Berita Wisata

Sebanyak 184 pengungsi Rohingya terdampar di pantai Gampong Baro

Para pengungsi sementara ditampung di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR — Sebanyak 184 pengungsi Rohingya terdampar pada Minggu (8/1/2023) di kawasan pantai Gampong Baro. Saat ini mereka ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya, Sarana Dinas Sosial Provinsi Aceh di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

“Pengungsi ini kami pindahkan ke UPTD posko dinas sosial di kawasan Ladong, Aceh Besar,” kata Kapolres Banda Aceh Kota, Kompol Irwan Fahmi, Minggu, Ramlidi Aceh Besar.

Irwan mengatakan, para pengungsi Rohingya terdampar di kawasan pesisir di kawasan Masjid Raya, yang menjadi wilayah hukum Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh. Ia merinci pengungsi Rohingya yang terdampar di Kecamatan Masjid Raya itu terdiri dari 69 laki-laki dewasa, 75 perempuan dewasa, 22 laki-laki dan 18 perempuan.

Menurut Irwan, penanganan pengungsi Rohingya yang terdampar di kawasan itu dilakukan berkoordinasi dengan kantor imigrasi, badan penanggulangan bencana, dinas sosial, dinas kesehatan, serta Kantor Komisariat Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Badan Pengungsi. (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

“Pendataan akan kembali dilakukan oleh pihak imigrasi, kemudian kesehatan dan pelayanan lainnya akan diurus oleh IOM, UNHCR dan dinas kesehatan,” ujarnya.

Irwan mengatakan, sejauh ini sebagian besar pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayah Aceh Besar dalam keadaan sehat. Hanya ada satu ibu hamil dan empat orang lemah yang membutuhkan pelayanan medis.

“Kami sudah koordinasi dengan dokter puskesmas, dan (dokter) akan datang ke sini untuk mengecek status kesehatan awal para pengungsi ini,” ujarnya.

UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya di Desa Ladong saat ini telah menampung 57 pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh pada 25 Desember 2022. Dengan tambahan 184 pengungsi hari ini, fasos akan menampung total 241 pengungsi Rohingya.

sumber: Antara

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button