Berita Wisata

Saat kapal “monster” penjaga pantai Tiongkok mengawasi blok tuna

JAKARTA – Situasi di Laut China Selatan tak pernah sepi berita. Ada saja yang menarik untuk diamati. Awal pekan ini, pemerintah Indonesia menyetujui rencana pengembangan pertama lapangan gas lepas pantai Blok Tuna, Kawasan Laut Natuna. Itu terletak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, tetapi juga di dalam apa yang disebut “sembilan garis putus-putus” yang digunakan China untuk mengklaim hak bersejarah atas sebagian besar Laut China Selatan.

Dilaporkan oleh Radio Gratis Asia (FRG), Vietnam dan Indonesia bulan lalu menyelesaikan pembicaraan tentang batas-batas ZEE mereka, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan membuat marah China mengingat kedua negara mengklaim itu juga berada di bawah “sembilan garis putus-putus” dari Beijing.

Baca juga :

Kereta cepat Jakarta Bandung siap uji dinamis di hadapan Jokowi dan Xi Jinping

“Kapal-kapal Penjaga Pantai China sedang berpatroli di wilayah itu untuk mendukung klaim konyol Beijing di Laut China Selatan,” katanya.

Kasubdit Kerjasama Luar Negeri Badan Keamanan Laut (Bakamla) Satya Pratama, baru-baru ini. Namun, kehadiran kapal penjaga pantai terbesar di dunia, CCG 5901, yang dijuluki “monster” karena ukuran dan tonasenya, dapat menandakan meningkatnya ketegasan China.

Baca juga :

Menembus pasar internasional, perusahaan China menyambut baik produk berkualitas dari 30 UMKM Indonesia

Menurut seorang pejabat dari Berita SejatiKelompok Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyetujui rencana pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Tuna atau yang dikenal dengan Blok Tuna.
Halaman selanjutnya….


Editor : Pemimpin Redaksi

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button