadi salah satu kunci pelestarian hutan dan secara langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan produk dan produk milik kehutanan. badan usaha potensial. Pemegang Persetujuan.

Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Dr. Bambang Supriyanto, M.Sc menyatakan bahwa perhutanan sosial merupakan program nasional yang dilaksanakan untuk dapat mewujudkan masyarakat sejahtera, negara adil dan makmur serta lingkungan hidup yang selalu terjaga, lestari, dan sejahtera. kehidupan yang serasi dan seimbang dalam pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Dirjen PSKL memiliki mandat untuk dapat mengembangkan kawasan hutan seluas 12,7 juta hektar, untuk dikelola oleh masyarakat, menjadi sumber penghidupan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan tetap mempertahankan fungsinya. dan daya tahan. Dari hutan. Perhutanan sosial sebagai program pengelolaan hutan lestari juga merupakan bagian dari upaya mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) sejalan dengan tujuan pencapaian FOLU Net Shink 2030,” ujarnya.

Gubernur Sumbar (Mahyeldi Ansharullah, SP) mengatakan perhutanan sosial merupakan bukti nyata bagaimana kelestarian, keberadaan hutan tetap terjaga dan masyarakat dapat terus memanfaatkan hutan tanpa harus merusaknya, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan masyarakat harus terus dilakukan terutama untuk masyarakat di sekitar kawasan hutan.

“Pengembangan usaha harus terus digalakkan dan dorongan untuk membentuk BUMD di bidang pengembangan produksi hasil hutan merupakan bagian yang terus digalakkan oleh pemerintah daerah untuk dapat terus mendukung pengelolaan hasil hutan. Mengundang Bank melalui dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari mereka bisa menjadi bagian dari peluang untuk terus menghimpun modal bagi masyarakat untuk terus mengembangkan usahanya,” ujar Mahyeldi.

Seperti halnya madu Gallo-Galo di Sumbar, kata Mahyeldi, merupakan salah satu produk yang nantinya akan terus didorong dan terus ditingkatkan, kini tinggal beberapa ton saja.

“Diharapkan bisa mencapai ratusan ton, untuk diproduksi dan diproduksi oleh masyarakat sekitar kawasan hutan provinsi Sumbar,” kata Mahyeldi.

Kegiatan Festival ini sengaja memilih Nagari Taram karena Nagari Taram telah mendapatkan pengesahan pengelolaan hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia berupa Hutan Nagari pada tahun 2017 seluas 800 Ha di Badan Pengelola Hutan Nagari Taram.

Untuk pengembangan kegiatannya, LPHN juga telah membentuk 3 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), diantaranya KUPS Wisata Kapalo Banda yang mengelola wisata alam Kelas Platinum.

Tujuan utama Festival ini antara lain:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Nagari Taram dan sekitarnya.

2. Menjadi sarana promosi pariwisata, hasil hutan, UKM, industri kecil di kabupaten Lima Puluh Kota.

3. Membangun semangat semua pihak, termasuk kementerian, pemerintah daerah, LSM, dunia usaha dan komunitas perhutanan sosial untuk mengakui dan mendukung perhutanan sosial.

Festival Perhutanan Sosial dan Pelestarian Alam Kabupaten Lima Puluh Kota-PeSoNa Taram harus menjadi agenda rutin untuk dapat lebih menampilkan potensi Kabupaten Lima Puluh Kota dan khususnya terkait dengan pariwisata, produk UMKM khususnya di Nagari tempat kelompok perhutanan sosial berada. .

Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandara Rajo, Festival Perhutanan Sosial dan Pelestarian Alam PeSoNa ini bisa menjadi kegiatan penting untuk dikejar.

“Seluruh DPO tingkat kabupaten juga harus mendukung perhutanan sosial, semua DPO terkait dapat menjadi bagian dari upaya peningkatan potensi kabupaten. Lima puluh kota dan dapat terus mendorong perekonomian masyarakat. Festival ini dapat menjadi contoh yang dapat bisa ditiru oleh desa lain di Lima Puluh Kota,” pungkas Bupati Lima Puluh Kota ini.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button