Sabtu, 31 Desember 2022 | 06:36 WIB
| Penulis:
Penerbit: Kusnadi
Calang, InfoPublik – Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin SSos MSi beserta rombongan meresmikan tiga tempat wisata di Kota Calang pada Jumat (30/12/2022).
Ketiga obyek wisata tersebut adalah Puncak Gunong Keutapang, Warung Kuliner Pasie Luah dan Manggrove Sayeung Eco Tourism,
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti Gunong Keutapang Landmark yang juga didampingi oleh Kepala Biro Parekrapora, Kepala Biro PUPR, Kepala Biro Perhubungan, Camat Krueng Sabee dan Keuchik Gampong Keutapang.
“Puncak Gunong Keutapang merupakan tempat (pemandangan) yang menakjubkan baik di pagi maupun sore hari. Silakan datang dan buktikan sendiri untuk menikmati pemandangan indah yang bisa dilihat dari puncak Gunong Ketapang, Calang,” kata N.
Akses menuju lokasi di puncak Gunong Kutapang ini cukup mudah. Dari jalan nasional Banda Aceh-Meulaboh, objek wisata ini berada di kilometer 151 atau memakan waktu sekitar 3 jam dari kota Banda Aceh.
Sedangkan dari Kota Calang, pusat ibukota Kabupaten Aceh Jaya, objek wisata puncak Gunong Keutapang hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Dari puncak ini, pengunjung bisa menikmati keindahan lautan dengan beberapa pulau dan dihiasi deburan ombak yang memecah karang.
Selain itu, Pj Bupati Aceh Jaya beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke lokasi wisata Pasi Luah yang terletak 2,2 km dari puncak Gunong Keutapang.
Objek wisata Pasi Luah ini sebelumnya dikenal dengan nama “Persimpangan Cleopatra” karena di tempat ini telah dibangun sebuah kafe bernama Cleopatra.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga, Juanda SPd I MPd, yang juga ikut rombongan, mensinyalir tujuan dibangunnya landmark objek wisata l’ Pasi Luah adalah untuk mengembalikan nama asli wisata tersebut. obyek. diri.
“Awalnya kita tahu Gunong Ketapang, tapi ada beberapa pihak yang mengubahnya, jadi kita kembalikan ke asalnya, yaitu Gunong Keutapang. Lalu untuk Pasi Luah, kita bisa mencarinya di aplikasi seperti google maps namanya. Simpang Cleopatra jadi dengan membangun landmark ini kita resmi mengambil nama Pasi Luah kembali ke asalnya bukan simpang Cleopatra lagi Minta juga teman-teman Diskominsa Aceh Jaya d’bantu ganti nama objek wisata ini di aplikasi online,’ kata Kadisparekrafpora.
Usai Pasi Luah, rombongan Pjs Bupati Aceh Jaya menuju Obyek Ekowisata Hutan Mangrove di Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, melewati Obyek Wisata Pemandangan Pantai Desa Panton Makmur, Kecamatan Krueng Sabee.
Di tempat ini, Dr. Nurdin singgah untuk menikmati keindahan pemandangan pantai yang juga dihiasi pemandangan Pulau Batee Tutong.
“Di objek wisata Pantai Panorama ini ada sebuah pulau yaitu Pulau Batee Tutong. Di Pulau Batee Tutong ini ada satu hal yang unik yaitu pada saat musim kemarau pulau ini seperti terbakar dan kita bangun salah satu landmark wisata di sana. Kami juga sudah membuat rambu-rambu tempat wisata di Aceh Jaya agar pengunjung mudah menjangkaunya. Seperti Peuniyoh di puncak Gurutee Minggu lalu, Ustad Abdul Somad berkesempatan datang dan menikmati pemandangan dari atas. Gunong Gurutee,” lanjutnya.
Kemudian, Pj Bupati Aceh Jaya meresmikan kantin kuliner di objek ekowisata hutan mangrove. “Objek ekowisata hutan mangrove ini merupakan tempat wisata yang cukup menarik dan sangat luas yang dipenuhi dengan pohon mangrove yaitu pohon serba guna. Dapat menghasilkan udara segar dengan daya serap karbon yang sangat tinggi yang kemudian bermanfaat sebagai penyejuk mata dengan keindahan. banyak satwa seperti burung di hutan bakau ini dan di dalam air ada ikan, kerang, kepiting dan sebagainya,” bebernya.
Nurdin mengajak wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan menikmati keindahan yang tersaji di obyek ekowisata hutan mangrove tersebut. Cicipi makanan khas setempat yaitu air kelapa, bakau seuneusyah, dan mie kepiting yang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh Jaya. (02)
Anda dapat memposting ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan menyebutkan sumbernya. infopublic.id
Source: news.google.com
