Berita Wisata

Ratusan paus telah terdampar dua kali di pantai yang sama, penyebabnya misterius

Kantor berita BBC melaporkan sekitar 230 paus pilot ditemukan terdampar secara massal di pantai barat Tasmania, Australia pada Rabu (21/9), dan separuhnya mati. Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania bekerja sama dengan sejumlah tim konservasi lokal untuk menyelamatkan sisa-sisanya.

Peristiwa misterius ini adalah yang kedua kalinya terjadi di Australia. Pada tahun 2020, hampir 500 paus pilot terdampar di Macquarie Harbour, tempat yang sama persis dengan kejadian terakhir. Namun saat itu, hanya 111 ekor yang terselamatkan.

Hebatnya, terdamparnya itu terjadi hanya dua hari setelah 14 bangkai paus sperma ditemukan di King Island di pantai utara Tasmania, menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya mendorong hewan laut itu ke darat.

Meski kasus paus terdampar cukup sering terjadi di berbagai belahan dunia, namun penyebab pastinya hingga kini belum ditemukan. Beberapa kawanan dapat diseret saat menghindari ikan pemangsa atau dalam kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Badai juga dapat mengganggu kemampuan paus untuk menentukan arahnya. Sementara itu, rusaknya ekosistem laut akibat perubahan iklim dapat membuat masalah semakin serius.

Namun, para konservasionis menduga bahwa peristiwa di Gerbang Neraka, yang dijuluki Pelabuhan Macquarie, disebabkan oleh kemiringan dasar laut yang memengaruhi kemampuan paus untuk mengenali lingkungannya menggunakan suara. Paus mungkin menemukan perairan dangkal sebagai tempat berlindung yang aman.

“Insiden ini terjadi lagi di lokasi yang sama persis dan melibatkan spesies yang sama, jadi kami menduga itu ada hubungannya dengan kondisi lingkungan di sini,” kata pakar mamalia laut Vanessa Pirotta kepada AP.

Pejabat setempat telah meminta warga untuk tidak mengganggu evakuasi ratusan paus. “Kami telah mengerahkan para ahli kelautan untuk menyelidiki insiden ini untuk mempersiapkan upaya tanggapan yang tepat,” bunyi seruan itu.

“Proses evakuasi paus yang terdampar di kawasan ini cukup kompleks,” lanjut pihak berwenang dalam sebuah pernyataan. “Kami akan mendistribusikan permintaan bantuan jika diperlukan. Paus adalah hewan yang dilindungi, jadi mereka harus ditangani dengan hati-hati. Hanya mengganggu bangkai adalah pelanggaran.”

Source: halloindo.com

Related Articles

Back to top button