Berita Wisata

Revitalisasi hampir selesai, ratusan lampu sorot dinding SOLOISSOLO bisa mewarnai tahun baru Anda

Proses pengerjaan sudah mencapai lebih dari 95%.

SOLO, JITUNEWS.COM – Warga Kota Solo dan wisatawan luar kota bisa langsung menikmati ratusan spot tembok di Koridor Gatsu, Koridor Ngarsopuro, dan gang-gang desa Kemlayan dan Timuran. Apalagi bagi pecinta spot foto dengan tema dinding.

SOLOISSOLO sebagai pengelola kegiatan seni mural di kawasan ini berhasil menciptakan ratusan mural baru dan merenovasi mural melalui program SOLOISSOLO REVITALIZE #3. Program ini berlaku sejak 1 September 2022.

Program revitalisasi ini didukung penuh oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari proyek pembangunan pedestrian dan revitalisasi kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro.

Buka rekening bank bjb dan dapatkan tiket menghadiri Solo Batik Music Festival

Ratusan muralist dari berbagai kalangan hingga individu telah menciptakan ratusan mural dengan tema dan gaya yang berbeda-beda selama empat bulan terakhir.

Lukisan dinding dibagi menjadi beberapa area. Pertama, area galeri dinding di Koridor Gatsu yang dipamerkan pada toko rolling door tahun 1950-an dan dinding bangunan di sepanjang toko Koridor Gatsu. Mural di kawasan ini dipamerkan layaknya karya di galeri seni. Berkat pencahayaan yang cukup, kekuatan dan keindahan karya dinding semakin terasa di malam hari.

Jenis mural di lorong Gatsu cukup beragam, mulai dari mural gaya kontemporer modern, grafiti, pop art hingga etnik dan kartun, termasuk mural dengan visual wayang, kartun, figur publik, karakter solo dan berbagai mural gaya pop lainnya. dengan tema dan cerita yang berbeda.

Direktur SOLOISSOLO Irul Hidayat mengatakan, para pecinta mural, masyarakat umum maupun turis luar kota bisa mengagumi mural yang ada di rolling door toko pada malam hari atau setelah toko tutup.

“Sedangkan pada pagi, siang dan sore hari masih bisa menikmati beberapa mural di dinding bagian atas gedung dan dinding toko samping serta beberapa toko yang tutup,” kata Irul dalam siaran persnya, Selasa. (27/12/2022).

Selain Koridor Gatsu, di Koridor Ngarsopuro juga terdapat area mural. Mural area ini dipajang di dinding panjang koridor, di pelat besi yang ditata sedemikian rupa dan di tonggak pembatas yang memisahkan trotoar. Mural di kawasan ini bertema visual batik solo, serta batik nusantara dan ornamen etnik lainnya.

Area mural lain yang bisa Anda nikmati adalah area desa mural di gang-gang Desa Kemlayan dan Desa Timuran. Mural jalur desa di kawasan ini diberi sentuhan yang beragam, menyesuaikan karakter dan keunikan jalur desa.

Di Gang Empu Panilih, atau gang paling selatan Desa Kemlayan di sisi timur Koridor Gatsu, terdapat mural sepanjang seratus meter dengan gaya visual abstrak, pop art dan kartun yang terpampang di lorong panjang memasuki gang.

Sedangkan di Gang Empu Sedah, di tengah koridor Gatsu, seperti di Penang, gang ini memiliki puluhan mural bergaya mural interaktif dengan sentuhan fasilitas sepeda dan properti sehari-hari lainnya, oleh karena itu sangat menarik untuk dijadikan sebagai lokasi selfie. Pengunjung dapat mengagumi mural yang dipadukan dengan rumah-rumah tua dan kuno di sepanjang gang.

Kawasan Kampung Mural Kemlayan lainnya adalah Gang Empu Gandring dengan mural bertema bunga, Gang Empu Barada bertema kekayaan kuliner Solo, dan Gang Bedoyo bertema kekayaan musik Solo tempat tinggal Maestro Gesang.

Gang lain yang banyak terdapat mural ada di gang SOLOISSOLO yang terletak di dekat lampu lalu lintas Sarpon di sisi lorong Gatsu. Gang ini penuh dengan mural bergaya grafiti di sepanjang jalur kecilnya, sehingga cukup artistik seperti kawasan wisata mural populer di Melbourne, Australia.

Kemudian terakhir, area mural juga dihadirkan di gang Madura desa Timuran, tepatnya di depan pasar Triwindu. Di gang sepanjang hampir 500 meter ini, disetiap sisinya terdapat mural bertemakan budaya solo dan permainan tradisional anak-anak, beberapa mural juga bersifat interaktif.

Terdapat ratusan wall spot di area blok ini, dengan skala hitungan ribuan meter persegi berupa mural dengan gaya dan tema yang berbeda-beda, sehingga cukup memuaskan pengunjung.

Menurut Irul, yang menarik dari mural Madura Alley adalah proses kreatif yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan kota, mulai dari warga, pedagang hingga pemerintah, sehingga kesan mural sebagai seni publik cukup kuat.

“Saat ini proses pengerjaan sudah mencapai 95% lebih, tinggal beberapa titik lagi yang harus diselesaikan, yang juga sudah memasuki tahap final. Diharapkan pada 31 Desember 2022, semua mural sudah selesai 100% dan bisa dinikmati pengunjung di tahun baru,” kata Irul.

“Ke depannya, SOLOISSOLO juga telah merancang program yang terdiri dari paket kunjungan mural berupa street art tour, workshop mural untuk umum, serta berbagai bentuk festival mural dan street art serta street art. dapat diakses pengunjung setiap hari, berbagai program ini akan dapat diakses mulai awal tahun 2023,” pungkasnya.

Lokananta Reload, mengawali kebangkitan studio rekaman pertama di Indonesia

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button