BERITA SUMEDANG,ruber.id – Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memiliki potensi wisata alam dan wisata sejarah.
Selain wisata alam, di Conggeang juga terdapat gua-gua peninggalan zaman Belanda.
Kawasan yang terletak di kaki Gunung Tampomas ini cukup terkenal karena merupakan tempat kelahiran mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Apalagi di kawasan Conggeang tepatnya di desa Narimbang juga terdapat sejumlah spot wisata alam yang memukau.
Mulai dari Air Terjun Ciputrawangi, Mata Air Cianda, Pemandian Air Panas Ciasem, hingga Air Terjun Cihujan.
Di luar desa Narimbang, di wilayah desa lainnya. Yaitu di desa Ciptamekar, terdapat kawasan wisata Mata Air Cipelang, dan Goa Batu Belanda.
Sejarah Opak Conggeang
Selain menyimpan potensi wisata alam, banyak juga produk kuliner khas di daerah ini.
Transformasi kuliner asli dari Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) daerah.
Kuliner yang paling terkenal tidak lain adalah Opak Conggeang.
Konon Opak Conggeang yang terkenal itu adalah jajanan favorit pangeran kerajaan terlarang Sumedang sejak dulu.
Salah satu produsen Opak Conggeang yang paling terkenal adalah Opak Oded.
Menurut informasi yang dihimpun ruber.id, Opak Oded merupakan pelopor opaque kitchen di kawasan Conggeang.
Nama Oded sendiri merupakan singkatan dari Opak Dudang Enak Dimakan (Oded)
Opak Oded didirikan oleh H Dudang Adihana pada tahun 1996.
Lokasinya berada di Dusun Conggeang, RT 01/02 Nomor 282, Desa Conggeang Wetan, Kecamatan Conggeang.
Awalnya, H Dudang hanya membuka usaha buramnya dalam skala kecil.
Saat itu, H Dudang dibantu oleh tiga orang pegawai dengan cita rasa yang masih menyerupai rasa opak pada umumnya.
Namun, dengan kegigihan H Dudang, bisnis Opak Conggeang berkembang pesat hingga saat ini.
Mengingat potensi wisata alam, wisata sejarah dan keberadaan kuliner khas, dengan adanya akses tol Cisumdawu, bukan tidak mungkin kawasan Conggeang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di Sumedang.
Hal itu bisa tercapai jika pemerintah Kabupaten Sumedang kini menaruh perhatian untuk mengembangkan pariwisatanya.
Tidak seperti sekarang, dimana masih banyak jalan di kawasan Conggeang, terutama menuju kawasan wisata alam, yang rusak.
Apalagi, pengelola pariwisata juga terkesan lalai karena tidak dilibatkannya pemerintah dalam membantu pengembangan sektor pariwisata.
Source: sumedang.ruber.id
