Berita Wisata

Pura Padas Gunung Kawi, Bali

Membicarakan keindahan pulau Bali memang tidak ada habisnya. Selain terkenal dengan keindahan pantainya, pura di Bali juga memiliki arsitektur yang mengagumkan, salah satunya Pura Padas Gunung Kawi.

Pura Padas Gunung Kawi terletak di Sungai Pakerisan, Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Salah satu kekhasan candi ini adalah bangunannya tidak terbuat dari tumpukan batu, melainkan ukiran batu.

Selain keindahannya, candi ini memiliki sejarah yang menarik. Bagaimana sejarah Pura Padas Gunung Kawi? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini!

Sejarah Candi Padas

Jejak sejarah candi Padas Gunung Kawi masih sangat terbatas. Namun, masyarakat meyakini candi ini sudah ada sejak abad ke-11 dan kemudian ditemukan oleh seorang peneliti Belanda bernama HT Damste pada tahun 1920. Mengutip Dita Armydia dalam jurnal bertajuk A Magnificent Of Sculpture Candi Tebing Gunung Kawi, ada beberapa versi ‘ asal. Candi Padas Gunung Kawi.

Pura Padas Gunung Kawi dibangun pada masa pemerintahan Raja Udayana, salah satu raja paling terkenal di Bali dari dinasti Warmadewa. Raja Udayana kemudian menikah dengan seorang putri Jawa bernama Gunapriya Dharma Patni. Mereka dikaruniai dua orang anak bernama Erlangga dan Anak Wungsu.

Setelah beranjak dewasa, Erlangga menjadi raja di Jawa Timur dan Anak Wungsu terus memerintah di Bali. Diperkirakan pembangunan candi Padas Gunung Kawi berlangsung dari masa pemerintahan Raja Udayana hingga Anak Wungsu.

Teori ini diperkuat dengan ditemukannya tulisan di atas tebing yang berbunyi “haji lumah ing jalu” atau “raja dimakamkan di Jalu”. Jalu berarti keris atau pakerisan, yaitu nama sungai yang membelah tebing candi Gunung Kawi. Sedangkan raja yang dimaksud adalah Prabu Udayana.

Versi lain mengatakan bahwa candi Padas Gunung Kawi dibangun oleh Kebo Iwa. Ukiran indah di dinding candi juga dipahat menggunakan paku Kebo Iwa dan selesai dalam waktu satu hari.

Uniknya bangunan Candi Padas

Kekhasan candi Padas Gunung Kawi adalah suasananya yang masih asri khas pedesaan. Di dekat pintu masuk candi Padas Gunung Kawi terdapat areal persawahan yang membuat suasana semakin asri.

Ketika seseorang ingin mengunjungi candi ini, wisatawan harus menaiki 315 anak tangga batu yang kokoh dan dibingkai dengan dinding batu. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin berkunjung ke candi ini disarankan untuk menjaga kondisi tubuh dengan baik.

Uniknya, pura ini terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh Sungai Pakerisan. Kelompok candi pertama terdiri dari 4 candi yang terletak di sebelah barat dan menghadap ke timur. Kelompok candi kedua memiliki 5 candi yang terletak di sebelah timur dan menghadap ke barat.

Fungsi Candi Padas

Awalnya candi ini tidak difungsikan sebagai tempat wisata. Fungsi Pura Padas Gunung Kawi terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

1. Sebagai pemujaan leluhur

Pada awalnya Raja Udayana menjadikan pura ini sebagai tempat pemujaan arwah leluhur dan tempat meditasi.

2. Sebagai tempat pemakaman

Selain sebagai tempat pemujaan, pura ini juga berfungsi sebagai tempat pemakaman raja-raja Bali, khususnya makam dinasti Warmadewa. Terbukti bahwa di dalam candi Gunung Kawi terdapat makam Raja Udayana dan Raja Anak Wungsu.

3. Sebagai tempat ibadah

Saat ini, Pura Padas Gunung Kawi difungsikan sebagai tempat peribadatan umat Hindu. Wisatawan juga bisa berkunjung saat ada upacara keagamaan, asalkan tetap tertib agar tidak mengganggu jalannya upacara.

4. Sebagai tempat wisata

Sekarang candi ini juga dijadikan sebagai tempat wisata. Sebelum memasuki kawasan pura, wisatawan diwajibkan mengenakan pakaian khas Bali. Di Pura Padas Gunung Kawi, Anda bisa mencari spot foto di tebing batu Padas yang indah.

gaya arsitektur

Hampir seperti candi lainnya, struktur candi Padas Gunung Kawi berkonsep tri mandala. Tiga mandala tersebut meliputi Mandala Utama (tempat suci tempat ibadah), Mandala Tengah (melakukan kegiatan duniawi), dan Mandala Despicable (kegiatan kotor atau tempat sampah).

Siapa yang membangun Candi Gunung Kawi?

Tidak ada sumber yang jelas mengenai pembangunan candi Gunung Kawi. Namun dalam cerita rakyat, Kebo Iwa merupakan tokoh yang membangun candi Gunung Kawi seorang diri dalam satu malam.

Kebo Iwa adalah seorang komandan militer Bali pada abad ke-14. Dia tinggi seperti raksasa, tetapi memiliki hati yang baik dan suka membantu. Kebo Iwa memang terkenal dengan kesaktiannya. Dikatakan bahwa dia bisa melakukan lompatan hanya dengan memasukkan jarinya ke tanah. Selain itu, ia sering membantu warga membangun fasilitas di desanya, seperti danau, sumur, pindah rumah, membendung sungai, dan mengangkut material berat.

Tempat wisata di sekitar Candi Padas

Jika anda pernah berkunjung ke candi Padas Gunung Kawi, sayang sekali jika tidak mampir ke tempat wisata yang ada di sekitarnya. Dilansir laman online travel agent, tempat wisata lain yang bisa Anda kunjungi antara lain:

1. Pura Mengening

Waktu tempuh menuju Pura Mengening hanya 10 menit. Di pura ini, Anda bisa berendam di kolam pemandian yang berasal dari 10 mata air. Masyarakat setempat percaya bahwa melukat di pura ini dapat menyelamatkan kita dari bencana dan bahaya.

2. Pura Tirta Empul

Jika anda berkunjung ke Pura Padas Gunung Kawi, jangan lupa mampir ke Pura Tirta Empul yang hanya memakan waktu 5 menit saja. Pura Tirta Empul merupakan tempat melukat paling terkenal di Bali. Selain itu, Anda juga bisa mencari spot foto yang menarik.

3. Museum Purbakala Gedong Arca

Ingin belajar sejarah dan budaya Bali? Museum Purbakala Gedong Arca dapat Anda kunjungi dengan menempuh waktu hanya 25 menit dari Candi Padas Gunung Kawi. Museum ini menyatukan benda-benda dari prasejarah hingga pengetahuan tentang budaya Bali di masa lalu.

4. Goa Garba

Bosan mengunjungi candi? Anda bisa mengunjungi Goa Garba. Jaraknya hanya 25 menit dari Pura Padas Gunung Kawi. Menariknya, sejarah goa ini juga terkait dengan Kebo Iwa. Bahkan, Anda bisa melihat jejak kaki Kebo Iwa di tengah anak tangga.

Pura Padas Gunung Kawi harus dimasukkan dalam rencana perjalanan Anda. Selain menambah pengetahuan, kamu juga bisa mencari spot foto yang Instagramable. Jangan lupa siapkan kamera dan gaya terbaikmu, ya!

Simak video “Rasa Makan Raos Pisaan Euy, Cuisine du Palais Cimahi”
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button