Berita Wisata

PPPUD tambah fungsi Millenial Park, ada lampu dan taman

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG – Lokasi Pusat Pengembangan Produk Daerah Tinggi (PPPUD) milik Pemerintah Kabupaten Deliserdang di Tanjung Morawa kini telah diperluas fungsinya. Di dalam sekarang adalah lokasi Taman Milenial.

Sebelumnya pengelolaan lokasi hanya ditangani oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), kini PT Bhineka Perkasa Jaya (BPJ) yang merupakan BUMD Kabupaten Deli Serdang turun tangan.

PPPUD yang dulu selalu tenang, tapi sekarang setiap hari ratusan orang datang. Ada lebih banyak orang di malam hari. Pasalnya, area di dalamnya sudah disulap menjadi spot foto. Tempat ini sekarang viral di jejaring sosial.

Lokasi lebih menarik karena lampu-lampu yang menghiasi lokasi taman. Selain itu, live music juga ditawarkan di dalam. Saat ini menjadi tempat pertemuan baru bagi anak muda karena banyaknya makanan yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM.

Baca Juga: Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Bupati Sergai Darma Wijaya Dukung Sertifikasi Tour Guide

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Deliserdang Zaki Aufa yang dikonfirmasi mengaku saat ini sudah bekerja sama dengan PT BPJ untuk mengelola PPPUD. Meski tempat ini telah menjadi tempat yang disebut dengan Millennial Park, namun konon hal ini tidak mengubah fungsi dari lokasi tersebut.

Diyakini dulu PPPUD didirikan sebagai wadah untuk mempromosikan atau mengembangkan produk unggulan Kabupaten Deliserdang.

“Konsep awal tidak menghilangkan fungsinya sebagai tempat berkumpulnya UKM. Sampai sekarang sepi, sekarang ramai setiap hari, jadi ada semangat sekarang. Bagaimana orang bisa” Mereka datang kalau tidak ada jiwa di Masa lalu. Harus ada yang menarik dulu agar orang mau datang,” kata Zaki Aufa.

Mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan itu menjelaskan, selama ini pihaknya tidak pernah memungut pungutan dari dalam, padahal instansinya sendiri memiliki target retribusi Rp 20 juta per tahun. Karena tidak ada orang di dalam, banyak juga UKM yang tidak berminat menempati stand yang ada untuk memajang produknya sehingga tujuan tidak bisa tercapai. Biaya perawatan PPPUD juga dikatakan cukup besar selama ini sedangkan anggaran pelayanan terbatas.

“Kita bicarakan dengan BUMD, jadi kita kelola. Kita lakukan KSO (kerjasama operasional). Untuk pertama kali, itu dua tahun kerjasama. Ya, sekarang kita sama-sama bertanggung jawab. Kalau tidak bisa apa-apa urusan dalam. , maka BUMD yang akan mengurusnya,” kata Zaki.

Mantan Ketua Percut Seituan itu juga mengatakan, kehadiran taman milenial bisa menarik banyak pengunjung. Karena itu, tentunya akan ada pendapatan kompensasi dari parkir, dan akan menjadi sumber pendapatan daerah.

Source: medan.tribunnews.com

Related Articles

Back to top button