Sejumlah pelukis di Jombang melukis kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang, Senin (31/10). [arif yulianto/bhirawa].
Jombang, Bhirawa
Sejumlah pelukis di Jombang melukis wajah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senin (31/10). Sedikitnya ada 8 pelukis sekaligus melukis wajah kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang itu. Mereka menggelar pameran lukisan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang pada 28 Oktober hingga 1 November 2022.
Salah satu pelukis, Sholeh Nugroho (45) mengakui, lukisan objek langsung seperti melukis wajah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang atau melukis ‘on the spot’ harus dilakukan sedikit lebih ekspresif.
“Jadi kita fokus pada presisi, walaupun kadang faktanya aspek fotografinya agak ‘patah’, tapi karakternya harus ‘disentuh'”, jelas Sholeh Nugroho.
Untuk menyelesaikan 1 lukisan wajah dengan teknik ‘On the spot’, seperti lukisan wajah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, ia mengaku menargetkan selama 1 jam. Ini berbeda dengan melukis objek wajah melalui foto.
“Kalau kita foto-foto, santai saja. Salah, dikoreksi, apalagi di studio, kondisi cenderung tenang,” ujarnya.
3
Namun, menurut pelukis berambut panjang ini, lukisan “In Place” memiliki tantangan tersendiri dan bisa digunakan untuk melatih kepekaan dan sapuan kuas.
“Saya belajar dari ‘On the spot’, saya melukis di pasar, langsung di awal, langsung ke model, dari awal saya dilatih jadi, saya senang,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Senen mengatakan, melukis sebagai model lukisan ‘on-site’ adalah pengalaman pertamanya.
“Saya melihat ada beberapa gambar yang mirip, ada juga yang tidak, mungkin dari sudut pandang pribadi berbeda,” kata Senen.
“Mungkin ada yang mirip, ada yang tidak, tapi tetap saja kami memberikan apresiasi, apresiasi, melukis adalah pengalaman pertama bagi saya,” jelas kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang.
Sedangkan mengenai jadwal pameran lukisan seperti yang digelar di Aula 1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang akan menjadi jadwal rutin setiap tahunnya. .
“Yang jelas kita berharap agenda ini bisa diadakan setiap tahun,” ujarnya.
“Kenapa, dengan momen seperti ini, kami ingin memberikan penghormatan kepada seniman lain, terutama pelukis,” pungkas Senen.(rif.gat)
Source: news.google.com
