Berita Wisata

Pulau Moyo, “permata tersembunyi” dari selebriti global

Pulau Moyo menawarkan destinasi wisata yang lengkap, mulai dari hutan tropis, lautan yang indah, air terjun yang mempesona dan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Tempat ini bisa jadipermata tersembunyiuntuk selebriti luar negeri.

Jika ada pulau kecil terpencil di Indonesia yang menjadipermata tersembunyi(permata tersembunyi) untuk selebriti global, Pulau Moyo adalah tujuan yang paling banyak disebutkan. Dilaporkan bahwa mendiang Putri Diana (Lady Di) dari Keluarga Kerajaan Inggris, mengunjungi pulau ini untuk menenangkan diri pada tahun 1993.

Selebriti lain yang telah mengunjungi Pulau Moyo termasuk pesepakbola Inggris David Beckham, pemain tenis Rusia Maria Sharapova, penyanyi rock Amerika Mick Jagger dan kiper Belanda Edwin van der Sar. Mereka membuat tempat ini untuk melepaskan diri dari kepenatan namun privasi tetap terjaga.

Pulau Moyo terletak di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terletak 2,5 kilometer sebelah utara Pulau Sumbawa. Luasnya 350 kilometer persegi dengan ketinggian maksimum 671 meter. Sedangkan garis pantai yang indah membentang hingga 88 kilometer.

Berada di Teluk Saleh di Pulau Moyo, situasinya cukup gersang. Inilah sebabnya mengapa selebriti memilih pulau ini.

Menurut situs Badan Pariwisata NTB, Pulau Moyo layak menjadi destinasi eksklusif mengingat alamnya yang indah dan mempesona.

Tidak mudah bagi wisatawan berkantong tebal untuk mencapai pulau ini, apalagi jika mereka berasal dari Jakarta. Pertama-tama kamu harus ke pulau Sumbawa dulu, tepatnya ke kota Sumbawa Besar. Dari kota ini, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Jembatan Pola menuju Pelabuhan Poto Tano, kemudian ke Labuan Aji di Pulau Moyo melalui jalur laut selama 15-30 menit.

Sesampainya di pulau surga ini, ada beberapa tempat menarik untuk dijelajahi, antara lain Air Terjun Mata Jitu, Air Terjun Sengalo, Air Terjun Diwu Mbai, Pantai Tanjung Pasir, dan Pantai Takat Sagele. Salah satu yang paling terkenal adalah air terjun Mata Jitu, juga dijulukiAir Terjun Ratu.

Air Terjun Mata Jitu saat initempatutama dan favorit para wisatawan yang datang. Terdapat 4 anak tangga dan 7 kolam dengan warna air yang jernih dan biru kehijauan. Kolam-kolam ini memuaskan pengunjung karena bisa mencoba suasana yang berbeda.

Untuk menuju Air Terjun Mata Jitu yang berada di tengah hutan hijau, wisatawan perlu menyewa ojek dari desa Labuan Aji dengan biaya sekitar 100.000 rupee. Sesampainya di tempat parkir motor, Anda harus berjalan kaki 5 menit untuk bisa melihat air terjun Mata Jitu ini.

Baca juga:

Kepulauan Sombori, “miniatur Raja Ampat” di tenggara Morowali

Keindahan air terjun bertingkat ini tidak hanya pada airnya yang turun dari atas. Bebatuan yang terbentuk ribuan tahun lalu juga bisa dilihat di sini. Stalaktit dan stalagmit berbagai bentuk menghiasi dinding Air Terjun Mata Jitu, menambah indah pemandangan yang disajikan.

Mungkin banyak yang ingin tahu di mana Lady Di berenang di antara beberapa kolam bertingkat.wanita kolam renangDi manaAir Terjun RatuSesuai namanya, menjadi tempat baginya untuk melepaskan penatnya setelah dihantam masalah rumah tangga.

wanita kolam renangdapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit ke hulu dari Air Terjun Mata Jitu. Wisatawan yang datang tidak akan melewatkan tempat ini setelah mencoba berenang di kolam air terjun.

Adrenalin

Air terjun selanjutnya adalah air terjun Diwu Mba’i. Air terjun ini adalah salah satunyatempatwisata adrenalin yang bisa dikunjungi saat liburan di Pulau Moyo. Pengunjung bisa berpegangan pada tali dengan tubuh menari di atas tali di atas air terjun. Kemudian, begitu tali dilepaskan, akan jatuh dari ketinggian 5 meter ke air yang sangat jernih.

Pepohonan hijau di sekitar air terjun menciptakan suasana asri dan menjadi pesona tersendiri saat dipajang di foto. Tiga gundukan yang menjadi ciri Air Terjun Diwu Mba’i membuat tempat ini begitu indah untuk dinikmati.

Dulu, menurut cerita warga sekitar, banyak buaya di sekitar air terjun ini. Oleh karena itu, air terjun ini sering disebut Sungai Buaya. Namun kini buaya tersebut sudah tidak pernah ditemukan lagi, sehingga wisatawan bisa leluasa menikmati kesejukan airnya.

Setelah menikmati interior Pulau Moyo, saatnya menikmati keindahan pantai dan lautnya.Setiap pantai di pulau ini memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda, sehingga layak untuk dikunjungi.Cobalah satu persatu. Cara menuju kesana dengan berkeliling dengan speed boat yang bisa disewa.

Pantai Tanjung Pasir berada di ujung kanan bawah Pulau Moyo. Posisinya paling dekat dengan pulau Sumbawa. Hanya membutuhkan waktu 15 menit menggunakan perahu motor kecil milik nelayan untuk sampai ke tempat ini.

Jika dilihat, pantainya bisa sama dengan pantai lainnya, yaitu pasir putih dengan nuansa biru laut dan hijau toska. Namun perbedaannya adalah bahwa dunia bawah laut sangat indah dan terpelihara. Terumbu karang selalu terjaga dengan baik, menjadikannya habitat yang sempurna bagi ikan karang yang indah.

Sedangkan Pantai Brang Sedo menawarkan ombak yang tenang dan cukup tenang bagi wisatawan. Biasanya orang yang datang berpasangan ke Pulau Moyo untuk berbulan madu romantis tanpa gangguan dari orang lain di tempat ini.

Pantai juga bisatempat menyelamdansnorkeling, karena dasar laut selalu indah dan sangat indah. Maka tak heran jika para pelaku wisata di sekitarnya sangat menganjurkan agar wisatawan pergi ke pantai ini.

Pantai Brang Sedo dapat dikunjungi dari pantai terdekat lainnya. Diantaranya adalah Pantai Tanjung Pasir yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 70 menit. Selain itu, ada juga Pantai Kencana yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit.

Di Pulau Moyo terdapat sejenis pulau pasir atau gundukan pasir dengan nama Takat Sagele. Pulau-pulau kecil yang terbentuk dari gundukan karang mati akan muncul saat air laut surut dan menghilang saat air laut tenggelam.

Berjarak sekitar 15 menit dari desa Labuan Aji dengan menggunakan perahu motor, Takat Sagele menjadi salah satu destinasi favorit untuk beraktivitassnorkelingdanmenyelam. Untuk terumbu karang di tempat ini memang tidak sebanyak pantai-pantai lainnya, namun banyak jenis ikan yang akan ditemui dan akan menemani aktivitas.snorkeling. halo/I-1

Dilengkapi dengan akomodasi kelas Premium

Sebagai destinasi premium, Pulau Moyo saat ini didukung oleh akomodasi berkelas. Beberapa stasiun kini telah kembali beroperasi setelah ditutup akibat pandemi Covid-19 yang saat ini dalam tren menurun.

Grup Aman secara bertahap membuka beberapa resor di seluruh dunia. Setelah Amandari Villa di Bali, kini giliran Amanwana Resort di Pulau Moyo yang resmi membuka pintunya bagi para tamu yang ingin menikmati akomodasi mewah kelas dunia dengan caraglampingatau tinggal di tenda.

Baca juga:

Keseruan Agrowisata di Desa Pujon Kidul

Ada sekitar 12 tendaglampingdi lahan seluas 32 ribu hektar. Kompleks ini dikelilingi oleh hutan hijau dan menawarkan pemandangan indah Laut Flores di utara pulau. Privasi para tamu terjamin karena tempat yang dipilih terjauh dari keramaian.

Karena menghadap barat daya dari laut, di depan Amanwana Resort terdapat sejumlah satwa langka, mulai dari ikan paus, penyu sisik, penyu hijau, belut moray, dan kakatua. Para tamu yang menginap juga dapat menikmati panorama laut ini dengansnorkelingDi manamenyelam.

Kegiatan lain yang ditawarkan adalah memancing, kayak, berlayar atau menjelajahi hutan sekitar dengan sepeda atau mendaki ke Air Terjun Barry yang merupakan salah satupermata tersembunyiatau hal-hal yang tidak diketahui sebelumnya dengan lokasi tersembunyi.

Penginapan ini memiliki dua tipe kamar yaitutenda hutanyang berada di tengah hutan danTenda Lautyang berada di tepi lautan.

Meski sangat terpencil dan sangat private, pengunjung tetap bisa terhubung dengan dunia luar melalui internet karena di destinasi ini tersedia jaringan internet gratis melalui WiFi.

Tarif Amanwana Resort per malam adalah 20 juta untuk paket lengkap, sudah termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Dengan akomodasi kelas dunia ini, pemerintah setempat yakin akan menjadikan Pulau Moyo sebagai destinasi eksklusif kelas dunia. halo/I-1


Editor : Ilham Sudrajat

Penulis : Haryo Brono

Source: koran-jakarta.com

Related Articles

Back to top button