Berita Wisata

Sabang Punya Obyek Wisata Bahari dan Religi Terbaik, Pemko bersama BKSDA dan BPKS ikut mengoptimalkan segala kebutuhan penunjang

ACEHSTADAR.COM – Dalam rangka mewujudkan pengembangan pariwisata, Pj Walikota Sabang Drs Reza Fahlevi, M.Si telah bekerjasama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebagai lembaga pemantau pelestarian alam, baik di hutan, laut maupun lingkungan alam.

Tujuan diadakannya rapat koordinasi sekaligus silaturahim dengan BKSDA, Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dan instansi terkait adalah untuk meningkatkan pengembangan pariwisata Sabang yang lebih maju dan berkembang.

Pj Walikota Sabang, Drs. Reza Fahlevi, M.Si menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Sabang, untuk pengembangan potensi wisata Sabang, perlu dukungan dan keterlibatan semua pihak, termasuk BKSDA sebagai sumber daya alam. lembaga pemantau lingkungan. .

Destinasi wisata di Sabang umumnya termasuk dalam kawasan konservasi yang diawasi oleh BKSDA, sehingga rapat koordinasi sekaligus silaturahim yang kami selenggarakan hari ini dengan BKSDA, BPKS, PDAM dan dinas terkait menyepakati batas-batas yang bisa kami lakukan untuk mengembangkan wisata Sabang. daerah.

Sebagaimana diketahui bahwa pemanfaatan hutan sebenarnya bernilai sangat tinggi, sekarang di sejumlah kawasan wisata di Sabang termasuk dalam kawasan konservasi dan juga hutan lindung, maka hari ini kita harus berdiskusi untuk mencapai tujuan pengembangan pariwisata Pembangunan Sabang .

Untuk Kawasan Destinasi Wisata Nol Kilometer dan Destinasi Wisata Bahari Iboih, keterlibatan forum para pemangku kepentingan harus dilibatkan, sehingga benar-benar dapat diperkuat untuk bersama-sama melestarikan alam dan berkembang di Zona Nol Kilometer. .

Kemudian kawasan wisata Pulau Rubiah juga harus menjadi destinasi wisata terbaik dengan membangun fasilitas penunjang yang memadai. “Mengingatkan pada kawasan wisata Pulau Rubiah, ini adalah kawasan wisata bersejarah yang sangat menarik dan perlu dikembangkan lebih lanjut,” kata Pj Wali Kota.

Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh, Agus menjelaskan, pemanfaatan hutan untuk kepentingan komersial tentu dapat diterima dengan tetap menjaga keaslian dan kelestarian alam hutan serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pj Walikota Sabang Reza Fahlevi bersama Pimpinan BKSDA Aceh Agus

Untuk kawasan wisata Pulau Rubiah yang bangunan bersejarahnya yaitu Asrama Haji berada di kawasan pelestarian alam, untuk pengembangan pariwisata, Pemkot Sabang telah meminta agar tidak dicabut dari konservasi sumber daya alam, hal ini tentunya menjadi pembahasan dari BKSDA.

Ketentuan yang paling penting adalah tertata dengan baik dan rapi serta tidak merusak alam seperti karang di tempat tujuan, pantai harus selalu dijaga dengan baik.

Untuk kebutuhan tempat parkir bagi wisatawan atau pengunjung lainnya, diperbolehkan di tempat-tempat yang benar-benar alami, dengan tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan alam yang ada di sekitarnya.

Terkait pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, BPKS telah membangun akses jalan menuju kawasan wisata Nol Kilometer, termasuk fasilitas pendukung lainnya seperti pipa air minum, BPKS bahkan sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Sabang.

Source: www.acehstandar.com

Related Articles

Back to top button