Berita Wisata

Saat Pj Gubernur menikmati hamparan hijau Menara Ekowisata Hutan Mangrove Kuala Langsa

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki berfoto bersama Pj Walikota Langsa, wartawan Waspadaaceh.com dan lainnya saat meninjau ekowisata mangrove di Kuala Langsa, Sabtu (22/10/2022). (Foto/ist)

“Ada sekitar 30 jenis mangrove di sini dan ada juga jenis mangrove yang langka”

— Pj Walikota Langsa Said Mahdum Majid —

Tajuk pohon bakau yang menjulang tinggi dengan alam sekitar pantai yang luas begitu mempesona.

Keindahan ekowisata di hutan mangrove ini bisa dilihat dari menara tujuh lantai dengan ketinggian mencapai 45 meter yang disebut Mangrove Tower yang terletak di kawasan tersebut. Panorama hutan mangrove ini terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.

Pj Walikota Langsa, Said Mahdum Majid mengatakan, keberadaan ekowisata di hutan mangrove Kuala Langsa sangat penting sebagai sumber kehidupan, penyimpan karbon dan habitat satwa. Tentunya juga sebagai tempat wisata dan pendidikan alam.

Demikian disampaikan Pj Walikota saat mendampingi Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang meninjau keberadaan Menara Mangrove pada Sabtu (22/10/2022). Ia mengatakan, taman yang terletak di sudut kota Langsa ini memiliki luas 8.000 hektar dan berada di kawasan hutan lindung.

Destinasi yang memiliki lebih dari 30 jenis mangrove ini memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan. Mangrove juga merupakan tumbuhan yang mampu menahan arus laut yang mengikis daratan pantai.

“Ada sekitar 30 jenis mangrove di sini dan ada juga jenis mangrove yang langka,” kata Said.

Salah satu pengunjung berada di hutan mangrove hijau Hutan Mangrove Kuala Langsa. (Foto/Piala Dafistri Nauval)

Said juga mengatakan, saat ini destinasi hutan mangrove ini belum dibuka karena masih dalam tahap pembangunan tower dan beberapa perbaikan. Dia mengatakan pembangunan menara akan selesai pada 2023.

“Tujuan menara ini juga untuk memantau keberadaan mangrove agar hutan ini tidak ditebang dan tetap lestari,” jelasnya.

Saat memasuki lokasi wisata, pengunjung bisa berjalan menyusuri jembatan terapung. Ada juga jembatan yang dicat putih untuk estetika. Melalui jembatan tersebut, rombongan yang datang dapat mengelilingi kawasan hutan mangrove.

Pj Gubernur (JP) Aceh Achmaf Marzuki mengatakan destinasi tersebut merupakan edukasi dan menggugah wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah. Sebelumnya, monumen tersebut diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada 15 April 2022.

Aceh Siaga di TV

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button