Berita Wisata

Sebuah surga rekreasi bernama Wisata Alam Air Panas Lejja

Alam sejuk menyambut rombongan kami. Kondisi kontras di deretan kolam yang dibangun seperti terasering.

BASRI ABBAS, soppeng

Sabtu, 24 Desember 2022 memang terjadi hujan. Wajar jika suasana sejuk, bahkan dingin. Namun, di kolam kawasan wisata alam Lejja, Soppeng, suasana hangat merasuk. Air hangat cenderung menghangatkan kulit saat Anda mengambil air.

Rombongan telah mencapai ujung jalan. Senior Manager Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Soppeng Muhammad Jufri menyambut SM Agus Salim Alwi Hamu, Senior Manager PT Media Fajar. Jufri tadi menunggu di parkiran kawasan wisata.

Jufri pun bergegas datang dan menyapanya. Peserta rapat kerja harian Fajar dan Fajar National Network (FNN) juga ikut bergabung di baruga (balai). Kedua CEO itu berpelukan, seperti teman lama yang berpisah puluhan tahun.

Agus (sapaan akrab SM Agus Salim Alwi Hamu), diminta untuk diarahkan ke titik sumber utama. Mereka berjalan. Dua pilar menaiki tangga tembok yang mendaki bukit berbatu. Ketinggian zona ini mencapai 30 mbp di atas permukaan laut.

“Pada musim kemarau, suhu air ini mencapai 68 derajat Celcius,” kata Jufri mendampingi Agus yang menyentuh aliran mata air utama. Air menyembur di antara bebatuan dan akar pohon. Air panas mengalir di delapan kolam. Setiap suhu kolam berbeda.

Dari kejauhan terlihat kepulan asap di permukaan air yang mengalir. Jufri dan Agus kembali menuruni anak tangga setelah kawasan wisata pemandian air panas yang khas. Jufri mengatakan, kawasan wisata Lejja dikembangkan dengan konsep tersebut Rumah Cetak Natural Healing Resort.

Konsep ini menyadari bahwa kecenderungan manusia selalu berafiliasi dengan alam. Alam merupakan kebutuhan dasar kehidupan manusia. Manusia juga merupakan bagian integral dari alam.

“Sayangnya, manusia modern cenderung terisolasi dari lingkungan dan budayanya. Tren karakter manusia modern di era teknologi digital ini mulai terwujud. Banyak komunitas mencari sumber asli lingkungan di alam. Oleh karena itu, konsep pengembangan pariwisata di Lejja cukup tepat,” kata Agus memberikan apresiasi positif terhadap konsep pengembangan pariwisata di Lejja.

Jufri pun semakin antusias memaparkan konsep pengembangan pariwisata di Lejja. Pria kelahiran Sidrap tahun 1975 ini menjelaskan, Lejja merupakan aset pemerintah Kabupaten Soppeng yang diberikan kepada Perusda. Sudah 2,5 hektar yang dikelola dari 50 hektar di bawah izin pengelolaan.

“Selama lima tahun tahap pertama dilakukan pendampingan masyarakat dan survei. Insya Allah dalam waktu 25 tahun semua akan dibangun. Anggarannya Rp 180 miliar,” kata Jufri sambil menunjuk beberapa tukang bangunan yang sedang mengerjakan vila eksklusif tersebut.

Di depan penginapan yang menyatu dengan alam ini sedang dibangun kolam renang. Kedua gedung tersebut diperkirakan akan resmi beroperasi pada Februari 2023. Selain vila tambahan, gerbang dan kantor tiket juga sedang dibangun.

Tidak jauh dari lokasi ini akan dibangun kawasan pemberdayaan masyarakat, resto keluarga, utility center, cottage semi privat, private family lounge, water treatment pool, mini water park dan fasilitas lainnya. Jika terealisasi, Lejja akan menjadi surga rekreasi di Sulawesi Selatan.

“Yang tidak kalah menarik adalah rencana pengembangannya jembatan kontemplasi, kolam termal alami, kolam terapi, dan kolam khusus pengunjung berkebutuhan khusus,” ujar Presiden KPU Sidrap periode 2008-2013.

Pengelolaan Lejja selalu mengedepankan konsep keseimbangan alam. Tak heran, selain mengelola wisata alam Pemandian Lejja, Jufri juga terlibat dalam pelestarian jenis burung unik Soppeng, Kakatua Jambul Belerang. Selain itu, perbanyakan anggrek juga telah dilakukan.

Untuk memanfaatkan sepenuhnya kawasan wisata, menara pandang akan dibangun tinggi. Serangkaian fasilitas lainnya akan dibangun secara berkala. Jufri juga siap mengawasi. Bahkan mendukung aktivitas pengunjung dan pengelola dengan berkantor di tengah kawasan wisata Lejja.

Perhatian dan kerja keras Jufri, Agus sangat mengaguminya. Senior Director PT Media Fajar dan Fajar National Network ini pun merasa terpanggil untuk terus mendorong terwujudnya konsep pengelolaan pariwisata Lejja. Agus berbicara tentang ide-ide inovatif dan kemitraan media selama pembicaraan baruga independen. Bagaimana konsep ini? Bagaimana tanggapan Jufri? Simak perbincangan independen antara kedua CEO tersebut di artikel selanjutnya. (*/LANJUT)

LENGKAP BACA KORAN FAJAR EDISI RABU 28 DESEMBER 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button