Berita Wisata

Potensi pengembangan wisata hijau di Bali

MELIHAT-LIHAT Bali memiliki potensi ekonomi yang besar. Bali, salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia tahun 2018, menghasilkan devisa US$7,6 miliar atau setara Rp 119,2 triliun. Angka tersebut merupakan 40 persen dari total penerimaan devisa dari pariwisata nasional.

Potensi ekonomi pariwisata Bali tidak hanya penting bagi perekonomian masyarakat setempat, tetapi juga bagi berjalannya perekonomian nasional.

KTT G20 yang berpuncak di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022 mengangkat berbagai isu ekonomi, antara lain terkait implementasi ekonomi hijau (ekonomi hijau). ekonomi hijau harus menjadi bagian dari solusi atas masalah global perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Baca juga: Green Tourism Semakin Diminati Wisatawan Dunia

Bali sebagai tempat diselenggarakannya pertemuan G20 tentu akan lebih menarik perhatian dunia, sekaligus berpotensi menerapkan ekonomi hijau dalam pariwisata. Pariwisata Bali menempati urutan ketiga dalam peringkat 25 besar pulau di dunia menurut majalah travel Amerika, Perjalanan + Kenyamanan.

Berbagai alasan dipilihnya Bali sebagai destinasi pilihan adalah keunikannya, yaitu budaya, alam, keramahan masyarakatnya, dan nuansa artistik pulau yang kental.

Sayangnya, pengembangan potensi pariwisata Bali juga menjadi ancaman kerusakan lingkungan. Tingginya mobilitas penduduk di Bali akibat peningkatan jumlah wisatawan dan rendahnya penggunaan transportasi terpadu telah meningkatkan tingkat pencemaran udara di Bali.

Sempitnya akses jalan ke beberapa destinasi wisata, misalnya jalur Canggu – Pettitenget – Batu Bolong melalui jalan Kerobokan Denpasar yang masih terhambat akibat antrean kendaraan yang menumpuk menjadi gambaran jelas perlunya penataan kembali jalur wisata dalam kota. Denpasar.

Persoalan alih fungsi DAS Kabupaten Jembrana untuk kepentingan komersial dan wisata, serta belum optimalnya pemeliharaan hutan lindung di Bali juga menjadi ancaman serius. Pengelolaan wisata pantai di Bali yang masih jauh dari konsep green tourism juga patut mendapat perhatian khusus.

Saat ini, pengembangan pariwisata di pantai Pulau Dewata tampaknya hanya difokuskan pada bangunan komersial dan pedesaan menarik perhatian wisatawan. Sudah mulai mengembangkan konsep hiburan satu atap menyatu dengan pantai seperti munculnya Atlas Beach Club di Canggu.

Meskipun perkembangan ini bagus secara komersial, namun sangat disayangkan karena memang pariwisata Bali bisa berkembang dengan konsep yang lebih hijau. Tren ekonomi hijau yang saat ini menjadi perhatian dunia merupakan peluang bagi Bali untuk membenahi pengelolaan dan pengembangan pariwisatanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button