Berita Wisata

Plaza di Lembah Anai bukanlah mall, melainkan sebuah plaza

Padang

Wacana pembangunan alun-alun di Lembah Anai memunculkan berbagai persepsi di masyarakat. Kadispar Sumbar menjelaskan, yang dimaksud alun-alun di sini bukanlah mal atau tempat belanja, melainkan halaman atau alun-alun.

Lebih jauh menjelaskan gagasan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda memaparkan rencana proyek yang akan menjadi solusi dalam upaya memaksimalkan potensi wisata Air Terjun Lembah Anai.

“Jadi nanti kami coba rencanakan pembuatan jalur opsional menuju air terjun, sehingga bisa dibangun tempat yang bisa menjadi tempat wisata tanpa mengganggu bangunan yang sudah ada. Gorong-gorong air terjun juga akan kami perdalam untuk menanggulanginya. luapan air terjun, tanpa meninggalkan nilai estetika,” kata Budi.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

riamFoto air terjun Lembah Anai: (Randy/detikTravel)

dihubungi detikcom, Kamis (12/1/2022) Budi mengungkapkan, plaza yang dimaksud di sini bukanlah pusat perbelanjaan atau mall. Tapi lebih ke plataran lepas pantai atau squared.

“Tempatnya disini bukan mall, tepatnya layout air terjun Lembah Anai. Dilihat dari kondisi saat ini sering terjadi banjir, macet dan kecelakaan. Sekarang kita harus menyelesaikan masalah ini, kita coba menata daerah,” kata Budi.

“Jadi itu pembicaraan kita kemarin agar air terjun bisa kita benahi. Sudah berapa lama kawasan ini cukup pengap, semrawut dan tidak terurus. Karena itu kita harus benahi,” imbuhnya.

Rencana Rekonstruksi Kawasan Lembah AnaiRencana Rekonstruksi Kawasan Lembah Anai Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

Budi juga menjelaskan, pembangunan alun-alun atau alun-alun ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan wisata Lembah Anai. Butuh studi dan diskusi panjang untuk pengembangan di sini.

“Sekarang ini wisatawan susah untuk ke air terjun, susah karena dipinggir jalan. Sekarang jalan ini yang kita pindahkan ke lokasi yang akan kita kembangkan. Jadi jangan berpikir buruk. Tujuannya agar wisatawan lebih nyaman, ada spot foto dan tempat yang lega, dan prosesnya lama karena melibatkan banyak pemegang saham,” ujarnya.

“Prosesnya panjang, tentu harus ada masterplan karena banyak pemegang saham yang terlibat. Pertama, karena di wilayah Tanah Datar dan sedang disiapkan masterplan untuk Tanah Datar. Begitu masterplan selesai, Pemprov Sumbar akan “berkumpul” dengan BKSDA, Badan Jalan Nasional, PT KAI, DLKH akan terlibat dan pihak lainnya,” ujar Budi.

Soal waktu pelaksanaan, Budi mengatakan tergantung rencana utama nanti. Proses ini akan memakan waktu lama dan melibatkan banyak pihak.

“Tentu saja, kita akan lihat rencana utama dari Tanah Datar, ini titik awal dan kemudian kita mulai, termasuk kebijakan dan kajian. Ini baru pidato awal,” kata Budi.

Simak video “Menikmati Kelezatan Pical Sikai di Bukittinggi Sumatera Barat”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/fem)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button