Berita Wisata

Sambutan BNPB untuk Pengelola Pariwisata Pacitan jelang Nataru Holiday 2023

pacitan

Kabupaten Pacitan memiliki puluhan pantai dengan panorama eksotis. Dipastikan objek wisata ini akan ramai pengunjung, termasuk saat liburan Nataru 2023 mendatang.

BNPB kembali menegaskan pentingnya sosialisasi informasi kebencanaan bagi pengunjung pantai. Ini adalah langkah-langkah mitigasi jika terjadi gempa bumi dengan kemungkinan tsunami.

“Setidaknya mereka tahu apa yang harus dilakukan jika BMKG memberikan informasi bahwa akan ada risiko tsunami,” kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan kepada Pacitan, Minggu (18/12/2022).

Bagi warga setempat, Lilik menilai pemahaman mereka tentang bencana sudah cukup. Mitigasi pun terutama diajarkan oleh kearifan lokal. Nilai ini juga sudah menjadi tradisi.

Namun bagi mereka yang berasal dari luar daerah belum tentu memiliki pemahaman tersebut. Oleh karena itu, diperlukan upaya khusus untuk menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada wisatawan.

“Untuk masyarakat lokal, kami menggunakan mekanisme desa tangguh bencana,” ujarnya.

“Namun bagi yang datang dari berbagai tempat di Indonesia untuk ke Pacitan, tentunya informasi ini harus disiapkan,” ujarnya di sela-sela Proyek Sosialisasi Prakarsa Ketahanan Bencana Indonesia (IDRIP) di Desa Sidomulyo.

Sementara itu, Koordinator Sub Bidang Mitigasi Gempa BMKG Suci Dewi Anugrah memaparkan hasil pemantauannya terkait peningkatan aktivitas seismik di Indonesia yang terjadi sejak 2013. .

Fenomena alam ini semakin meningkat intensitasnya sejak tahun 2018, tepatnya saat gempa Lombok terjadi. Saat itu, lanjut Suci, jumlah gempa yang terjadi lebih tinggi dari biasanya. Artinya lebih dari 10.000 gempa bumi dengan besaran yang berbeda.

Khusus tahun 2022, lanjut Suci, BMKG juga mencatat peningkatan frekuensi kegempaan. Yang terbesar adalah gempa Cianjur yang masih diwarnai gempa susulan.

“Semua itu karena negara kita berada di ‘Ring of Fire’. Memiliki 6 zona subduksi dengan 13 megathrust yang kemudian menjadi sumber gempa berintensitas tinggi yang disimulasikan untuk menimbulkan tsunami”, demikian ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Pacitan Heru Wiwoho mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan pengurangan risiko bencana. Antara lain melalui program Desa Tangguh Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana dan Keluarga Tangguh Bencana.

Sumberdaya struktural yang diselenggarakan meliputi 3 unit Sistem Peringatan Dini Tsunami dan 60 panel informasi. Ada juga 239 unit escape panel dan pabrik sabuk hijau.

“Kebutuhan kita saat ini adalah shelter, fasilitas Tempat Pengungsian Akhir (TEA), sistem peringatan dini tsunami dan tambahan rambu-rambu evakuasi,” kata Kepala BPBD.

Selama berada di Pacitan, jajaran BNPB, BMKG dan puluhan pelaku bencana dari beberapa provinsi melakukan berbagai kegiatan. Selain mengikuti presentasi Desa Tangguh Bencana, mereka juga melakukan penanaman mangrove di pantai Soge.

Simak video “Runtuhnya Ribuan Bangunan Akibat Gempa Cianjur”
[Gambas:Video 20detik]
(abq/lemak)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button