Berita Wisata

Sambut Hari Pariwisata Nasional, Warga Krendetan Gelar Njoget Geguyuban – Purworejo24.com

BAGELEN, purworejo24.com – Omah Bagelen, Viavia Jogja, Aswahitha dan WKB menyelenggarakan kegiatan Njoget Geguyuban berupa pagelaran seni tradisional kepang jaran, Wahyu Kudho Bekso, Desa Krendetan, di halaman sanggar Aswahitha Dance Show , Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah pada Minggu, 25 September 2022.

Kegiatan Njoget Geguyuban diadakan dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada tanggal 27 September 2022, selain menjadi tuan rumah dan melengkapi kegiatan penjurian Lomba Desa Indah Desa Krendetan, lomba yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bagelen bekerjasama dengan pihak kabupaten . Tim penggerak PKK di Bagelen dengan tujuan untuk mewujudkan desa yang bersih, dengan penataan lingkungan yang cermat sehingga asri dan nyaman bagi warganya dengan tetap mengedepankan rasa kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat.

Seluruh desa di kecamatan Bagelen mengikuti lomba desa cantik, dengan total 17 desa.

Selama evaluasi di desa Krendetan, tim penilai lomba Kampung Cantik mengunjungi tiga lokasi kebun asri buatan warga di tiga RT, yaitu RT 1, RT 2 dan RT 3 Dusun Sidompyong Desa Krendetan.

Dusun Sidompyong terpilih mewakili Desa Krendetan dalam lomba Desa Indah pada hari Minggu 25 September 2022, 25 September 2022 Saya kebetulan dari Omah Bagelen bersama Viavia Jogja sebenarnya memiliki program untuk mengadakan acara untuk merayakan Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada bulan September. 27, 2022, jadi kita gabungkan, karena itu ide yang sangat menarik dimana kita bisa memberi kesempatan pada budaya di sini, yaitu seni tradisional kepang kuda untuk muncul juga.

Jadi pada saat yang sama, dalam kegiatan masyarakat ini, semua pihak dari Pemerintah Kecamatan Bagelen dan Pemerintah Desa Krendetan mengetahui potensi Dusun Sidompyong,” kata kepala sanggar tari Aswahitha yang juga pemilik Omah Bagelen. , Tut Wuri Trisilowati ditemui di sela-sela kegiatan.

Kegiatan Njoget Geguyuban, lanjut Wuri, juga merupakan latihan bagi warga dan sanggar, jika suatu saat ada acara, masyarakat bisa menangani sendiri.

“Kami dari Omah Bagelen bersama komunitas Viavia Jogja mencoba mencari tahu bagaimana potensi ini dapat dimanfaatkan, karena menurut informasi resmi Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo Yogyakarta akan siap dan kami dekat dengan bandara. bandara, mungkin hanya sekitar 20 menit untuk sampai ke sini, dan masyarakat di sini masih bertani dan bekerja serabutan.

Jadi peristiwa ini sangat berpengaruh bagi anggota masyarakat bawah yaitu mendidik mereka atau memberikan penjelasan bahwa mereka harus bisa menjadi pihak yang bernegosiasi, mereka harus belajar beradaptasi, beradaptasi dengan budaya masa depan yang sangat beragam. situasi duniawi, misalnya bertemu orang asing, negara atau turis,” jelasnya.

Tidak hanya penyelenggaraan acara, dalam rangka membuka pengetahuan dan persiapan warga untuk menghadapi era global, juga akan diadakan pelatihan, pelatihan serta festival agar warga dapat terus berkembang dan siap menghadapi zaman.

“Jadi kalau nanti ada investor yang masuk, wisatawan yang masuk, warga sudah siap dan sadar dan bisa berkembang,” ujarnya.

Wuri berharap bisa membangun Purworejo Selatan dengan potensi anak-anak muda yang ada. Wuri juga ingin masyarakat lebih sadar di masa depan dan dapat menikmati kue pembangunan dalam kapasitas yang sama, dengan kesempatan yang sama dan selalu memperjuangkan hak yang sama dalam pembangunan dan penghargaan serta penghormatan atas pekerjaannya.

Camat Bagelen Khusairi mengatakan pihaknya telah mengunjungi dan menilai lomba Desa Indah sejak Rabu 14 September 2022. Penjurian hanya dilakukan tiga hari dalam seminggu, yakni Rabu, Sabtu, dan Minggu. Dari 17 desa di Kecamatan Bagelen, penilaian diharapkan selesai dalam waktu dua minggu.

“Sudah 13 desa yang dinilai dan alhamdulillah masyarakatnya sangat baik dan niatnya baik, baik untuk kebersihan dan keindahan lingkungan,” ujarnya.

Konon ada beberapa desa yang memang sudah dikonsepkan sebagai desa wisata dan diarahkan untuk membuat taman asri, seperti desa Tlogokotes, Dadirejo dan Bapangsari, dimana pembuatan taman asri diarahkan ke lokasi yang diverifikasi oleh Badan Pariwisata di Sehubungan dengan lomba Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Badan Pariwisata Paemuda dan Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo.

“Mudah-mudahan taman indah ini menjadi tempat istirahat sementara bagi wisatawan yang datang ke Purworejo sebelum melanjutkan ke tempat wisata lainnya, khususnya makanan khas Bagelen yang bisa dijadikan sebagai produk pemasaran. Bagel,” katanya.

Dengan hadirnya komunitas Viavia Jogja di Bagelen diharapkan mampu mengarahkan daerah-daerah kabupaten Bagelen menuju wisata paket, dimana saat ini Bagelen dilaksanakan dengan paket wisata religi, olahraga ekstrim dan taman yang asri.

“Bisa paket wisata dengan tempat wisata lainnya, seperti Pantai Dewaruci dimana Purworejo selalu fokus pada objek wisata Pantai Dewaruci dan kita bisa bekerjasama untuk menarik wisatawan dari Pantai Dewaruci untuk masuk ke kawasan Bagelen karena jaraknya tidak terlalu jauh, ” jelasnya.

Pihaknya berharap paket wisata tersebut dapat terwujud dengan dibangunnya kawasan Purworejo bagian selatan sebagai kota perbatasan atau border town, dan Kabupaten Bagelen sebagai salah satu wilayah yang paling dekat dengan YIA Kulonprogo.

“Sepertinya tahun depan sudah mulai digarap dan bisa menghidupkan kembali pariwisata yang ada di Bagelen,” harapnya.

Sementara itu, Ketua RT 1 Dusun Sidompyong Desa Krendetan Jumari mengaku senang dan mengapresiasi terpilihnya Dusun Sidompyong mewakili Desa Krendetan dalam lomba Desa Indah tingkat kecamatan dari Bagelen.

“Kami mengangkat petilasan banjaran yang kemudian diberi nama Taman Banjaran. Di taman itu ada taman toga dan taman Srikandi Banjaran,” katanya.

Taman Banjaran, lanjutnya, dinamakan karena Dusun Sidompyong memiliki sejarah, yaitu keberadaan Belik Banjaran. Belik sendiri ada menurut cerita aslinya karena ketiban jaran.

“Dan kami berharap kawasan ini menjadi tempat wisata untuk kemajuan desa Krendetan,” pungkasnya.

Seperti itu:

Saya suka memuat…

Source: www.purworejo24.com

Related Articles

Back to top button