Berita Wisata

Rasakan sensasi berenang sambil snorkeling di Pulau Wawosunggu, Konsel

Konawe Selatan – Pantai Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) ternyata memiliki banyak objek wisata bahari yang memukau mata. Sebut saja Pulau Wawosunggu. Sebuah pulau yang menawarkan keindahan baik di darat maupun di bawah laut.

Pulau Wawosunggu memiliki hamparan pasir putih sepanjang 100 meter, berpadu dengan hijaunya pepohonan kelapa di pulau tersebut. Ditambah dengan air laut yang berwarna hijau muda. Perpaduan warna naturalnya cukup menenangkan untuk bersantai dan menghilangkan kepenatan kantor.

Perjalanan menuju Pulau Wawosunggu dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi melalui Akses Pelabuhan Lapuko. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan perahu atau perahu nelayan setempat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Tergantung cuaca di laut saat itu, apakah sedang musim ombak atau tidak.

Panorama Pulau Wawosunggu, selatan Konawe dilihat dari atas menggunakan drone.Panorama Pulau Wawosunggu, selatan Konawe dilihat dari atas menggunakan drone. Foto: Arvan Muliawan.

Tempat tersebut masih cukup jarang dipamerkan oleh wisatawan. Tak heran jika Pulau Wawosunggu termasuk dalam kategori objek wisata bahari yang masih cukup alami.

“Jadi yang menarik dari Pulau Wawosunggu adalah keindahan bawah lautnya. Di sana kita bisa memanfaatkan waktu untuk berenang sambil merasakan sensasi snorkeling sambil melihat terumbu karang dan ikan yang indah,” ujar salah satu orang. wisatawan Sulawesi Tenggara, Wandi (@wandirect) di Kendariinfo, Jumat (14/10/2022).

Di antara sekian banyak spot snorkeling yang pernah dikunjungi Wandi, Pulau Wawosunggu menjadi catatan wajib dalam buku harian wisatawan. wisatawan. Objek wisata ini menjadi daya tarik utama karena memiliki panorama yang indah yang didukung oleh berbagai karang dan biota laut.

“Dari semua tempat yang saya kunjungi untuk snorkeling, Pulau Wawosunggu adalah pilihan yang tepat. Pemandangannya menakjubkan, airnya jernih, terumbu karangnya indah dan masih terjaga dengan baik, ikan dan biota lautnya beragam di sana,” katanya.

Selain itu, pulau ini juga memiliki pasir putih yang muncul di permukaan. Berbeda dengan atraksi pasir timbul lainnya yang muncul pada waktu-waktu tertentu, di Pulau Wawosunggu, pasir putih muncul setiap kali air surut yang berada di ujung pulau. Jadi, setiap kali Anda pergi ke tempat ini, pasir wafel putih bersih menjadi salah satu daya tariknya.

“Saat air surut, terlihat pasir naik dari ujung pulau ke ujung lainnya. Padahal, jika air surut, kita bisa berjalan kaki menyeberang dari daratan desa Wawosunggu ke pulau karena terpisah dari daratan. air pasang,” ujarnya.

Tempat ini belum dilengkapi dengan penerangan, sehingga akan terjerumus ke dalam kegelapan pada malam hari. Jadi bukan pilihan yang tepat bagi wisatawan yang takut gelap. Tapi tempat ini juga cocok banget buat yang suka berkemah. Pantai ini dipenuhi pohon kelapa yang tumbuh berjajar.

Kamp wisata di Pulau Wawosunggu, selatan Konawe.Kamp wisata di Pulau Wawosunggu, selatan Konawe. Foto: istimewa.

Sore hari, daun kelapa yang ditiup angin akan menambah suasana nyaman berkemah di tempat ini dengan seorang teman tersayang. Dengan segala keterbatasan tersebut, tempat ini merupakan tempat yang masih sedikit dikunjungi wisatawan. Terutama mereka yang takut dengan gelombang laut saat penyeberangan kapal di musim-musim tertentu.

“Selain keindahan alam bawah laut, pasir putihnya juga bersih dan indah. Ada juga pohon kelapa. Cocok juga untuk berkemah sibuk dengan teman-teman karena tidak ada fasilitas pendukung yang tersedia karena orang masih sangat jarang dikunjungi, ”katanya.

SEBUAH wisatawan Sulawesi Tenggara lainnya, Arvan (@arvanmuliawan) mengungkapkan bahwa Pulau Wawosunggu merupakan paket wisata bahari yang lengkap di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Selain semua hal di atas, melihat matahari terbit dan terbenam yang jatuh dari sisi laut lepas menjadi nilai tambah saat wisatawan berkunjung ke objek wisata ini.

IKLAN

“Omong-omong, paket lengkap untuk Pulau Wawosunggu adalah snorkeling, bermain air, berkemah dengan teman-teman menonton matahari terbenam dan Matahari terbit. Dari semua tempat yang pernah saya kunjungi, ini pilihan yang paling memuaskan,” jelasnya.

Akses ke Pulau Wawosunggu

Terumbu karang di pesisir Pulau Wawosunggu, selatan Konawe.Terumbu karang di pesisir Pulau Wawosunggu, selatan Konawe. Foto: istimewa.

Pulau Wawosunggu berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Kendari. Jarak ini dapat ditempuh dengan roda dua dan empat melalui jalan poros Kendari – Moramo. Arvan mengatakan perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam ke tepi dermaga pelabuhan Lapuko.

“Jarak dari kota Kendari ke pelabuhan Lapuko sekitar 50 kilometer kalau pakai sepeda motor, kira-kira 1 jam dengan kecepatan normal. Nanti sesampainya di kantor kecamatan Moramo, sebelah lapangan bola sebelah kanan, kalau sedang dari Kendari ada perempatan, lalu belok kiri menuju Lapuko,” ujarnya.

Setelah sampai di dermaga di Pelabuhan Lapuko, wisatawan dapat menyeberang menggunakan kapal nelayan setempat. Sekali trip, para nelayan mematok tarif hingga Rp 300.000 untuk maksimal 12 orang. Namun terkadang pemancing hanya mengambil 10 orang dengan jarak tempuh 45 menit.

“Biasanya saya ke sana lewat Pelabuhan Lapuko. Kami menyewa kapal nelayan lokal sekitar Rp 300.000 dengan muatan 10-12 orang tergantung ukuran kapal yang kami sewa. Waktu penyeberangan sekitar 45 menit,” katanya.

Arvan mengatakan karena akses masih menggunakan kapal nelayan, semua penyeberangan ke Pulau Wawosunggu masih dibatasi. Wisatawan harus mencari nelayan lokal yang tidak melaut pada saat itu.

“Tidak banyak kapal nelayan di sana, jadi kita harus cari dulu siapa nelayan yang tidak melaut dan minta dibawa ke Pulau Wawosunggu,” pungkasnya.

Kamp wisata di Pulau Wawosunggu, selatan Konawe.Kamp wisata di Pulau Wawosunggu, selatan Konawe. Foto: istimewa.

Tampilan postingan: 110

Source: kendariinfo.com

Related Articles

Back to top button