Berita Wisata

Taman Wisata Alam Mangrove Angke ditanami 1.454 mangrove

Jakarta (ANTARA) – Universitas Prasetiya Mulya memulai gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove di kawasan mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta dalam rangkaian perayaan ulang tahun.

“Dalam rangka Dies Natalis Universitas Prasetiya Mulya, kali ini saya perkenalkan istilah fundamental reset yang salah satu aspeknya adalah pergeseran dari homosentrisme dimana segala sesuatu yang dilakukan hanya menguntungkan manusia dan banyak menimbulkan kerusakan, misalnya . pemanasan globalMENJADI desa organik dimana manusia adalah bagian dari tanah, bukan pemilik tanah,” kata Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya dalam keterangannya, Kamis.

Baca Juga: Kemenko Kelautan dan Perikanan Dukung Program Rehabilitasi Mangrove di Maluku Utara

Baca Juga: Rehabilitasi Mangrove PTBA Bantu Pulihkan 600.000 Hektar

Ia menambahkan, seperlima dari hutan mangrove dunia ada di Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian bumi dan mangrove yang berperan luar biasa dalam ekosistem kehidupan yang kompleks.

Tanpa mangrove, bisa terjadi abrasi dan ombak akan pecah, dan pada akhirnya daratan bisa kehilangan banyak hal penting lingkungan.

“Oleh karena itu, saya berharap civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya sukses dalam karir tetapi juga menjadi profesional yang sadar akan kehidupan atau kehidupan hijau di tempat kerja sehingga dapat membantu melindungi dan menjaga kelestarian bumi untuk masa depan semua makhluk hidup,” kata Profesor Dr. Djisman S. Simandjuntak.

Selain menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-40 Universitas Prasetiya Mulya bertema “Embarking for Fundamental Reset”, penanaman bibit mangrove ini juga merupakan bagian dari acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya tahun 2022.

Tema ini menandakan kesadaran akan perlunya menata kembali berbagai aspek kehidupan manusia demi menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Salah satu revisi ini menyangkut pertanyaan tentang keberlanjutan bumi dan titik kritisnya titik kritis pemanasan global yang jika dilampaui, dampaknya tidak dapat dibalikkan.

“Bekerja sama dengan Carbon Ethics dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Universitas Prasetiya Mulya akan menanam 1.454 bibit mangrove, dimana 1.404 bibit tersebut merupakan jumlah lulusan Universitas Prasetiya Mulya tahun 2022 yang akan ditanam di kawasan mangrove Pulau Harapan, Pulau Seribu dan 50 bibit mangrove lainnya akan ditanam di Angke Mangrove Nature Park, Kapuk, Jakarta. Selain bibit mangrove, 25 wisudawan berprestasi juga akan mendapatkan baby coral untuk diadopsi di situs CarbonEthics Bali,” ujar Sandy Harianto, Ketua Prasmul Panitia Wisuda 2022.

Selain itu, dalam upaya menjaga dan melestarikan bumi, Universitas Prasetiya Mulya telah dan akan terus melakukan berbagai program keberlanjutan.

Misalnya, area kampus Universitas Prasetiya Mulya ditanami berbagai tanaman yang mencerminkan keanekaragaman tumbuhan Indonesia, sampah di area kampus akan dipilah menjadi sampah yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang, dan proses pembelajaran di berbagai program studi yang sudah masuk tema keberlanjutan dalam kursus yang ditawarkan.

“Kami menyadari penanaman bibit mangrove hanyalah sebagian kecil dari upaya mewujudkan bumi yang layak huni bagi berbagai makhluk hidup hingga generasi penerus anak cucu. Namun, Universitas Prasetiya Mulya juga berharap program ini dapat menjadi salah satu upaya untuk memperjelas bahwa tindakan sekecil apa pun untuk menyelamatkan bumi bermanfaat dan layak dilakukan, ”kata Prof. Djisman.

Baca juga: Pupuk Kaltim mendapat penghargaan berkat program pembangunan berkelanjutannya

Baca juga: PLN tanam 5.000 mangrove di Sultra

Baca juga: PLN UID Banten tanam 5.000 mangrove untuk ikut melestarikan lingkungan

Reporter: Ida Nurcahyani
Penerbit : Alviansyah Pasaribu
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button