Berita Wisata

PLN bantu Mataram bebaskan 5.000 bayi baru lahir – ANTARA News Mataram

PLN bantu Mataram bebaskan 5.000 bayi baru lahir – ANTARA News Mataram

Mataram (ANTARA) – Kelompok Sadar Wisata Masyarakat Pecinta Penyu (KP2M) Mapak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang berada di bawah manajemen PT PLN (Persero), melepasliarkan 5.000 tukik (anak penyu) ke laut mulai Januari hingga pertengahan -2022.

“Dari lebih dari 8.000 telur yang kami tetaskan, tak kurang dari 5.000 tukik berhasil dikembalikan ke habitatnya,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata KP2M, H Awan, di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, merupakan kawasan konservasi yang mengusung konsep wisata edukasi tentang pelestarian habitat penyu yang juga merupakan satwa yang dilindungi.

Kelompok Sadar Wisata KP2M Mapak Indah telah melakukan program edukasi berupa pengenalan penyu, membedakan penyu, kura-kura dan reptil penyu, jenis kegiatan penyelamatan telur penyu.

Selain itu, edukasi tentang siklus hidup dan cara bertahan hidup jenis-jenis penyu yang ada di dunia dan dampak sampah plastik yang mengancam kehidupan penyu serta pengenalan langsung reptil saat memberi makan penyu dan melepaskannya di lautan.

H Awan menambahkan, Pantai Mapak Indah tidak lagi hanya menawarkan wisata alam, tetapi juga wisata edukasi yaitu penangkaran penyu yang bisa menjadi alternatif wisata edukasi. “Kami memberikan pelayanan dan edukasi bagi pengunjung untuk mengenal penyu,” ujarnya.

Menurutnya, keterlibatan PLN Peduli menjadi titik awal pengembangan pantai Mapak Indah dengan melengkapi dan membangun infrastruktur untuk mendukung kegiatan penangkaran dan penataan kawasan konservasi.

Untuk periode tahun 2022 saja, kelompok KP2M akan melaksanakan 170 kali pelatihan, dengan rata-rata kunjungan 1000 orang per bulan. Dari total kunjungan tersebut, didominasi oleh anak-anak SD dan TK.

H Awan menjelaskan, antusias anak-anak sekolah untuk mengikuti pendidikan penyu sangat tinggi. Pengunjung juga datang dari beberapa kabupaten di Pulau Lombok.

“Kami terus menerima kunjungan dari berbagai sekolah yang ingin belajar lebih banyak tentang penyu. Dalam satu bulan saja ada 10 sampai 15 kunjungan, dengan jumlah pengunjung mencapai 100 orang per sekolah. Dan untuk kunjungan biasanya kami melepas minimal lima ekor penyu,” ujarnya.

Selain itu, Kelompok Sadar Wisata KP2M juga memiliki program rutin bersama beberapa komunitas antara lain Komunitas Tour Guide Gili Trawangan, Persatuan Nelayan Tanjung Luar dan Pokdawis Tanjung Luar berupa pelepasan penyu ke laut dengan jumlah yang seminimal mungkin. 30 hingga 100 kura-kura per aktivitas.

Baca Juga: Wakil Bupati Lombok Utara melepas bayi baru lahir untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Baca juga: Pemdes dan BBC melepas anak penyu di pantai Senggigi

Dari data demografis, terdapat lima spesies penyu yang ditemukan di NTB, tiga di antaranya terdapat di Pantai Mapak Indah, yaitu penyu hijau, penyu lekang dan penyu sisik. H Awan juga berharap dapat mendirikan museum penyu dan gedung belajar untuk melengkapi sarana dan prasarana belajar bagi masyarakat yang ingin belajar tentang penyu. “Saya berharap ke depan Kota Mataram memiliki museum penyu sebagai pusat edukasi tentang pelestarian satwa yang dilindungi,” ujarnya.

Sementara itu, Otong Sugiyono, Senior Director of Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN Lead Unit Pembangunan Nusa Tenggara mengatakan, pihaknya akan terus mendorong dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang telah dicapai. Salah satunya di tempat konservasi penyu di pantai Mapak Indah.

“Untuk mendukung kegiatan pendidikan yang berkelanjutan, PLN akan memberikan dukungan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di wilayah tersebut agar nantinya dapat dimanfaatkan oleh anak sekolah dan pelajar di Pulau Lombok,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button