Berita Wisata

Sawah timbunan lahar dingin Gunung Kerinci dan kawasan wisata Rawa Bento juga terdampak.

KAYUARO – Lahar dingin erupsi Gunung Kerinci dilaporkan merusak persawahan warga Kabupaten Gunung Tujuh, Kerinci pada Senin (16/1/2023). Selain persawahan, lahar dingin juga mengalir di kawasan wisata Rawa Bento.

Camat Gunung Tujuh Fahrizal mengaku mendapat informasi soal Rawa Bento dan sawah warga yang dipenuhi lahar dingin dari Gunung Kerinci. Hanya saja dia tidak mengetahui informasi detailnya.

Kepala Desa Sungai Rumpun H Herman yang dihubungi terpisah mengatakan, sekitar 10 hektare sawah yang terendam lahar dingin berada di jalur aliran sungai yang mengalir dari Gunung Kerinci itu.

“Selama dua bulan terakhir, Gunung Kerinci terus mengeluarkan abu atau meletus sehingga lahar dingin terbawa air hujan ke muara Sungai Rumpun,” katanya, kata Herman, Senin (16/1).

Ia menjelaskan, sungai dengan kedalaman 13 meter itu kini menjadi ladang atau tumpukan lahar dingin. Ia mengatakan, kejadian tersebut telah dilaporkan ke pemerintah Kabupaten Kerinci.

Karena tidak bisa digarap, lahar dingin di persawahan warga akan dijadikan tempat wisata dan latihan menembak. “Kita akan jadikan lapangan tembak dan camping ground,” ujarnya.

Ia mengharapkan bantuan pemerintah untuk menormalkan sungai dan membangun sheet pile atau bendungan penyaring lahar dingin di sekitar sawah seluas 250 hektar itu.

Sekda Kerinci Zainal Efendi mengaku mendapat laporan lisan dari masyarakat Sungai Rumpun terkait lahar dingin tersebut.

“Belum ada laporan tertulis. Nanti, kami akan perintahkan instansi terkait turun ke lapangan untuk mengecek. Kami akan rapat koordinasi, langkah apa yang akan diambil,” katanya.

Sementara itu, pusat informasi R1 Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (BB TNKS) di Desa Kersiktuo, Kayuaro, Kerinci, melaporkan sebagian besar abu vulkanik letusan Gunung Kerinci selama dua bulan terakhir jatuh ke selatan. Solok, Sumatera Barat. .

“Saat mengumpulkan bukti dan informasi pada 13 Januari, kami menemukan banyak abu vulkanik di Solok Selatan, Sumatera Barat,” kata Manajer Pusat Penerangan TNKS R10 BB Maryono, Senin (16/1).

Dia mengatakan, pengumpulan bukti dan informasi dilakukan di Desa Telun Berasap, Kerinci, serta Kubang Gajah dan Sungai Garam di Solok selatan.

Saat pengumpulan bukti dan informasi pada 13 Januari lalu, kata dia, abu vulkanik menyelimuti lahan pertanian dan rumah warga. Selain itu, ditemukan abu vulkanik yang jatuh ke sungai.

Berkali-kali ia mengatakan, kolom abu letusan gunung yang berada di kawasan TKNS itu mengarah ke barat. Namun hingga Minggu (15/1/2023) belum ada laporan dari masyarakat Kerinci terkait jatuhnya abu vulkanik tersebut.

“Memang kolom abunya mengarah ke barat, mungkin pada ketinggian tertentu arah anginnya ke arah barat Sumatera agar tidak jatuh di Kerinci,” ucapnya.

Ia mengaku kesulitan meminta keterangan warga saat mengumpulkan bukti dan informasi.

“Orang-orang yang kami temui di lapangan mengatakan itu biasa saja, Pak. Bahwa ketika mereka difoto untuk bukti, mereka menghindarinya,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button