Berita Wisata

Ramza meminta Pemko mengembangkan objek wisata PLTD terapung

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua DPRK Banda Aceh Komisi 1 Fraksi Partai Gerindra Ramza Harli meminta Pemkot Banda Aceh terus memelihara dan mengembangkan objek wisata edukasi PLTD Apung tsunami yang berlokasi di Gampong Punge Blang Cut.

Permintaan tersebut disampaikan kepada Pj Walikota Bakri Siddiq dan Kepala Dinas Pariwisata Said Fauzan saat acara HUT di Masjid Subulussalam di kompleks PLTD Apung Punge Blang Cut, Sabtu (12/11/2022). Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden DPRK H Isnaini dan Usman.

Usai perayaan HUT, Ramza langsung mengundang Kepala Pariwisata Said Fauzan didampingi Wakil Presiden DPRK Usman dan Tuha Peut Gampong Punge Blang Cut Mukhlis Aziz untuk berkunjung ke kawasan TLTD Apung.

Menurut Ramza, persoalan mendesak yang perlu segera dibenahi oleh Pemkot adalah pembebasan lahan untuk pelebaran akses jalan menuju tempat wisata. Karena jalan yang ada sempit sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan rawan kecelakaan. “Masalah pelebaran akses jalan menuju kompleks PLTD terapung sudah dibahas sejak lama dan belum terselesaikan hingga saat ini,” kata Ramza.

Selain itu, Ramza juga meminta Pemprov DKI membebaskan sebagian lahan lagi di kawasan kompleks PLTD Apung agar akses kapal PLTD Apung bisa dibuka. Jika lahan dilepas, pengunjung bisa langsung masuk ke lokasi objek wisata Kapal PLTD Apung.

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, selama ini lahan parkir yang ada belum dimanfaatkan karena jauhnya pengunjung untuk masuk ke tempat-tempat wisata. “Setelah lahan diperoleh, area parkir yang tadinya terbengkalai dapat digunakan kembali. Selain itu, lahan tersebut juga dapat berfungsi sebagai tempat istirahat pengunjung,” tambahnya.

Untuk itu, Ramza meminta Badan Pariwisata berkoordinasi dengan PUPR, BPKK dan Bappeda untuk turun langsung ke lokasi bersama aparat desa untuk mencapai kesepakatan harga dengan pemilik lahan. Ini harus segera dilakukan Pemko karena saat ini APBK 2023 sedang dibahas. “Meski sudah ada rencana, kalau tidak ada kesepakatan harga dengan pemilik tanah, tidak bisa dianggarkan dalam APBK 2023,” kata Ramza Harli yang juga sekretaris DPC Gerindra Kota Banda Aceh.

“Saya sudah minta Badan Pariwisata berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BPKK dan Bappeda untuk langsung ke lokasi bersama aparat desa untuk mencapai kesepakatan harga dengan pemilik lahan. Ini harus segera dilakukan Pemko seperti saat ini APBK Tahun 2023 sedang didiskusikan Kalaupun rencana sudah disusun, tapi kalau tidak ada kesepakatan harga dengan pemilik tanah, tidak bisa tidak dianggarkan dalam APBK 2023,” kata Sekretaris DPC Gerindra Kota Banda Aceh.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button