Berita Wisata

Puspar UGM Lakukan Review Perencanaan Pariwisata Halmahera Utara

Puspar UGM Lakukan Review Perencanaan Pariwisata Halmahera Utara

Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM, Wijaya S. Hut. M.Si., mengatakan Kabupaten Halmahera Utara memiliki daya tarik wisata yang sangat beragam. Tempat wisata mulai dari gunung berapi, air terjun, sumber air panas, pantai, pulau-pulau kecil, tempat menyelam, tempat memancing dan menjelajahi hutan.

Di Kabupaten Halmahera Utara, Anda juga bisa menemukan tempat pengamatan satwa endemik di kawasan hutan kawasan Telaga Paca, danau, seni kuliner, seni budaya, peninggalan sejarah perang dunia, hingga kerajinan lokal. Hasil analisis Puspar UGM mencatat setidaknya ada 60 titik yang tersebar di 17 kecamatan.

“Atraksi wisata alam didahulukan, disusul wisata budaya atau peninggalan sejarah,” ujarnya di ruang rapat Fredy Tjandua (FTJ) kantor Bupati Halmahera Utara, Rabu (19/10) saat presentasi FGD Presentasi Regional Revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (Ripparda) Kabupaten Halmahera Utara.

Berdasarkan ketersediaan objek wisata tersebut, menurut Wijaya, pengembangan wisata di Halmahera Utara lebih cocok untuk wisata alam bahari yang didukung oleh wisata danau dan wisata cagar budaya atau sejarah. Setidaknya ada tiga kawasan strategis yang menjadi unggulannya, yakni kawasan Galela dan Loloda yang diorientasikan sebagai pengembangan wisata danau dan bahari atau tepi laut. Wilayah Tobelo diarahkan untuk pengembangan wisata bahari dan kuliner, serta wilayah Kao-Malifut yang sangat cocok untuk dikembangkan sebagai wisata budaya atau peninggalan sejarah Perang Dunia II.

Dukungan untuk sektor pariwisata darat Burung Hantu Lamo juga dilengkapi dengan fasilitas akomodasi, warung makan, jaringan komunikasi dan sarana transportasi. Pengelolaan pariwisata Halmahera Utara ke depan lebih tepat untuk dikembangkan menuju pariwisata yang berkualitas.

“Salah satu cirinya ditandai dengan kemauan wisatawan yang mau belajar, tinggal lama dan membawa manfaat langsung kepada masyarakat melalui pembelian wisata, dan tidak merusak ekosistem,” ungkapnya.

Pemaparan pemaparan Puspar UGM dalam diskusi panel ini merupakan bagian dari kegiatan kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Acara dihadiri oleh Sekda, Kepala Dinas Pariwisata, Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD terkait, Camat 17 Camat, Pengelola Bandara Kuabang Kao, pihak hotel, beberapa Kepala Desa dan Puspar- UGM tim yang terdiri dari Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos, M.Si., Wijaya, S.Hut., M.Si. , dan Ika Rachmadani Kurniawan, A.Md.

Drs. EJ Papilaya, MTP selaku Sekda dan Ketua KAGAMA Halmahera Utara 2022-2026 mewakili Bupati mengapresiasi peran Puspar UGM dalam memimpin kajian pengembangan pariwisata di darat Burung Hantu Lamo. Ia mencontohkan, dinamika 11 tahun terakhir sejak terbentuknya Ripparda tentunya harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Untuk ini, dia bersikeras pada fakta bahwa itu perlu pemetaan dan perencanaan ulang untuk mengakomodasi perubahan. Sekretaris Negara percaya bahwa semua yang dia lakukan akan melihat perubahan.Semuanya berubah), seperti perkembangan zaman dan teknologi informasi yang terus berubah dan berkembang.

“Begitulah cara kita harus mengikuti perubahan ini, seperti perubahan waktu, komputasi, dll. Jika kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, kita akan tertinggal,” katanya.

Oleh karena itu, apapun yang dilakukan harus dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman. Seperti saat ini untuk merespon perkembangan saat ini yang telah memasuki era 5.0, termasuk di bidang pariwisata di Halmahera Utama.

“Pariwisata adalah hiburan Jika dikemas dan disajikan dengan baik, maka akan menghasilkan irama yang indah dan pada akhirnya dapat membuat masyarakat dan wisatawan senang saat berada di suatu destinasi,” ujarnya.

Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos, M.Si selaku tim ahli dari Pusat Kajian Pariwisata UGM menambahkan, sektor pariwisata harus mampu memberikan efek pengganda positif bagi masyarakat dan daerah. Sesuai dengan tujuan SDG, maka bagaimana menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor kunci bagi peningkatan kesejahteraan penduduk, khususnya Halmahera Utara.

“Oleh karena itu, bagaimana upaya banyak pihak untuk mendorong potensi alam, budaya dan ekonomi kreatif masyarakat sehingga dapat memberikan kesempatan kerja sekaligus meningkatkan pendapatan daerah,” kata Destha.

Pengarang: Agung Nugroho

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button