Kendaraan masuk TPR menuju Pantai Depok. (Foto: Sukro Riyadi)
Krjogja.com – UNTUK MEMBANTU – Resesi ekonomi diperkirakan akan melanda perekonomian global pada tahun 2023. Salah satunya adalah sektor pariwisata di Kabupaten Bantul yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo Bantul, Purwo Harsono mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak jika pelemahan ekonomi berdampak pada sektor pariwisata. Pasalnya, dampak pandemi Covid-19 nyatanya belum sepenuhnya pulih seperti terlihat dari kunjungan wisatawan ke objek-objek yang dikelola koperasi.
Dijelaskan, hingga akhir tahun 2022, kunjungan wisatawan ke kawasan Dlingo sekitar 50% dibandingkan sebelum pandemi. Selain itu, kunjungan masih didominasi oleh wisatawan lokal dengan kunjungan wisatawan yang minim tentunya berdampak pada pendapatan.
Sementara itu, pada akhir tahun 2022 akan diadakan pertunjukan budaya dengan harapan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Dlingo. Purwo Harsono optimistis dampak pelemahan ekonomi global tidak akan banyak berdampak pada Indonesia, termasuk sektor pariwisata.
Kepala Seksi (Kasi) Pariwisata dan Promosi Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Markus Purnomo Adi SE mengatakan, pihaknya belum terlalu memikirkan pelemahan ekonomi global akibat krisis pangan yang berdampak pada sektor pariwisata. . “Kami tidak yakin resesi ekonomi global akan berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Bantul,” ujarnya, Senin (24/10/2022).
Pada 2023, pihaknya menganggarkan berbagai tambahan atraksi di tempat wisata. Harapannya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bantul, terutama dengan menjalin kerjasama dengan biro perjalanan dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Bantul.
“Yang kita takutkan bukan resesi ekonomi global, tapi larangan pembukaan tempat wisata seperti di masa pandemi Covid-19,” ujarnya. (Roy)
Source: news.google.com
