Berita Wisata

Siti Fauziah: Budaya dan Kuliner Jabar Sambut Delegasi Konferensi Internasional MPR

INFORMASI NASIONAL – Plt Wakil (Plt) Asisten Tata Usaha Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, SE, MM mengatakan, Pemprov Jabar akan menyambut baik kedatangan para utusan yang mengikuti konferensi internasional Ketua Badan Permusyawaratan Rakyat tersebut. Majelis, Dewan Syura atau nama lain yang serupa dari negara-negara anggota organisasi Kerjasama Islam (Konferensi Internasional Presiden Majelis Permusyawaratan, Dewan Syura atau nama lain yang serupa dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam). Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia akan diselenggarakan di Bandung, 24-26 Oktober 2022.

“Pemprov Jabar akan menyambut kedatangan para delegasi di Kota Bandung pada tahun selamat datang makan malam pada Senin malam 24 Oktober 2022. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta jajarannya beserta Ketua MPR Bambang Soesatyo dan pimpinan MPR lainnya sebagai tuan rumah akan menyambut baik kehadiran delegasi yang hadir dalam konferensi internasional ini,” kata Siti Fauziah.

Saat makan malam, delegasi akan disuguhi seni angklung dan tarian Jawa Barat. Begitu pula pada acara pembukaan dan penutupan pada 25 dan 26 Oktober lalu, kesenian Jawa Barat kembali dipamerkan.

Pementasan seni dan kuliner Jawa Barat, lanjut Ibu Titi, menyambut baik Siti Fauziah, karena Indonesia memang terkenal dengan keragaman budaya dan kulinernya yang beragam. “Jawa Barat memiliki keragaman budaya dan makanan khas,” kata wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.

Selain musik angklung tradisional luar negeri yang terkenal, yang disuguhkan kepada delegasi konferensi internasional, Jawa Barat juga menampilkan tarian tradisional. Salah satu tarian tradisional yang paling terkenal adalah Jaipong. Jaipong diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira pada tahun 1960. Tari Jaipong adalah tarian pergaulan dan salah satu jenis musik Jawa Barat.

“Sedangkan makanan khas Jawa Barat memiliki ciri khas rasa asin, asin, asam, manis dan pedas. Makanan Sunda memiliki bumbu dan cita rasa khas tersendiri. Banyak makanan khas Jawa Barat yang menjadi ikon pariwisata dan meningkatkan citra Jawa Barat. ,” kata Bu Titi.

Sedangkan di bidang kuliner, salah satu makanan khas Jawa Barat adalah nasi liwet atau puding nasi dengan tambahan ikan teri, tahu dan ayam goreng, serta sayur asam yang sering disajikan di berbagai acara. Karedok juga merupakan makanan khas Sunda yang disajikan dengan sayuran mentah dan ditaburi bumbu kacang.

Dengan memperkenalkan budaya dan kuliner Jawa Barat, Ibu Titi berharap konferensi internasional ini dapat mendorong pariwisata di Jawa Barat. Alam yang indah, seni budaya yang beragam dan kuliner yang beragam menjadi daya tarik provinsi Jawa Barat. “Konferensi internasional ini merupakan ajang untuk mempromosikan pariwisata di Jawa Barat, sehingga kami berharap Jawa Barat dapat menjadi tujuan wisata para delegasi karena mereka mendapatkan kesan yang baik dengan menjadi tuan rumah konferensi ini,” katanya.

Konferensi internasional tersebut merupakan bagian dari pembentukan Forum Global MPR atau nama lain yang akan disepakati oleh para delegasi. Sebanyak 15 negara berpartisipasi dalam konferensi tersebut, termasuk Arab Saudi, Mesir, Palestina, Iran, Irak, Aljazair, Bahrain, Maroko, Pakistan, Yordania, Yaman, Malaysia, dan Mozambik.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button